3. F5 Circle Paling Terkenal

3K 1.3K 213
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




              Alice menutup pintu rumah pelan-pelan agar tidak ada yang tahu kalau dirinya baru pulang.

"Kamu baru pulang? Darimana aja kamu?" tanya Nathaline melihat anaknya pulang di atas jam 9 malam. Wanita itu khawatir pada Alice yang belum pulang hingga larut malam, oleh karena itu emosinya meledak saat sang anak ada di hadapannya.

"Mau aku ngapain juga itu bukan urusan Mama," ucap Alice dingin. Gadis itu melangkahkan kakinya untuk naik menuju lantai dua ke kamarnya, namun tubuh pria yang besar dan tinggi menghalangi jalannya.

Sosok ayah di rumah ini sudah lama tidak ada, pria yang menghalangi jalan Alice adalah pria asing yang sering menginap di rumah ini. Tentu saja kehadirannya tidak di inginkan oleh anak semata wayang Nathaline, butuh waktu dan kesabaran yang tinggi untuk menunggu Alice menerima semuanya.

"Kamu tidak boleh seperti itu kepada Ibu kamu. Dia sangat khawatir sama kamu makanya dia seperti ini," ucap pria itu mencoba menasihati Alice dengan lembut. Beliau memberitahu gadis itu kalau Nathaline sangat mengkhawatirkannya, bahkan wanita itu sempat tidak ingin masuk ke dalam rumah dan menunggu sang anak pulang di luar.

Usaha yang bagus untuk menasihati Alice, namun gadis itu memicingkan matanya pada pria tersebut dan berkata, "oh ya? Terus, saya meminta pendapat dari kamu? Sayangnya engga ya! Kamu hanya orang asing yang sering menginap di sini, jadi kamu gak berhak untuk memberikan pendapat ke saya."

Alice menerobos melewati pria itu kemudian menaiki tangga menuju kamarnya, Teriakan Nathaline yang marah karena gadis itu bersikap tidak sopan tidak didengar. Ia menutup pintu kamar dengan cara dibanting. Gadis itu kesal karena pria yang tidak pernah inginkan keberadaannya sampai detik ini masih ada di rumah ini.

*****

"Alice!" seru Karina menyambut kedatangan Alice di kelas.

Alice hanya membalasnya dengan senyuman.

"Ayo ikut kita bikin konten tiktok!"

Karina merangkul lengan Alice dan menarik gadis itu menuju teman-teman yang lain.

"Ayo, nih gerakannya begini. Hapalin yaaa ..." Karina memperlihatkan video yang ingin mereka lakukan.

Sepuluh menit mereka membuat konten tiktok akhirnya Karina mendapatkan video yang bagus. Gadis itu segera mengunggah video tersebut di akunnya setelah beberapa kali melakukan editing.

"Aaah, gue harap video gue masuk ke fyp-nya Valeron!" seru Karina berharap videonya dilihat oleh laki-laki itu. Mendengar nama Valeron membuat Alice terkejut ternyata sahabatnya mengenal laki-laki itu juga.

"Lo kenal sama Valleron?" tanya Alice pada Karina.

"Heh, pertanyaan apa itu?" protes Karina.

"Bisa-bisanya ya lo nanya begitu.

NORMALITY CAMPUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang