What Do You Mean, Bruno?

39 6 2
                                    

Bruno's POV

Selama di dalam busway, crystal ga ngomong apa apa, yah mungkin dia capek. Daritadi aku terus kepikiran soal niall, aku yakin aku pernah ketemu dia entah dimana. Apa dia bagian dari masa lalu crystal. Perasaanku ga enak, aku merasa ada kebencian di mata niall walaupun dia selalu tersenyum. Perasaan ini sama seperti waktu itu, saat crystal... ah tidak, aku harus melupakan kejadian itu. Apa yang harus kulakukan, aku harus minta crystal untuk menjauhinya. Itu cara terbaik, aku juga harus cari tau siapa dia, niall horan.

''Crystal, aku mau kamu untuk jauhin, niall.''

''Apa? Kamu bercanda ya? Kenapa tiba tiba kamu ngomong begitu, bru?'' Tanya crystal.

''Aku serius crystal, aku merasa kalo dia punya niat jahat sama kamu.'' Jelasku.

''Niat jahat apa? Dia baik sama aku, bruno. Kamu sebenernya kenapa sih?'' Jawab crystal.

''Tapi crystal, aku yakin aku pernah ketemu dia bertahun tahun lalu. Aku yakin dia pasti ada hubungannya dengan..'' aku mengurungkan niatku untuk melanjutkan kata kataku. Crystal ga boleh inget tentang kejadian itu.

''Hubungannya dengan apa, bruno? Apa yg kamu sembunyiin dari aku, bruno aku gatau siapa aku ini? Kamu sama mama ga pernah mau cerita apapun, sebenernya apa yang terjadi sama aku? Mana ayah? Siapa niall? Apa niat jahatnya? What do you mean, bruno? Why you always hide the truth? '' tanyanya.

Aku gatau harus jawab apa, sekarang semua orang di busway melihat ke arah kita, itu pasti karena crystal teriak.
Tidak, crystal nangis. Dia nangis.

''Crystal, jangan nangis dong.''

''Kenapa bruno? Apa yang sebenernya terjadi dengan masa laluku? Kenapa aku ga inget sama sekali.'' Katanya.

Apa aku harus beritahu crystal. Tapi dia ga boleh tau. Dia pasti bakal kecewa.

''Maaf crystal, aku ga bisa kasih tau sekarang, aku belum siap.'' Kataku.

''Terus kapan, bru? Kapan aku bisa tau semua itu? Kebenaran tentang diriku sendiri.'' Katanya.

''Crystal, kamu ga harus tau tentang ini semua, aku mau kamu untuk jauhin niall selama aku belum tau apa rencananya.''

''Aku ga akan jauhin niall selama kamu ga mau kasih tau kebenaran itu dan selama aku ga ngerasa niall punya niat jahat sama aku.'' Katanya.

Setelah itu busway berhenti di halte tujuan kita. Crystal pergi tanpa menghiraukanku. Berhubung rumah kita ga terlalu jauh dari halte, 5 menit kemudian kita sampai.

Crystal langsung masuk kekamarnya. Kenapa dia semarah itu, crystal ga pernah semarah ini sama aku.

* di kamar bruno

Aku ga tau harus apa. Crystal marah bgt sama aku. Aku gasadar kalo ternyata aku nangis. Kemudian hp ku berdering. Ternyata jessica nelpon, apa aku harus jawab. Akhirnya aku jawab telpon nya.

''Halo, jess.'' Kataku mencoba untuk menyembunyikan kalo aku nangis.

''Kamu nangis, bruno?'' Katanya.

''Ga kok, aku abis bangun tidur.'' Jawabku bohong.

''Kamu gausah bohong, deh. Aku tau kamu nangis. Kenapa?'' Tanyanya.

Saat jessica nanya begitu aku ga bisa nahan tangisannku lagi. Aku ga bisa ngomong apa apa setelah itu.

''Bruno, jangan nangis. Aku ga pernah liat brunoku, mm maksudnya kamu nangis.'' Katanya.

Apa tadi dia bilang brunoku? Aku gabisa mikirin itu sekarang. Crystal yg aku pikirin.

''Bruno, kamu mau aku kerumah kamu?'' Tanyanya.

''Mm... gapapa jess. Aku ga mau repotin kamu.'' Kataku sambil menangis. Entah kenapa aku gabisa berhenti nangis.

''Bruno, inget ga waktu aku nangis cuman gara gara gelang kesayanganku ilang aku ga berhenti nangis dan kamu nemenin aku dirumah sampai aku tidur, ini gunanya sahabat kan? Ada disisinya dalam suka maupun duka. Tunggu ya i'll be there..'' katanya.

Jessica mematikan telponnya. Aku sebenernya senang jessica bakal dateng kesini. Tapi apa nanti aku akan kasih tau dia alasan aku sedih.

15 menit kemudian, aku melihat kearah jam. Menunjukkan pukul 14.25 sesaat setelah itu bel pintu berbunyi. Aku segera keluar kamar. Kulihat pintu kamar crystal tertutup. Aku langsung menuju pintu depan aku yakin itu jessica. Tapi ternyata itu niall. Kenapa dia ada disini.

''Hi bruno. Crystal ada?'' Tanyanya. Dia tersenyum tapi aku tau itu palsu.

''Mau apa cari crystal?'' Kataku.

Sebelum dia menjawab crystal muncul dari kamarnya dengan mata bengkak sepertiku. Crystal juga nangis.

''Niall, ayo.'' Katanya.

''What? Crystal tunggu kamu mau kemana sama dia?'' Tanyaku.

''Kerumah kylie. Aku mau nginep dirumah dia sampai aku tenang. Aku udah telpon mama kok. Take care, bruno.'' Katanya.

Dia mau nginep dirumah kylie. Tapi kenapa niall yang jemput. Sebelum pergi niall tersenyum sinis kearahku. Aku tau dia punya niat jahat. Aku mau menghentikan crystal. Tapi gaada gunanya, crystal keras kepala. Kakiku lemas aku ga bisa berdiri lagi. Aku berlutut didepan pintu sambil menangis. Saat itu jessica datang.

''Bruno, bruno kamu kenapa?'' Katanya menghampiriku.

''Crystal, crystal pergi, jess.'' Kataku.

''What do you mean, bruno? Crystal pergi kemana?'' Tanyanya.

Aku ga bisa jawab apa apa. Aku terus nangis, ga bisa berhenti. Jessica melihatku dengan wajah sedih, aku tau dia juga mau nangis. Jessica pun memelukku erat dan menangis.

''Aku ga bisa liat kamu begini bruno.'' Katanya masih memelukku.

''Bruno, ayo bangun, kita duduk disofa.'' Katanya.

Jessica membantuku bangkit dan membawaku kesofa diruang keluarga.

''Aku ambil minum dulu ya.'' Katanya.

Beberapa menit kemudian dia kembali,Memberiku minum, lalu bertanya

''Crystal, pergi kemana, bru?'' Tanyanya.

''Dia pergi kerumah kylie, dia bilang dia mau nginep beberapa hari.'' Jawabku.

''Terus kenapa kamu nangis?''

''Crystal ga pernah begini sebelumnya, jess. Dia ga pernah nginep kerumah temannya, apalagi ini yang baru kenal sehari. Dan yang jemput kesini niall lagi.'' Kataku.

''Pasti ada alasannya dia kayak gini kan?"

''Mm, sebenernya aku suruh dia jauhin niall, aku tau niall punya niat jahat sama crystal. Aku juga merasa pernah ketemu niall entah kapan dan dimana. Dan aku juga menyembunyikan kebenaran tentang dirinya.'' Jawabku emosional.

''Kamu nyembunyiin kebenaran tentang crystal? Maksudnya apa?''

''Ada satu rahasia besar tentang crystal yang hanya aku dan mama yang tau tentang masa lalu crystal yang dia sendiri ga inget tentang itu, sampai kapanpun aku ga akan kasih tau siapapun tentang ini termasuk kamu dan crystal sendiri.'' Jawabku.

''Aku tau kamu pasti punya alasan tentang ini tapi aku ingetin kamu, sekarang udah jelas crystal sangat ingin tau tentang kebenaran dirinya, dia pasti akan cari tau gimana pun caranya. Aku cuma takut nantinya dia dapat kebenaran yang salah. Dan niall mungkin orang yg akan memberikan kebenaran yang salah itu jika memang dia punya niat jahat.'' Katanya.

Aku tau jessica benar. Tapi jika crystal tau dia pasti akan kecewa dengan dirinya sendiri. Aku ga mau itu terjadi. Tanpa sadar aku mulai menangis lagi, crystal satu satunya orang yang bisa membuatku menangis. Jessica kembali memelukku erat.

''Bruno, jangan nangis lagi. Aku akan selalu ada disini buat kamu. I love you, bruno.''

''I love you too, jess. ''

The Truth Behind The ActTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang