TwentyOne.

218 14 4
                                    

"Ngapain sii kalian ribut ribut gini? Ibu cape nyelesain masalah kalian semua, siapa biangkerok dari masalah ini? Dharma?? Iyaa??" tiba tiba bu sri datang dan menuduh Dharma atas keributan yg terjadi di kantin
"Enggaa kok bu bukan saya, jangan asal nuduh bu" balasan Dharma dengan santainya dan memandang bu sri dengan tatapan penuh dendam
"Yasudah bubar bubar.. Jangan ada yg buat keributan lagi.." bu sri pun membubarkan siswa siswi yg bertengkar dan yg menonton

Bell masuk pun berbunyi, semua murid masuk ke kelas tetapi tidak dengan Dharma, Dharma lebih memilih untuk melemaskan Badannya di UKS karena keadaan fisiknya yg kurang baik. "Gapernah gua ngerasain selemes ini, di racunin siapa nih gua" ketika Dharma sedang asiknya menghayal tiba tiba datang Yasmin ke ruangan UKS. "Kamu kenapa tadi berantem? Udah tau lagi sakitt. Jangan buat ulah, badan kamu tuh lagi ga vit tolong.." Yasmin berjuta kali berucap memohon kepada Dharma tapi balasan Dharma adalah "Yakarena singa ga akan marah kalau ga di usik, besok jalan yuk, mau ga?" balasan Dharma ramah dengan senyumnya yg membuat yasmin luluh, "jalan kemana? Aku si mau mau aja kalo sama kamu terus wleee" balasan yasmin seraya menjulurkan lidahnya kepada Dharma "yaudah kita berenang aja yuk besok, gimana? Mau ga?" Dharma membeti tawaran kepada Yasmin, dan yasmin hanya mengangguk. "Udah ah aku mau kekelas, babay ndut" ucap yasmin seraya mencubit pipi Dharma dan berjalan keluar uks.

Bell pun berbunyi bertanda waktunya pulang kepada seluruh siswa dan siswi, karena esok hari libur, semua siswa membicarakan kemana ia pada holiday besok.

Hari ini terasa sangatlah lama, entah apa yg terjadi pada diri Dharma, Dharma merasakan ketakutan yg amat sangat, dia baru pertama kalinya merasakan ketakutan seperti saat ini, karena sebelumnya, ia hanyalah takut kepada ibunya serta allah.

Dharma pun berjalan menuju warung depan sekolah untuk menjemput motor kesayangannya, dan ia berkata pada penjual di warung tersebut "mpok, motornye gua ambil ye, gua balik dulu.." tak terdengar balasan dari ibu ibu yg berlogat betawi tersebut. Akhirnya Dharma pun memutuskan langsung mengeluarkan motornya dan menjemput yasmin yg sudah menunggu di pinggir jalan.
"Haii, ayo kita pulang. Besok berenang dimana nih?" ucap Yasmin senang kepada Dharma. "Mmm.. Yg menurut kamu enak aja sayanggg, aku nurut ke kamu aja" balasan Dharma yg lembut kepada yasmin. "Dihh aku aja gabisa berenang, ajarin ya tapi?" ucap yasmin meledek Dharma. "Siap ibu komandan" balasan Dharma tak mau kalah.

Sesampainya di rumah Yasmin, Dharma mengantar yasmin sampai di depan pintu rumah, terlihat seorang perempuan berwajah ketuaan melihat dan bersenyum di depan pintu rumah. "Makasih ya Dharr.. Love you, assalamualaikum." ucap Yasmin kepada Dharma "iyaa yas love you to, waalaikumsalam" dengan senang hati Dharma kembali bergegas pulang ke Rumahnya karena hari ini ia harus mengunjungi rumah sakit untuk memeriksa keadaan jantungnya.

Sesampainya dirumah Dharma memparkirkan motornya di garasi dan langsung disambut ramah oleh ibunya.
"Weshh bagus anak ibu pulang tepat waktu, yaudah sana mandi ganti baju, baru kita kedokter" ucap sang ibu kepada Dharma. "Iyaa bu sebentar yah, Dharma mandi dulu"

Dharmapun menuju kamarnya dan menaruh semua peralatan sekolahnya, dan ia pergi ke kamar mandi untuk mulai membersihkan tubuhnya.
"Yasmin bakalan marah ga ya kalo tau gua bohongin dia, sebenernya gua punya penyakit" iya melamun di kamar mandi, mengambil gayung dan menyiramkan air ke sekujur tubuhnya hingga membuat ia kaget setengah mati "Ibu!! Ini ngapa airnya dingin bangett.. Buseetttdeehh.." Teriak Dharma dari dalam kamar mandi.

Setelah mandi ia pun mengenakan pakaian yg sudah ibunya siapkan, yakarena Dharma adalah anak yg sangat manja bila bersama ibunya. Dia menuju luar rumah dan masuk ke mobil silver yg sudah menunggu di luar rumah, "yahh bawa mobil? Emang gamacet?" ucap Dharma kepada ayahnya "enggaa kok tenang" balasan ayah mempercayai Dharma.

TwentyOne.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang