TwentyOne.

Perfect Day

"Iyaaa Dhar aku mau, aku juga udah lama cinta dan sayanggg sama kamu, Tidak papa semua orang memandang kita aneh karena kasih cinta kita yg terbatas usia, karena cinta dan sayang itu tidak memandang usia, semoga kita bisa bersama sampai kapanpun yah Dharma" ucap yasmin seraya mengelus elus kepala Dharma

Dikeadaan seperti itulah yg membuatku semakin bahagia, Dharma Tidak pernah menyangka dapat mempunyai pacar wanita seperti dia, dia sangatlah spesial dimataku, dan disaat itulah keromantisan mereka dimulai.

"Kamu pulang sama siapa Yas? Pulang bareng aku yuk, aku bawa motor tuh hehehe" ucap Dharma yg mulai alus kepada Yasmin

"Mmm.. Yaudah deh tapi nanti kan aku pulang sedikit lebih lama dari kamu? Gapapa kamu mau nungguin aku?" ucap yasmin seraya menyiumi bunga dari Dharma
"Mau selama apapun juga akan tetap aku tungguin sayang" balasan Dharma yg membuat yasmin tersenyum.

Dharma mulai merubah sikapnya menjadi lebih baik kepada Yasmin, dan mulai bersikap dewasa. Selama menunggu Yasmin Dharma bercerita kepada teman se angkatannya bernama Toriq, toriq adalah anak yg pintar dan anak yg masih polos, entah memang polos atau so bego.
"Weyy gua udah jadian nih riq sama Yasmin." ucap Dharma kepada Toriq.
"Jadian? Lu pacaran? Anjirr gua minta pj dong sini gua pulang ga ada duit nih gara gara bayar uang kas yg mahalnya setengah mati" ucap Toriq kepada Dharma memelas.
"Yaudah nih gua kasih 2rb bae ya, gua bakal jalan nanti sama yasmin ahahaha" ucap Dharma kepada Toriq meledek.

Tiba tiba Yasmin menghampiri diam diam dari belakang Dharma dan menutup mata Dharma menggunakan tangannya

"Ehh siapa nihh??!! Mau gua tabokin lu?!!" ucap Dharma membentak yg tidak tau bahwa itu Yasmin

"Ohh kamu mau mukul aku? Nih pukul aja aku ikhlas kok" ucap Yasmin seraya memajukan pipinya yg gumpal.
"Sini.." Dharma pun mencubit pipi yasmin dengan gemasnya
"Day yuk pulang" ucap Yasmin seraya menggandeng tangan Dharma dan berjalan keluar sekolah.

Dharmapun mengambil motornya yg berada di warung depan sekolah, dan berkata kepada ibu ibu penjualan
"Mpok motornye gua ambil ye" ucap Dharma kepada ibu ibu penjual.
"Iyee tong ambil bae" ucap ibu ibu itu kepada Dharma.

Dharmapun mengeluarkan motornya dari belakang warung dan, menjemput yasmin yg menunggu di sebrang jalan. Pertama kalinya buat gue, boncengin cewe alim, yaitu pacar gue sendiri.

"Ayoo princess, aku antar kamu sampai lokasi tujuan" ucap Dharma meledek yasmin.
"Oke bang let's go!" balasan yasmin yg menggila pula, seraya menaikan dirinya ke jok belakang.

Di perjalanan Dharma dan Yasmin penuh dengan candaan hingga Dharma berkata.
"Yas, kita buat perjanjian yuk." ucap dharma seraya mengelus elus tangan yasmin yg mendekap kencang perut Dharma.
"Apatuhh boleh.." balasan yasmin yg senang.
"Nih, ini aja.. Jika kalian memiliki suatu hubungan, janganlah pernah berjanji untuk tidak menyakiti, tetapi berjanjilah akan tetap bersama walau di antara kalian ada yg tersakiti." Ucap Dharma kepada yasmin.
"Hihihihi iiiiii pesek.. Jago kamu ya ngerangkai kata" balasan Yasmin yg mulai gemas kepada Dharma dan Mencubit hidung Dharma.

Hari ini, hari yg sangatlah spesial menurut Dharma, karena hari ini dharma benar benar bahagia, tidak pernah Dharma sebahagia ini, Dharma merasakan hal yg baru dalam hidupnya, yaitu dia merasakan kasih sayang yg amat sangat kepadanya, yaitu kasih sayang Yasmin kepada Dharma.

Di jauh lubuk hati terdalam Dharma terdiam, Dharma berfikir keras.
"Apakah gua jujur kalo gua punya penyakit? Atau tidak? Gua takut kalo gua bohong, gua bakalan di jauhin sama dia, tuhan bagaimana ini"

"Heeii kok kamu bengong si? Mikirin apa hayo?!" Ucap Yasmin yg membuat Dharma kaget.
"Yeee orang aku lagi mikirin kebahagiaan kita ini." ucap Dharma berbohong.
"Mmmmm.. Sebelumnya aku mau nanyaa yas" ucap Dharma serius.
"Iya nanya apa?" balasan Yasmin yg sedikit mengecil
"Ini jalan kerumah kamu lewat mana? Kan aku gatau" Ucap Dharma tertawa.
"Ikutin jalan aja" balasan yasmin seraya memeluk Dharma erat.