A.n
Ini naskah versi novel sebelum di edit oleh editor Grasindo. Jadi kalau ingin yang sudah rapi silakan beli di toko buku^^
Btw, di mulmed itu fotonya Edgar yap!
🍭
Siapapun pasti mengenal Edgar. Lelaki berperawakan tinggi, tubuh yang tegap dan berotot, wajah seksi dengan rahang yang kokoh mengeras. Usianya memang baru tujuhbelas tahun tapi pamornya dalam menundukkan para wanita patut di acungi jempol.
Sebagai satu-satunya ahli waris keluarga Wibisono sudah jelas masa depan lelaki itu akan cemerlang. Secemerlang senyumannya ketika melihat gadis manis di depan gerbang sana melambai semangat ke seseorang di atas motor sport hitamnya.
Gadis itu berkuncir dua. Wajahnya oval dipadukan dengan mata indah yang selalu memancarkan kehangatan, alisnya tidak tebal namun rapih, hidungnya mancung sempurna seperti saudara kembarnya. Perwujudan asli dari seorang malaikat penghuni surga.
Bagi Edgar, Lollypop sangat manis. Semanis gadis itu yang selalu menyukai permen lollypop.
Namun berbeda dengan presepsi Lollypop.
Gadis itu membalikkan tubuhnya, senyum yang mengembang terus merekah kala di sapa oleh teman-temannya. Ia mengeratkan pegangan pada ujung tas ransel warna pelanginya. Rasa bahagia membuncah di dalam dada.
Tak pernah ia rasa sebahagia ini sebelumnya. Bahkan kebahagiaan sewaktu ia di ajak ke Dufan selama seharian bersama kedua Kakaknya pun sampai terkalahkan hanya karena seorang Eggy. Lelaki tampan paling baik yang pernah ia temui.
Selain itu Eggy juga adalah pacar Lollypop. Walau baru sehari mereka jadian Lollypop sudah senang luar biasa begini.
Brak!
"Edgar!! Wasallam motor gue baru di servis bangsat!" teriakan histeris muncul di antara keramaian tempat parkir sekolah. Seorang lelaki dengan seragam urakan langsung meloncat turun dari penyanggah tangga gedung utama, berlari cepat ke arah motor vespa yang tersungkur menghantam kerasnya aspal.
Lelaki yang berdiri tak jauh dari motor itu hanya menaikkan sebelah alis sementara kakinya menahan bola basket yang tadi sukses menjatuhkan motor vespa punya Riki. Di lihatnya bagaimana Riki dengan susah payah membangunkan motor vespa super beratnya itu, ia merutuki Edgar yang enak saja main melempar basket ke arah motornya. Memang lelaki itu kira motor kesayangannya ini ring basket?
"Bantuin gue woy! Malah ngeliatin doang." sungut Riki memarahi Edgar.
Lelaki itu mengedikkan sebelah bahunya, mendorong pelan bola basket menggunakan punggung kaki dan sukses menyenggol kaki Riki yang gemetaran menahan bobot vespanya. "Segini doang gak kuat mah copo!"
"Halah tai," hina Riki memegangi stir motor, ia di bantu oleh beberapa temannya yang lain. Kasian lihat lelaki itu sendirian membenarkan letak motornya. "Lo lebih copo lagi gak bisa bedain mana motor sama ring basket. Gue gak mau tau kalo Rendo mogok, lo mesti tanggung jawab bayarin uang servisnya."
"Mata gue di ciptakan cuma buat membedakan mana janda dan mana gadis," bela Edgar melipat kedua tangannya di depan dada. Ia mengedipkan sebelah matanya ketika melihat Lollypop sedari tadi memperhatikan dari balik pohon. "Kedip dong, sayang. Entar hamil loh liat ke gantengan gue."
Demi dewa uttaran. Lollypop ke pengin banget cabut pohon besar di depannya ini lalu melemparkannya tepat ke muka Edgar! Muak banget digodain terus apalagi gaya santai Edgar benar-benar bikin Lollypop harus tabah setiap saat.
"Amit-amit gue hamil. Idih tujuh turunan yang ada anak gue entar kena kutukan budukan. Idihh najis najis najis." Lollypop mengetukkan dahinya berkali-kali sambil sebelah tangannya lagi mengelus perut. Membayangkan dirinya hamil anak Edgar membuat naluri hati Lollypop langsung mengucapkan amit-amit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy's Effect
Teen Fiction♥PEMENANG THE WATTYS 2016 DALAM KATEGORI CERITA SOSIAL♥ Bad Boys Series #1: Bagi Lollypop, Edgar tak lebih dari seorang lelaki bengal dibalik penampilan kecenya. Lelaki yang menjadi terdepan saat ada kericuhan namun menjadi terbelakang saat guru men...