Lolongan serigala terdengar menembus malam.
Pistolku langsung teracung ke sumber suara itu. Bulan purnama yang menerangi bukit Averil dan lembahnya tidak memperlihatkan makhluk-makhluk itu, tapi tidak ada salahnya berwaspada. Kabut mulai turun ke lembah; kuharap mereka tidak menyerangku saat aku berada di sana.
Seorang makhluk kecil tampak terbang dari puncak bukit. Kehadirannya membuatku tersenyum.
"Para Wolf sedang bersenang-senang," kata Apollina mendarat di rambutku. "Devin, kita pergi sekarang."
"Bagaimana dengan mereka?"
"Hah, awas kalau mengganggu kita," ujar Apollina. "Kalau mereka nekat melakukannya, siap-siap saja terkena tombakku yang bisa memingsankan gajah ini."
Sebuah pohon lima puluh meter di kananku menjadi sasaran tombak Apollina. Aku selalu takjub dengan kekuatan lemparan dan keakurasiannya. Bagaimana makhluk sekecil dia bisa melempar sejauh itu?
Sudahlah. Misteri Apollina bisa kupecahkan lain waktu. Masalah yang lebih penting menungguku.
Menarik napas, aku turun ke lembah. Apollina mulai bersenandung.
Aku tidak yakin Apollina sebenarnya makhluk apa. Copelion? Dia memang memiliki karakteristik Copelion, seperti berwajah gadis berumur 18 tahun (dia mengklaim umurnya 234 tahun), rambut dan mata hijau, pakaian dari dedaunan. Sayap kupu-kupu berwarna hijau terang menghiasi belakangnya. Yang membuatku heran, tingginya 20 senti. Apa dia campuran antara gadis dan kupu-kupu? Entahlah, aku seorang botanis pemula, bukan ahli ras yang mendiami dunia ini.
"Dengar, apapun yang kau lihat di dalam, jangan berhenti, jangan pedulikan," tegas Apollina. "Atau kau-"
"Akan hilang selamanya," sambungku malas.
Mist of Time-kabut yang menutup lembah Averil, kabut yang memperlihatkan masa depan-terbentang di depanku. Bentuknya seperti kabut biasa, tapi ada yang aneh dengan kabut ini. Menurut Apollina, kabut ini suka membuat orang tersesat di dalamnya. Reaksinya dengan sihir juga sangat buruk. Karena aku manusia, aku tidak perlu khawatir dengan sihir. Toh aku tidak bisa menggunakannya.
Aku datang bukan untuk melihat masa depanku, tapi untuk alasan yang lebih mendesak, dan sedikit ilmiah. Flora-flora di sini sepertinya termutasi oleh kabut; kegunaan mereka menjadi lebih tinggi daripada flora yang tumbuh di tempat lain. Seperti tumbuhan yang kucari, bunga Springlock. Springlock yang sedang mekar merupakan obat paling manjur yang pernah kudengar; segala jenis penyakit dapat disembuhkannya. Bunga itu cuma tumbuh di lembah Averil, mekar di musim semi dan malam bulan purnama, seperti sekarang. Wajah pucat Millie yang sekarat kembali menghantuiku. Dokter mengatakan kalau umur adikku mungkin tinggal dua minggu lagi. Springlock merupakan satu-satunya harapanku.
Apollina terbang dan menyentuh kabut itu. Aku belum pernah mengucapkan terima kasih kepada Copelion ini. Dia telah membantuku sejak aku bertemu dengannya seminggu yang lalu. Kedatanganku di hutan Sherwood bukan tanpa masalah. Baru mendarat, aku diserang sampai pingsan. Apollina mengatakan Pirate yang menyerangku kemudian mencuri zeppelinku. Aku berencana bunuh diri ketika menyadari apa yang terjadi. Meskipun mendapatkan Springlock, aku tidak bisa pulang ke Alterium tanpa zeppelin; Millie pasti akan meninggal. Apollina marah-marah melihat semangatku. Dia tidak mengenalku, tapi mengapa dia peduli sekali? Dia mengatakan Millie pasti akan sembuh dan aku harus tetap mencari Springlock. Untuk memujukku, Apollina mengatakan kalau dia memiliki sihir yang bisa membuatku pergi ke Alterium dengan instan. Aku tidak tahu kalau Copelion memiliki sihir seperti itu, tapi perkataannya cukup untuk membuat harapanku naik lagi.
Dan di sini lah kami sekarang, mencari Springlock. Mempersiapkan mental, aku memasuki kabut.
Di kejauhan lolongan serigala terdengar lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noftie Distortion G. Challenge
Fantasy"This is Ghrunklesombe. Welcome to Noftie Distortion G. Challenge. Sebuah tantangan yang diselenggarakan untuk menghilangkan writer's block. Karya-karya yang diunggah di sini merupakan karya anggota GKBF_Indo dalam tantangan Noftie Distortion G. Cha...