Hari ini, Ella dan beberapa anak ekskul lain mendapatkan dispensasi karena harus mengisi acara bazar ekskul di lapangan basket sekolah. Kegiatan bazar ini memang rutin di adakan pada hari terakhir mos atau tepatnya pada hari ketiga. Lapangan basket sudah penuh beberapa stand masing-masing ekskul yang ada untuk mempromosikan diri, termasuk ekskul musik. Ella double hari ini, karena sebelum promosi ekskul musik, dia juga mempromosikan ekskul modern dance.
Lokasi stand ekskul musik berada di tengah tepi lapangan, beberapa alat musik sudah di persiapkan. Ella dan anggota band-nya sedang sibuk mengecek alat musik, beserta para pemegang alat musik klasik. Sandra juga sibuk latihan berbicara untuk promosi nanti, acara di mulai beberapa menit lagi dan ekskul musik menjadi penutupnya atau mendapat urutan terakhir dalam promosi.
Perhatian bagi peserta MOS untuk segera menuju kelapangan untuk mengikuti acara bazar ekskul, terimakasih.
Setelah Bayu, si ketua osis selesai berbicara dapat di lihat para degem (dedek gemes) yang berbondong-bondong menuju lapangan. Promosi pertama di lakukan oleh ekskul wajib atau pramuka, banyak para degem yang jengah melihat promosi ekskul ini tetapi tetap ada beberapa degem lain yang kelihatannya tertarik. Setelah usai, di lanjut PMR. Kemudian marching band, olahraga, dan modern dance.Ella dan ketiga teman ekskulnya yaitu Syifa, Vera, dan Fira bersiap dengan pakaian hitam. Kaos hitam, skinny jeans, dan sebuah kemeja kotak yang di ikat di pinggang. Musik sudah di mainkan, yaitu lagu milik Yellow Claw - In My Room. Banyak yang tertarik, bahkan beberapa siswa kelas 11 dan 12 ada yang nyusup untuk menonton. Setelah usai, tepuk tangan pun terdengar, Ella dan teman-temannya istirahat.
"Hahh capek," ucap Fira sambil menyeka keringat di jidat mulusnya.
"Iya, tapi seneng deh degem pada antusias gitu. Gila," ucap Vera.
Sedangkan Ella sedang mengipasi dirinya dan Syifa sedang meminum air minumnya.
"El!" Panggil seseorang yang sontak membuat Ella menolehkan wajahnya, di sana Dave tersenyum kepadanya.
"Hai Dave! Ada apa?gue suruh siap-siap?" Tanya Ella.
"Oh...kagak. Nih buat lo," jawab Dave dan memberiku sebuah botol air minum mineral lalu pergi.
Sepeninggal Dave, Ella hanya melongo menatap kosong botol air mineral di tangannya.
"Cieee kode keras tuh," senggol Fira ke bahu Ella.
"Hahaha komuk," ejek Syifa.
"Jadian aja udah jadian haha," tawa Vera.
"Apaan ih kita kan temen, nah kan harus saling peduli. Nah dia peduli sama gue," jawab Ella sekenanya sambil meminum air mineralnya.
"Lo cewe ga pekaan ya? Ganti kelamin aja deh jadi cowo,"
"Jahat!!!" Seru Ella.
"Hahahaha," tawa mereka bertiga tanpa Ella.
Karena kesal, Ella pun keluar dari stand modern dance dan menuju backstage stand musik. Sesampainya di sana, Ella hanya duduk bosan melihat ekskul tari daerah dan lukis. Hingga ketika dia mengedarkan pandangannya, matanya terpaku pada sosok yang kemarin berdiri di depan kelas XI A6. Alis Ella berkerut dan matanya menyipit, dia memfokuskan pandangannya.
Rambutnya...
Matanya...
Hidungnya...
Bibirnya...
Posturnya...
Tak ada yang berubah, batin Ella.Deg!
Matanya bertubrukan dengan mata lelaki itu, Ella menjadi gugup sendiri sedangkan lelaki itu hanya menatapnya datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERIELOVE
Teen FictionKetika cinta dan waktu mempermainkan kita, ego memenangi intuisi kita. Ketika kamu pergi dan kemudian datang, ketika semua terlambat, ketika rasa yang terpendam mulai membuncah. Kita di permainkan oleh roda kehidupan, akan kah kita menang?mendapatka...