Love You Goodbye

169 11 0
                                    

OS-PUTRI AMALIYA

HAPPY READING^^

***

One Direction - Love You Goodbye

***

Flashback 

"Huaaaaa jangan pergi, Jojo, jangan tinggalin Itaa, huaaa!" tangisan seorang gadis kecil berusia 8 tahun terdengar nyaring di rumahnya.

Dia, Jojo. Teman kecilnya. Teman yang selalu di sampingnya, akan pergi meninggalkannya. Teman yang dicintainya akan pergi jauh yang tak bisa dijangkaunya.

"Ita tenang, ya, pasti Jojo bakal kembali. Pasti! Pegang janji Jojo, ya?" ucap seorang anak lelaki berusia 10 tahun itu. Terpaksa ia membuat janji yang tak pasti untuk sahabat kecilnya itu.

Jujur, ia sangat berat meninggalkan sahabat tersayangnya tersebut. Mereka, Ita dan Jojo sedang menautkan kelingking simbol janji.

"Janji, ya? Jojo bakal kembali terus nanti kalo Jojo kembali Jojo bakal jadi pacar Ita," pernyataan yang sangat aneh untuk keluar dari mulut anak kecil.

"Iya," ucap anak lelaki tersebut dengan senyuman manis tersirat kesedihan, dia memang baru 10 tahun, namun Ia cukup dewasa untuk mengatasi masalah ini.

***

Kedua orang insan berbeda jenis itu sedang bersantai di atas rumah pohon yang berada di depan rumah gadis itu, Alinta.

Bersama dengan sahabatnya, Aldi. Mereka menjalani rutinitasnya setiap malam ketika telah usai belajar. Berada di atas rumah pohon yang dibuat ayah Alinta untuk dirinya. Yang sekarang menjadi markas dengan sahabat lelakinya.

Menatap ke atas langit malam dengan berjuta-juta bintang membentuk orasi yang sangat indah dipandang mata. Mereka sedang duduk di pinggir rumah pohon, dengan kaki yang masing-masing menggantung.

"Eh, Cungkring, lo tau nggak? Gue lagi kangen sama seseorang, dia sekarang ngapain, ya? Kok gue sekarang malah merasa terkhianati," ucap Alinta yang Aldi pikir ngelantur, karena pasalnya ia sama sekali tidak memahami arti ucapan sahabat perempuannya tersebut. 

Tunggu, apa tadi dia bilang? Cungkring?

 Yang benar saja. Ia tidak merasa memiliki tubuh yang cungkring, bahkan Aldi memiliki tubuh yang ideal dan tinggi lumayan. Itu yang selalu Aldi dengar dari setiap pujian yang datang dari penggemarnya di sekolah.

"Kangen sama gue? Bilang aja kali," Aldi menanggapi dengan gurauan yang datar dan sama sekali tidak lucu untuk Alinta.

Alinta berdecak lidah mendengar omongan Aldi yang sangat konyol. Garing.

" ish, nggak lucu juga," ucap Alinta merasa kesal pada Aldi.

"Gua bilang lucu?" Ia memang bergurau, tapi Alinta sama sekali tidak menanggapi dengan baik.

"Apaan, sih? Bete," ucap Alinta penuh penekanan.

"Ya udah, deh, Oke. Marah mulu, sensi amat sama gue." Aldi teringat sesuatu yang setelah beberapa saat ia mendecakkan lidah. 

 Bingo! 

 "Tanggal berapa, sih?" tanya Aldi sedikit excited seperti telah menemukan sesuatu yang menggilitik hati. Seakan siapapun yang akan menemukannya akan merasa bangga.

"Pikir aja sendiri," jawab ketus Alinta.

Aldi merogoh ponsel di saku celana pendek selututnya, ketika Ia melihat tanggal yang berada di ponselnya menunjukkan angka 27 bulan September. Ia menyadari sesuatu.

Orange JuiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang