Buku memang hanya sekedar buku
Bila dilempar sampai kapan pun akan tetap sama
Tidak berubah bentuk
Apabila dengan sengaja dihempaskan
Barangkali sedikit meninggalkan cidera
Dan yang paling dahulu merasakan
Adalah bagian sampulnya--
Kemudian aku merenung
Bercinta dengan sunyi
Dalam sudut ruang mengasingkan sesaat kenormalanAku mengartikan buku sebagai kumpulan dari jilid jilid cerita
Entah bagaimana pun genre intinya satu
Pesan dalam tulisan
Tergagas dari ide dan hati
Sampai ke hati dan pikiran kembali
Layaknya umpan balik saja
Buku itu dasarnya sebuah kertas tersusun
Putih, kosong, kaku
Tak berarti sebelum tersentuh
Goresan goresan seringkali ditimbulkan tinta pena
Tidak lagi menyakitkan
Karena disitu adalah kekuatannya
Segala kekurangan, kelebihan
Tertuang ditiap halaman per halaman
Tapi jangan coba merobek
Kalau tidak menyukai satu bagian dari halamannya
Buku pun memiliki kurang dan lebihnya
Bisa jadi bagian tadi penting bagimu
Ketika ingin dibaca kembali suatu saat
Belum lagi harus menyambungnya
Mesti susah payah mengeratkan
Walaupun lengkap sesudahnya
Halaman tadi tidak seperti semula
Kau bisa lihat menyisakan retak akibat sobekan
KAMU SEDANG MEMBACA
Canopus
PoetryCanopus? Sebab Ia tidak membenci dihadirkan di nomor dua. Ada di antara sepasang bintang lainnya. (dan aku) memilih tempat paling nyaman menikmati cerita, meski bukan milik sendiri saja