Chapter enam

1.7K 70 2
                                    

A/N: Sorry, typo everywhere...

Apa yang kau lakukan, huh"

"Aku....

.

"Aku hanya mulai melaksanakan rencanaku saja. Bukankah aku sudah memberitahumu waktu itu May, Apa kau lupa?"jawab Rachel.

"Apa kau benar- benar ingin melakukan hal ini? Apa kau yakin?"tanya Maysita hati-hati.

"Ya, tentu saja."jawab Rachel yakin.

"Huft... baiklah."gumam Maysita sambil membuang nafas.

"Jadi, apa ini kau kau maksud dengan mengubah total penampilanmu? Apa kau akan kembali berpakaian seperti biasa lagi, Anjel?"tanya Maysita.

"Ya... ini baru permulaan saja dalam rencanaku May. Masih banyak yang akan kulakukan nantinya. Tunggulah May. Aku tau, kau ditugaskan oleh kakak untuk menjagaku dan mengawasiku karena kakak memiliki urusan yang lain. Dan kau juga sudah pernah bilang padaku. Tenang saja May, aku yang akan melakukan hal ini."jawab Rachel atau Anjel dengan senyuman misteriusnya.

.

Dikantin sekolah.

Tiga orang pemuda baru saja memasuki kantin. Bisikan dan teriakan langsung terdengar ketika mereka bertiga melewati para siswi- siswi pengunjung kantin yang mengidolakan mereka.

"Wahhh.... itu Rafi. Dia makin tampan saja setiap harinya. Andai saja aku bisa menjadi pacarnya."ucap salah satu siswi yang berada semeja dengan teman-temanya yang baru saja dilewati oleh Rafi dan kawan- kawannya dengan sedikit berteriak.

"Ah.. mimpi saja kamu. Dia pasti tidak akan menerimamu. Sebelum memulai mendekatinya saja, kau pasti sudah ditolak mentah-mentah olehnya."jawab salah satu teman semeja siswi yang berteriak tadi.

"Iyaya kamu benar."ucap siswi yang berteriak tadi dengan lesu.

Dan masih banyak lagi teriakan dan bisikan yang terdengar. Rafi yang mendengarkan hal itu hanya cuek karena merasa sudah biasa dibicarakan oleh para siswi di sekolah dan tidak sedikit pula siswa yang membicarakannya karena iri dengannya.

"Makin banyak aja nih yang ngefans ama lu, Raf. Memang mantap karisma dan aura yang lu keluarkan."ucap Ikhsan Setelah mereka bertiga sampai dimeja yang mereka tuju.

"Siapa sih yang gak bisa nolak pesona gue."ucap Rafi sambil menyeringai.

"Wah sombong banget lu, Raf."celetuk Iqbal.

"Bukannya gue sombong, gue emang udah terlahir begini, jadi gue udah biasa ngalami hal semacam ini."ucap Rafi lagi dengan bangganya.

"Terserah apa yang lu bilanglah Raf. Lebih baik kita cepat mesen makanan. Perut gue udah laper banget nih perut."ucap Iqbal sambil memegang perutnya.

"Haah iya betul tu bal. Daripada bicarain si Rafi, mending kita makan."ucap Ikhsan. "Pak sini!"panggil ikhsan kepada bapak penjual bakso di kantin.

"Iya mas. mau pesan bakso?"tanya si bapak penjual bakso.

"Iya pak. Pesen bakso tiga mangkok. Satu gak pakai kecap yang duanya lagi biasa."ucap Ikhsan pada bapak penjual bakso.

"Oke mas, ada yang lain? Minumnya apa mas?"tanya bapak penjual bakso lagi.

"Teh es manis satu, Raf lu apa?"tanya Ikhsan ke Rafi.

"Gue es jus jeruk."jawab Rafi.

"Lu bal?"tanya Iksan ke Iqbal.

"Gue jus alpukat aja."jawab Iqbal.

"Oke pak teh es manis satu, es jus jeruk satu, dan jus alpukat satu."ucap Ikhsan ke bapak penjual bakso.

"Baiklah mas saya ulang lagi. tiga mangkok bakso, satu yang gak pakai kecap, duanya lagi biasa. Lalu minumnya teh es manis satu, es jus jeruk satu, dan jus alpukat satu. Benar itu pesanannya mas?"ucap si bapak penjual bakso mengulang kembali pesanan Rafi, Ikhsan, dan Iqbal dengan lancar.

"Ya pak."ucap Iksan.

Setelah si bapak penjual bakso berlalu untuk menyiapkan makanan yang di pesan Rafi dan kawan- kawannya, terdengar bisikan- bisikan yang ditujukan untuk seorang siswi yang baru saja masuk bersama temannya yang berkerudung.

Rafi yang mendengar bisikan-bisikan yang berisi pujian itu yang bukan ditujukan kepadanya langsung menoleh ke siswi yang barus saja masuk ke kantin tersebut. Betapa terkejutnya Rafi, ternyata siswi yang baru saja masuk ke kantin tersebut memanglah sangat pas dengan yang dibisikan oleh para siswa dan siswi dikantin yang berisi pujian sesuai dengan yang ia dengar. Karena siswi yang baru saja masuk tersebut merupakan cewek yang dilihat Rafi tadi pagi. Siapa lagi kalau bukan Rachel.

Saat Rachel berjalan melewati meja Rafi dan kawan-kawannya, Rafi tiba- tiba berdiri dari kursi di mejanya dan menghalangi jalan Rachel yang mau menduduki meja yang sedang  ditujunya.

"Tunggu dulu! Namamu Rachelkan? Perkenalkanan namaku Rafi, Rafi Ragistan Putra. Salam kenal"ucap Rafi dengan senyuman menawannya sambil menyodorin tangannya ke Rachel.

"Oh iya Rafi, oke. Aku Rachel, Rachel Ananta Liana. Salam kenal juga."ucap Rachel dengan senyum yang menambah kadar tingkat kecantikan dan kemanisannya sambil menjabat tangan Rafi.

Perkenalan singkat itu selasai, tetapi Rafi masih belum melepaskan tangannya dari tangan Rachel sedangkan yang dijabat sudah mulai tidak nyaman dengan tangannya yang masih bersalaman dengan Rafi.

Melihat hal itu, Iqbal berinisiatif membantu Rachel melepaskan tangan Rafi.

"Raf lama banget sih pegangan tangan dan kayaknya erat banget."ucap Iqbal menggoda Rafi dan agar tangan Rafi lepas dari tangan Rachel.

"Uh ya sorry, maaf."kekeh Rafi salah tingkah.

"Hm ya gak apa. Kalau gitu aku permisi dulu ya. Aku mau menuju meja yangku tuju bersama temanku."ucap Rachel masih dengan senyumnya yang membuat Rafi merasakan hal yang belum pernah ia rasakan -deg degan- kepada cewek manapun.

"Baiklah"ucap Rafi.

Setelah itu Rachel dan temannya yang ternyata Maysita berlalu menuju meja yang mereka tuju. Tiga baris di belakang meja Rafi dan kawan- kawannya.

'Lihat saja, pasti aku akan mendapatkanmu. Jangan panggil aku Rafi kalau aku tidak bisa menakhlukan cewek yang sudah menggambil hatiku.'ucap Rafi dalam hati.

.

'Lihat saja, aku pasti bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku. Jatuh cinta kepada seorang Anjel yang kau dulu tolak cintanya. Tunggulah pembalasanku, Rafi.'ucap Rachel dalam hati.

Mereka saling mengucap dalam hati.

TBC

.

.

.

.

.

.

Maaf baru update dan maaf juga chapter ini pendek... semoga kalian-kalian masih mau membaca cerita saya...

Terima kasih...

Baiklah readers sampai jumpa chapter selanjutnya.... jangan lupa vote ya... kalau mau :D daaahhh~....

See you next chapter guys.......

Akan Ku Buat Kau Jatuh Cinta Kepada KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang