7. Xifton

89 13 1
                                    

Stop!.

"Ini hanya bercanda kan........!!!!" tanyaku dengan tegas kepada orang-orang menjengkelkan ini.

***

Record!.

Hari ini adalah hari ke-dua puluh satu aku berada di dunia ini.

Hari ini hari ke-344 dimana aku berpisah dengan teman-temanku.

Hari ini hari ke-502 dari saat kami memulai percobaan ini.

Semuanya membingungkan. Semua tempat sama. Aku hampir tak bisa membedakan antara tempat yang satu dengan yang lainnya. Tempat yang ku maksud adalah dimensi kelanjutan-semua dimensi yang kami lewati dari awal keberangkatan kami. Kami sebut dimensi kelanjutan.

Kontinuitas yang tidak ada habisnya membuat jalan pulang ke tempat asalku menjadi seperti labirin tanpa batas yang tiap likunya bisa berubah dan membuat jalur baru. Perubahannya terlalu acak sampai-sampai kami mengira perpindahan dimensi ini tidak dapat diprediksi.

Namun semua itu dipatahkan oleh teori dari salah satu temanku, salah satu dari kami berempat. Teori yang pada awalnya hanya dijadikan bahan lelucon oleh para maniak busuk yang menjengkelkan itu, kini menjadi satu-satunya harapan kami untuk dapat kembali ke tempat kami berasal. Tapi tetap saja teori itu masih butuh uji coba.

Uji coba pertama yang kami lakukan adalah penyebab kenapa kami berpisah sekarang-kami semua terpencar, entah dimana masing-masing berada-Namun yang ku tau, setiap dimensi memiliki kesamaan yang hampir seratus persen namun masih ada sedikit perbedaan.

Kami dapat berpindah dari dimensi satu ke dimensi lainnya menggunakan alat ciptaan bangsa Alterium yaitu Xifton, perpindahan dapat dilakukan dengan memadatkan massa sehingga dapat memasuki dinding-dinding halus hasil pergesekan yang sangat panas antar materi atom dan menyebabkan kerentanan dimensi yang masih tidak dapat dijelaskan. Yang kami tahu hanya kerentanan itu dapat membuat jalur antar dimensi.

Sekarang aku menjajaki empat dimensi dan berada di dimensi kelanjutan tiga, menurut catatanku. Setidaknya aku mendapat titik cerah setelah mondar-mandir tidak jelas di ambang kekosongan-tempat dimana hanya ada ruangan putih dan oksigen-aku berada di dimensi ini pun karena ketidak sengajaan acak dari labirin dimensi.

Kali ini aku mendapat sebuah petunjuk. Ketidak sengajaan? ya. Petunjuk keberadaan salah satu temanku. Ya kurasa ini benar-benar temanku. Seorang yang bodoh sekaligus jenius, dia jugalah yang mencetuskan teori yang menjadi satu-satunya harapanku saat ini. Dia adalah Dhrick. Atau Albert Hendhrickson. Untungnya kebodohanya itu kali ini berguna.

Dia selalu menarik perhatian dimanapun dia berada. Dhrick selalu berbagi cerita dengan siapapun dan itulah bodohnya dia, dia tidak dapat memilih mana yang dapat dia ceritakan mana yang tidak. Dan cerita kami melintasi dimensi pun dia ceritakan. Akibatnya di dimensi ini terjadi kehebohan karena ulahnya.

Ya walau aku tidak seratus persen yakin bahwa itu Dhrick tapi setidaknya aku bisa mencoba. Aku sedang berada di benua Vultassa--sudah kubilang bukan dunia ini hampir sama dengan duniaku, letak, nama, bentuk semua benuanya sama persis dengan tempatku berasal, yang membedakan hanya pengehuninya namun memiliki ras yang sama--, aku sedang menuju ketempat Dhrick berada.

Setelah berjalan cukup lama akhirnya kudapati sebuah gedung yang dikelilingi tumbuhan-tumbuhan menggelikan, tentu saja tempat ini pasti dipenuhi Witch, Elf dan sejenisnya yang suka bercocok tanam, tanaman aneh tentunya.

Baru saja ingin ku langkahkan kaki masuk kedalam gedung itu namun sudah terdengar teriakan panggilan dari belakangku, suara yang sudah sangat familiar bagiku.

"AAAAAALLLDRICHHHHH KAU KAH ITU??? AARGGGGHHH"Teriaknya begitu kencang hingga tanaman yang kubilang aneh tadi bergerak dan berpindah, makin bertambah saja keanehan di benua ini.

Noftie Distortion G. ChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang