Ella sibuk di kamarnya, memilah baju yang di kira cocok untuk kencan malam ini. Kencan?haha sangat konyol kan?, batin Ella.
"Gila! Mana nih baju biar gue nyewek?" Ucap Ella.
"Bener emang Dave, baju gue macho semua. Gaada nyeweknya hm," Ella masih memilah baju yang cocok, kasur tercintanya sudah di nodai oleh banyak pakaian yang tak terpilih. Ada kemeja, jeans, ripped jeans, kaos oblong, kaos-kaos band kesayangannya dan jangan lupa kaos hitam yang jumlahnya banyak. Hingga matanya tertuju pada sebuah atasan blouse berwarna baby pink serta sebuah knit jeans yang tergantung.
"Alhamdulillah!" Girang Ella dan memeluk baju serta jeans tadi.
Ella langsung mandi dan melaksanakan sholat maghrib karena Dave akan menjemputnya setengah tujuh. Blouse dan knit jeans tadi sangat pas di tubuh Ella, dengan sedikit mencatok rambutnya serta memakai bedak tipis seperti biasa dan liptint merah. Setelah semua selesai Ella pun turun.
"Ya ampun anak ibu!" Seru ibunya.
"Hehe kenapa bu?aneh ya?"
"Lama ibu ga liat kamu pake baju pink gini, biasanya kan item item gitu padahal kamar kamu aja pink,"
"Hehe em anu itu..."
"Apa hm?"
"Adek mau pergi, jadi gaikut makan malem sama ayah, ibu juga mas Dito,"
"Sama siapa hm?"
"Temen kok,"
"Cowo?"
"Iya..."
"Duh anak ibu udah gede ya haha cantik banget lagi,"
"Ih ibuuuuu,"
"Itu di tambah eyeliner biar makin cantik,"
"Gamau ah, jadi boleh ga bu?"
"Boleh aja, asal nanti jangan kemaleman. Jam 9 maksimal ya?"
"Iya bu, makasih mwah" ucap Ella sembari mengecup pipi ibunya.
"Ada maunya aja kecup-kecup ibu,"
"Hihi...yaudah Ella keatas mau ambil hape, tas, sama sepatu ya bu. Dahhh,"
"Dahh,"
Ella pun kembali ke kamarnya, mengambil sling bag berwarna hitam serta hp dan sepatu kets putihnya. Setelah memakai sepatunya, ada sebuah chat masuk.
Gue udah nyampe.
Melihat pesan itu membuat Ella terburu-buru dan memakai eyeliner secepat kilat. Meski tadinya Ella nampak tak mau menggunakannya, akhirnya Ella mau menggunakan eyeliner.
"Ya ampun ini bukan gue banget," ucap Ella pelan sambil menatap dirinya sendiri di pantulan kaca.
"Ella!" Terdengar teriakan ibunya, Ella pun langsung turun. Di bawah Ella melihat Dave sedang ngobrol dengan mas Dito. Merasa kehadiran seseorang, mas Dito pun menoleh dan melihat Ella.
"MasyaAllah! Lo Ella beneran?!" Teriaknya.
"Menurut l?" Tanya Ella. Mas Dito mendekati dan berjalan memutari tubuh Ella.
"Buset dah, terakhir lo nyewek kan dulu hm pas smp. Kaget gue," ucap mas Dito.
"Alay lo,"
"Bodo, kesambet apa lo?kesambet itu si Dave?haha adek gue udah gede ya,"
"Apaan ew,"
"Woy Dave, bengong mulu lo. Nih gue titip adek gue. Inget! Jam 9 kudu udah nyampe rumah dalam keadaan sehat selamat. Awas lo macem-macem," ucap mas Dito pada Dave yang diam menatap Ella. Terpesona?tentu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERIELOVE
Teen FictionKetika cinta dan waktu mempermainkan kita, ego memenangi intuisi kita. Ketika kamu pergi dan kemudian datang, ketika semua terlambat, ketika rasa yang terpendam mulai membuncah. Kita di permainkan oleh roda kehidupan, akan kah kita menang?mendapatka...