Teng teng teng!! Bunyi bel yang memekakan telinga sangat terdengar merdu di telinga siswa SMA Pradana. Para siswa langsung berburu menuju kantin sekolah, termasuk Ella dkk.
"Alhamdulillah bisa ngantin, bahagia deh gue," ucap Rina.
"Iya, laper nih. Yegak gengs?" tanya Tita, yang merupakan kode keras.
"Laper banget apalagi kalo gratisan behhh," sindir Ella.
"Basi lo semua basi," sengit Rina.
"Uh dah ketauan yah gimana nih?" tanya Ella dengan muka sok sedih.
"Najis ih kemaren kan udah eskrim," rengek Rina.
"Eskrim mah dessert Rin," ucap Qila.
"Dasar perut babon ya lo semua ew!" ucap Rina yang berlalu ke dalam kantin dan di susul mereka si perut babon.
•••
Di harap siswa ekskul musik untuk berkumpul di ruang ekskul sekarang juga, terimakasih.
Suara speaker keras pun berhenti."Siapa yang mengikuti ekskul musik?" tanya pak Rudi.
"Saya pak," jawab Ella.
"Yasudah. Silahkan,"
"Iya pak, terimakasih," Ella pun berlalu setelah berdadah ria dengan ke empat temannya yang harus menghadapi matematika.
Ella berjalan menyusuri lorong sepi sendirian, maklum kegiatan belajar sedang berlangsung. Ella berjinjit ketika melewati kelas-kelas, mulai dari koridor kelas nya kelas ips hingga kelas ipa. Hingga ketika dia menengok kelas XI A6, matanya terpaku kaget melihat seorang lelaki di depan kelas. Dengan gaya rambut acak-acakan bewarna hitam pekat serta garis matanya yang tajam.
Gue ga salah liat kan? Duh ngelantur ini mata. Batin Ella.
Ella langsung terjun ke dunia melamunnya, dirinya masih terpaku pada lelaki tadi. Hingga akhirnya ada yang berteriak memanggilnya.
"El!" serunya, dia Dave. Drummer angkatannya
"Oh hai!" sapa Ella.
"Mau bareng?" tanyanya.
"Eh?kemana?"
"Ya ruang ekskul lah,"
"Ha?"
"Lo kenapa?kumat?woy!"
"Oh iya!!!!! Kok gue bego banget sampe lupa ih,"
"Liburan bikin lo makin bego ya,"
"Jahat bener lo,"
"Yok lah buruan," ucap Dave sambil menarik tangan Ella menuju ruang musik.
Sampainya di ruang musik, para anak ekskul yang sudah datang langsung riuh melihat Dave menggandeng tangan Ella.
"Beuhhh""Cieee"
"Buset mannn"
"Gila, kapan rilis?"
"Resmi nih?"
"Wahhh"
Seketika Ella melepas tangannya dari genggaman Dave, lalu tersenyum kikuk.
"Apaan deh lo semua, kangen gue ya? Uh tayanggg," ucap Ella riang.
"Najissss!" sembur Tian.
"Jahat lo yan!" kesal Ella.
"Pejenya cepetan!" seru Wina.
"Peje pala lo," ucap Dave.
"Nah peje pala lo," ucap Ella.
"Hust diem lo, bacot mulu lo. Dasar," ucap Sandra, si ketua ekskul.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERIELOVE
Teen FictionKetika cinta dan waktu mempermainkan kita, ego memenangi intuisi kita. Ketika kamu pergi dan kemudian datang, ketika semua terlambat, ketika rasa yang terpendam mulai membuncah. Kita di permainkan oleh roda kehidupan, akan kah kita menang?mendapatka...