Part 4

679 23 0
                                    


Apakah kau akan menerima pengakuanku?

Apakah kau akan percaya padaku?

Apakah kau masih akan menatapku seperti ini?

***

Hari ini adalah hari yang sangat di tunggu oleh shilla karena cuma hari ini yang bisa membuatnya tidak bertemu dengan cicak sablek yang selalu mengurusi hidupnya itu. Bukannya shilla tidak ingin berteman dengannya hanya saja dirinya belum siapa.

Tok.. Tok.. Tok.. Non shilla ini bibi. Suara ketokan itu menyadarkan shilla dari lamunannya. Ia masuk aja bi nggak di kunci ko. Dibukalah pintu kamar shilla dan mucul seorang perempuan yang sudah tua masuk ke kamar shilla sambil membawa sebuah amplop lumayan besar di tangannya. Kenapa bi ? tannya shilla" ini non ada paket dari bapak."sambil memberikan amplop itu kepada shillla". Shilla mengambilnya lalu bibi pun keluar dari kamar shilla. Shilla cuma membolak balikkan amplop itu. Shilla pun membuka amplop bewarna coklat itu dan bertapa kagetnya dia melihat apa isi amplop itu. Sedetik kemudia shilla langsung mengambil tas dan kunci mobilnya lalu meninggalkan rumahnya. Di raut wajah shilla ada kemarahan yang di pendamnya. Setelah menempu perjalanan cukup lama karna macet, sampailah shilla di depan sebuah apartemen yang bisa di bilang apartemen yang sangat mewah dia menarik nafasnya dahulu sebelum dia keluar dari mobilnya. Shilla jalan menelusuri setiap lorong-lorong apartemen itu dan sampailah dia di apartemen no. 999 shilla lagi-lagi menarik napasnya lalu mengetuk pintu apartemen itu.

***

Disisi lain di sebuah rumah yang lumayan besar terdengar suara kegaduhan di dalamnya. Nampaknya ada yang sedak cekcok mulut. Tapi ma cakka ga mau kalau mama nikah lagi. Cakka udah bilang kalau cakka ga bakal mau nerima siapa saja yang akan gantiin posisi papa. Jangan mentang-mentang mama udah cerai sama papa terus seenak mama mau nikah lagi. Pokoknya cakka ga mau mama nikah lagi. Setelah itu laki-laki tinggi dan berkulit putih itu mengambil jaketnya dan pergi begitu saja tanpa menghiraukan panggilan mamanya. Setelah kepergian cakka dari rumah itu hp mama cakka berdering dan diliatnya panggilan masuk dari calon suaminya itu tanpa perlu pertimbangan ia langsung mengangkat telepon itu.

Hallo mas..

------------

Anak ku tidak menyetujuinnya mas. Dia sangat bersih keras bahwa dia tidak ingin mempunya Ayah baru selain papanya.

------------

Baiklah nanti kita bicarakan lagi dan mencari jalan keluarnya

------------

Apa ? Katakan saja mas

------------

Apa ? Benarkah itu. Kita harus bagaimana sekarang ?

-----------

Iya.. Iya.. Baiklah.. bye..

Tutt.. tutt.. panggilanpun terputus menandakan berakhirnya pembicaraan mama cakka dan calon suaminya.

***

Gadis itu terus-terus berjalan tanpa menghiraukan tatapan orang-orang di sekitarnya. Hari ini dia sangat kacau. Strong shilla strong.. lo kuat lo bukan orang yang cengeng. "batinnya". Tetesan-tetesan air hujan menyentuh badan shilla bukannya dia lari menghindar dia malah membiarkan kakinya terus melangkah entah ingin kemana. Menerobos hujan yang semakin deras. Tanpa di sadari gadis itu dia telah menangis badannya terguncang-guncang tanda bahwa dia sedang menangis dan baginya hari ini hari dimana dia merasa sangat rapuh. Dia ingin menangis sejadi-jadinya karena saat hujan tak ada yang mengetahui kesedihan seseorang. Shilla terus berjalan menyusuri jalan dan berhenti di sebuah taman yang di mana taman itu sangat sepi bahkan tak ada orang disana. Shilla duduk di salah satu bangku taman dan menutup mukanya dan membiarkan tangisnya pecah. Hujan menjadi saksi bisu bertapah rapunya shilla saat ini. gadis itu merasa tetesan air hujan tak menerpa tubuhnya lagi setelah ia menjauhkan tangannya dari mukanya dan melihat kedepa Cakka "katanya lirik bahkan tak terdengar karna suara hujan yang semakin deras. Dia melihat cakka tersenyum di depannya dan bahkan laki-laki itu melindungi tubuhnya dengan payung yang di pegangnya sejak tadi". Lo kenapa shill ? guakan udah sering bilang kalau lo mau cerita lo boleh cerita sama gua, jangan lo pedem sendiri, yaudah sekarang kita balik gua anterin lo balik. "kata cakka tapi shilla menggelengkan kepalanya dan berkata Gua nggak mau pulang. Terus lo mau ngapain shil ? tambah cakka. Anterin gua ke sivia. Oke gua anteri ayo. "tambah cakka dan menarik shilla berdiri dan merangkul pundak gadis yang kedinginan itu akibat ujan-ujanan"

Selama perjalanan kerumah sivia, shilla hanya menatap keluar dengan tatapan kosong. Cakka yang melihat itu mengengam tangan shilla dan berkata Gua ada disini shill lo bisa cerita semuanya sama gua. Shilla hanya menganggu. Seandainya lo tau shill gua ga bisa liat lo begini, gua sayang sama lo gua bakal jagain lo sampai lo siap cerita semuanya ke gua dan meninggalkan masa lalu lo itu. "batin cakka"

#Sivia Home

Tok.. Tok.. Tok.. Cakka mengetuk intu rumah sivia dan tidak harus menunggu lama pintu rumah itu terbuka dan bertapa syoknya sivia melihat shilla yang ada dalam rangkulan cakka menggigil dan pucak seperti mayat hidup. Lalu pandangan sivia mengalih ke cakka. Cakka yang mengerti pandangan itu langsung berucap mending lo bawah shilla kedalam dulu nanti gua ceritain. Setelah itu sivia buru-buru mengajak shilla ke atas ke kamarnya dan memberikan shilla handuk dan pakaian ganti karna pakaian shilla seluruhnya sudah basah. Setelah mengganti pakaiannya sivia menyuruh shilla istirahat dan meninggalkan shilla untuk menemui cakka yang berada di bawah. Jadi gimana shilla bisa kaya gitu ? "tanya sivia" Gua nemuin dia di taman ujan-ujanan dan gua mau antar dia balik ke rumahnya tapi katanya dia nggak mau dia maunya ke rumah lo. btw gua mau nanya kenapa shilla sering murung sih. Pertanyaan cakka membuat sivia binggung ingin menjaab apa karena tidak mungkin kalau ia akan menceritakan semuanya karna bagi shilla pasti cakka orang asing dalam kehidupannya. "batin sivia" Via lo kenapa ngelamun? "tandas kcakka dan membuat sivia sadar dari lamunannya ehh nggak, itu belum waktunya lo tau kka. Mendengar jawaban sivia cakka cuma menganggu dan berpamitan ke sivia.

Lalu setelah kepergian cakka, sivia langsung menuju kamarnya untuk melihat shilla. Sivia yang baru saja membuka knop pintu kamarnya melihat shilla sudah tertidur. Wajah shilla sangat tenang saat tidur seolah-olah gadis itu tidak mempunyai masalah. Siivia melihat itu hanya bisa tersenyum dan menutup kembali pintu kamarnya.

***

Sesampainya dirimu cakka terus menerus menatap foto shilla yang ada di layar i-phonenya itu. Cakka sangat khawatir kepada gadis itu bahkan dia rela kalau dia yang ada di posisi shilla demi melihat shilla tersenyum.. dia lebih memili sikap cuek shilla di banding melihat shilla yang rapuh sangat rapuh malah. Dia tidakabis pikir kenapa shilla nekat melakukan hal itu. Entahlah. Seperti apa sihmasa lalu shilla hingga bisa membuat orang yang sangat periang menjadisebaliknya berubah menjadi 180o . "batin cakka Frustasi"

 

Jangan Lupa Vote and Comment dan Jangan lupa kritik dan sarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan Lupa Vote and Comment dan Jangan lupa kritik dan sarannya. Makasih..

RASA YANG TERPENDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang