3 : Berubah?

23 4 3
                                    

Aku pun masuk ke dalam mobil.

" Kenapa Ra? " tanya Na-Yaa
" Nothin "
" Tell me " ucap Young dingin.
" Gausah sok mau ikut campur " jawabku tak kalah dingin.
" Kalian kenapa? " tanya Hinyun.
" Gatau " ucapku.

" Ra. Kasih tau gue apa yang sebenarnya terjadi. " ucap Young.
" Lo punya telinga? Denger kan? Gue bilang gausah sok mau ikut campur. Ini masalah gue. " ucapku.

" Ini juga masalah gue. "
" Lo siapa? "
" LO DENGERKAN GUE BILANG APA TADI PAGI?! " bentak Young.
" LO CUMA KAGUM SAMA DIA! LO BUKAN SIAPA SIAPANYA!!! INI MASALAH GUE. LO BUKAN PACARNYA YANG BISA MASUK KE KEHIDUPAN DAN MASALAH DIA YANG JELAS JELAS HUBUNGANNYA SAMA GUE BUKAN LO WOY!!!! " bentakku.

" Ra. Gue kecewa sama lo. "

" UDAH LO DIEM GAUSAH SOK NANGIS " ucapku.

" Ahra. Denger gue. Gue kira lo sahabat yang baik. "

" ALAH LO ALAY DRAMATIS BANGET. BARU JUGA MAU AMBIL NILAI DRAMA MONOLOG, UDAH MAU DRAMA LAGI MBA? "

" SHUT UP PLEASE! GUE PALING CAPEK DENGAR KALIAN KAYAK GINI. KAYAK ANAK KECIL TAUGA?KALAU KALIAN MASIH MAU LANJUTIN PERTENGKARANNYA, KELUAR DARI MOBIL GUE SEKARANG!! CEPAT!!! " bentak Na-Yaa.

Mobil Na-Yaa? Bukan mobil Young?
Young tadi pagi jemput pake mobil Na-Yaa.

Aku memasukkan handphone ku kedalam tas dan keluar dari mobil.

" AHRA? MAU KEMANA? MASUK DILUAR HUJAN! " ucap Na-Yaa.

I hate this.

Tadi Na-Yaa suruh salah satu diantara kami untuk keluar.

Sekarang?

Bahkan pikirannya cepat berubah.

Aku tidak memperdulikan hujan deras yang membuat seluruh pakaian yang kukenakan basah kuyup.

" Hhhhh " aku kedinginan.
Gila ga si? Ini hujan deras banget.

TINN TIINNNN

Sebuah mobil mengklaksonku. Aku menghadap belakang. Sebuah mobil putih yang familiar. Mobil siapa coba?

Orang yang mengendarai mobil itu membuka jendela mobilnya.

" Heh. Masuk mobil gue gih. Hujan. " ucap orang itu.

Wajahnya. Juga. Familiar.

Siapa dia ?

" Lo siapa? " ucapku sambil menggigil kedinginan.

" Masuk aja buruan. Gue ga jahat kok. Nanyanya nanti aja. Cepet! " ucapnya.

Aku pun masuk kedalam mobil orang itu.

" Lo kenapa jalan sendiri? Sedangkan ini kan hujan. " ucap orang tadi.

" Sebenarnya gue jalan sama temen temen gue. Tapi karena ada masalah, gue gabisa kontrol emosi gue dan akhirnya gue berantem sama salah satu temen gue. Gue muak makanya gue keluar. " jelasku.

Shit. Dia orang yang baru kukenal. Bahkan gatau namanya. Bisa bisanya aku dengan santai curhat ke dia.

" Ck. Konyol. "

" Btw, nama gue Sehun. "
" Gue Ahra. "

" Sehun sehun sehun. AHA! " ujarku mengingat ingat.

" KAKAK KELAS, KELAS 12 IPA 2 KAN YA? " ucapku semangat.

" Kok lu kenal gue? "

" Yaiyalah.. Gue kenal lo itu dari.. Chan..Yeol.. " ucapku lirih pada kata terakhir.

" Oh.. Hahaha. Btw, selo ae bilang nama si ceye.. " ucap Sehun.

Hei, aku baru saja bermasalah dengannya.

" HAHAHA, emang gue nyebutnya gimana? Gak nyantai? " ucapku mencoba dengan intonasi yang normal.

" Lu bilangnya kaya lagi punya masalah sama ceye. Gini lu ngomong 'Chan....yeol..' kaya FTV yang mengingat mantan itu HAHA. " ucap Sehun.

Shit. Dia tepat sasaran.

" Lu bisa jaga rahasia kan? " tanyaku.
" Bisa bisa.. Selo aja kalo mau cerita "

" Jadi, alasan sebenarnya gue keluar dari mobil itu karena tadi pagi pas perjalanan ke salah satu rumah makan itu, satu sahabat gue bilang kalo dia naksir ceye. Eh pas dirumah makan, ceye nyamper terus tiba tiba berantem sama gue. Pas kita balik, sahabat gue ini kepo banget sama masalah gue. Gue kan emosi dan ga pingin ada orang lain yang ikut campur masalah gue sama ceye. Makanya gue berantem lagi. Dia kepo terus dan gue makin emosi soalnya dia nanyanya nyolot gitu. AAH SHIT. Gue capek Hun. " ucapku.

" Btw, sorry kalo gue jadi sksd sama lo. Gue lagi butuh teman curhat aja. Tapi gaada yang pas. " ucapku.

" Oke oke. Selo aja. I know that feel. Jadi disini kalo gue pikir pikir, kalian sama sama salah. Jadi, kan lo udah tau kalo temen lo ini naksir sama ceye. Dan kalo dia nanyain kaya gitu, harusnya lo bisa jelasin atau setidaknya lo kontrol dulu emosi lo. Dan temen lo seharusnya tau waktu untuk nanyain tentang ini. Dia tau lo lagi ada masalah seharusnya semua pertanyaan dia, dia simpan dulu dan ditanyakan pas semuanya udah reda. Kalo kaya gini sama aja dia menambah masalah lo. Egois. Dia gaboleh mentingin perasaannya dengan ngorbanin perasaan orang lain. Jadi, seharusnya salah satu dari kalian mengalah. Sayang kan? Kalian udah sahabatan lama tapi hancur cuma gara gara ini? Kalo bisa, lo yang minta maaf duluan. Mengalah bukan berarti kalah kan? " jelas Sehun.

Sumpah. Denger Sehun ngomong buat hatiqhu jadi adem tauga.

" Iya deh. Makasih ya hun. Btw, jangan kasih tau siapa siapa ya? Masalah ini cuma lo yang tau. Sahabat sahabat gue gaada yang tau sumpah. " ucapku.

" JADI? Gue bisa jadi sahabat lo dong? " tanya Sehun semangat.

" WHY NOT????? " Jawabku tak kalah semangat.

" Btw, masalah lo sama ceye apa? "

" Masalah gue itu.. " aku jadi gugup.
" Sebenarnya "
"..."
"..."
"..."
Aku terdiam lama dan melanjutkan kalimatku.
" Jadi dulu gue dan chan pernah menjadi

----
To be continue👌🏼💟

niallsehunwifexx_

Fam[ily] ft. Oh SehunWhere stories live. Discover now