2. Laki-laki Bernomor Punggung 24

3.9K 1.3K 131
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Hari ini hanya ada empat mata kuliah, Alice pulang lebih cepat dari biasanya.

Gadis itu tahu kalau hari ini pria yang mengaku sebagai papa itu akan datang ke rumah.

Oleh karena itu Alice menghubungi Natya, salah satu kapten tim futsal wanita di kampusnya. Ia berencana untuk ikut kegiatan olahraga tersebut untuk mengisi waktunya yang tidak ingin langsung pulang selesai kuliah.

"Lapangan Futsal ada di lantai tiga ya, gue masih ada kelas dan mungkin sekitar lima belas menit lagi gue ke sana." Suara Natya terdengar berbisik karena tidak mau dosennya tahu kalau gadis itu sedang menelpon, setelah mengatakan hal tersebut Natya memutuskan sambungan telpon.

Alice ingin bertanya lebih, namun Natya sepertinya sedang tidak bisa diganggu. Alhasil gadis itu melangkahkan kakinya menuju tempat yang dikatakan oleh Natya tadi, ia masuk ke dalam lift yang terbuka dan menekan tombol nomor 3, pintu lift tertutup dan naik ke lantai yang dituju. Di sana gadis itu bertanya pada orang sekitar di mana lapangan futsal berada.

"Maaf, ini hima futsal ya?" tanya gadis itu pada salah satu pria yang ada di sana.

"Kamu baru ya? Langsung gabung aja sama yang lain," ucap pria tersebut.

"Eh?" Alice terkejut. Pasalnya yang ada di dalam lapangan semuanya laki-laki.

"Hm ... saya tunggu yang lain aja dulu, Pak," ucap Alice ingin menunggu Natya datang daripada langsung bergabung dengan para laki-laki.

Sembari menunggu, Alice berganti pakaian. Gadis itu sama sekali tidak ada bakat dalam kegiatan ini, tapi ia melakukannya untuk mengisi waktu luangnya agar memiliki alasan untuk tidak pulang.

Tiba-tiba saja air mata gadis itu mengalir. Ia rindu suasana dahulu di mana keluarganya lengkap. Hanya ada Ayah, Ibu dan dirinya. Keluarga kecil yang hanya memiliki anak semata wayang itu hidup Bahagia sampai akhirnya mimpi buruk itu muncul. Alice yang awalnya bermain bersama kedua orang tuanya saat kecil, namun dua tahun lalu ia harus memilih salah satu antara menjalani kehidupan bersama Ibu atau Ayah.

Semanjak itu, Alice merasa tidak betah di rumah. Apalagi saat Ibunya membawa pria lain pdahal belum ada satu tahun wanita itu berpisah, ditambah Ayah kandungnya yang mengalami kecelakaan kerja dan meninggal, hidup Alice hancur ketika mengetahui cinta pertamanya di dunia telah tiada.

"...lice? Alice!" seru seseorang memanggil Alice.

Alice pun tersadar dari lamunannya, ia melihat Natya di sana.

"Kak Natya, baru datang?" tanya Alice pada kakak tingkatnya itu.

"Dari tadi gue udah datang, lo-nya aja yang bengong," balas gadis itu,

NORMALITY CAMPUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang