osis

163 6 3
                                    

"If this is my last night with you, hold me like I'm more than just a friend

Give me a memory I can use, take me by the hand while we do what lovers do

It matters how this ends, Cause what if I never love again?"

Adele - All I Ask

---

Ara's POV

setelah selesai makan, gue sama Rayi memutuskan buat mampir dulu ke ruang osis. ya biasa absen muka dulu lah. biar santai.

ketika udah deket di ruang osis, gue melihat ada lebih dari 5 orang di ruang osis. tumben rame, biasanya sepi kalo ga di jarkomin. (Jarkom, Jaringan Komunikasi)

ada Ikhsan, dia itu ketua osis. temen smp gue juga sih, baik banget orangnya. terus ganteng gitu tinggi pake kacamata, dia berwibawa banget deh pokoknya.

ada juga Alya, dia itu ketua mpk. orangnya bijaksana banget, wedeh. tapi kalo udah ketawa menggelegar banget deh. dia seru juga orangnya.

terus ada Yudha, dia wakil ketua osis. orangnya lucu, bikin ketawa terus. tapi kalo dia udah serius mah beda banget deh. dia tinggi, ga gendut ga kurus pas gitu, terus ada keturunan bule gitu lah.

ada Nia, dia sekretaris osis. cewe kecil, tapi punya pemikiran besar. bijak banget orangnya terus ya enak buat diajak cerita gitulah, dan dia sangat bertanggung jawab sama deadline yang dia dapet.

ada juga si Risa, dia sekretaris osis juga sama kaya Nia. dia tuh penghuni ruang osis yang sangat setia, hampir sama kaya gue. tapi kadang gue suka kabur - kaburan sedangkan dia setia banget. dia seru banget asik, tapi kadang suka gajelas. ya begitulah.

si Zahra juga ada disitu, dia salah satu pengurus mpk sih sebenernya. temen smp gue juga, orangnya rumpi banget tapi ya seru aja gitu diajak rumpi.

terus ada juga si Adin, dia salah satu pengurus osis. yang gue tau sekarang dia adalah ketuplaknya classmeeting rutin yang selalu dilaksanakan sekolah gue.

btw, yang gue sebutin diatas itu kelas 11 semua loh seangkatan sama gue. tapi ada juga kok kelas 10 nya yang lagi di ruang osis.

si Oliv juga salah satu penghuni ruang osis nih, angkatan gue udah biasa liat dia sering di ruang osis. mungkin karna cara berbaur dia yang nyablak dan terbuka jadi ya angkatan gue juga welcome sama dia.

ada si Joshua juga, dia kelas 10 tapi fans nya hampir cewe satu sekolah. dia ganteng sih gue mengakui itu, dan pada ngefans ya karna dia ganteng. tapi dia itu seru banget, sering bikin ketawa. asik lah.

pada hari ini kelas 10 yang ada di ruang osis cuma mereka berdua dan, Rayi.

"oy Ra, gece masuk daritadi ditungguin." tegur Yudha membuyarkan lamunan gue. akhirnya gue sama Rayi pun duduk bersebelahan di deket sofa.

"lah emang ada apaan?" tanya gue heran.

"kan semalem gue ngeLINE lu besok kumpul ngomongin classmeeting, gimana sih lu kak." ucap Oliv sambil mendengus sebal ke arah gue.

"lah iyaaa gue lupa maap, gue sekretaris kan?" tanya gue kembali.

"iya ra, cari partner ya buat jadi sekretaris 2." ucap Adin selaku ketua.

"yaudah Rayi aja, biar gampang." ucap gue sambil menengok ke arah Rayi yang dibalas dengan anggukan dari Rayi.

setelah berdiskusi kurang lebih 1 setengah jam, akhirnya satu persatu orang yang ikut kumpul pergi meninggalkan ruang osis.

tersisa gue, Rayi, Alya, Risa, Nia, Yudha, dan Ikhsan.

"ra, lu dijemput kak Prama?" tanya Rayi.

"iyaa ray, lu duluan aja." ucap gue sambil tersenyum ke Rayi.

"yaudah gapapa nih? duluan ya, sebelum magrib udah pulang ya." ucap Rayi sambil mengacak - acak rambut gue dan tersenyum.

"iya gapapa, hati - hati yaaa."

dan Rayi pun melangkah keluar dari ruang osis.

"ecieee kayanya galama lagi ada yang jadian." ledek Yudha, Risa dan Nia ke gue.

"ah apansih cuma sahabatan doang." bela gue.

"sahabat jadi cinta kan bisa ra, WKWKWK" ledek Alya sambil tertawa.

"ra, ikut gue bentar deh." ucap Ikhsan mengheningkan suasana sejenak.

gue hanya mengangguk dan mengikuti langkah Ikhsan keluar dari ruang osis. gue menengok kembali keruang osis dan mendapati tatapan kepo dari anak - anak yang masi diruang osis.

gue sama Ikhsan sampe ditempat duduk di taman sekolah gue, dan gue rada deg degan sekaligus kepo apasih yang mau diomongin sama Ikhsan sampe seserius ini.

"Ra, sebenernya ini bukan urusan gue tapi harusnya urusan Alya karna lu mpk. tapi ya dibanding nunggu Alya buat kepikirannya lama, lebih baik gue yang ngomong karna gue udah kepikiran."

gue hanya mendengarkan dengan serius.

"Gue tau, persahabatan lu sama Rayi udah mulai bukan persahabatan yang wajar. gue melihat lu suka sama dia, dan gue rasa dia juga sebaliknya. tapi mungkin dia belum nyatain..."

gue tetap hanya membalasnya dengan anggukan.

"Gue sangat mendukung kalo hubungan lu sama Rayi bisa berlanjut ke status pacaran, apalagi itu bisa ngedorong lu berdua buat jadi semangat di organisasi ini. tapi ada yang gue takutin.."

gue mulai menunjukan tatapan bingung.

"Bukan gue nyumpahin, tapi kan semua hal bakal ada akhirnya. tiap pertemuan bakal ada perpisahan. gue takut semisal lu sama Rayi putus ditengah jalan, semangat lu berdua buat di organisasi ini malah berkurang."

gue mulai mengerti apa maksud dari Ikhsan dan mengangguk perlahan.

"jadi gue minta tolong, jika nanti kedepannya hubungan lu sama Rayi berakhir ditengah jalan. plis, jaga ke profesional-an lu di organisasi ini. tetap bersahabat sama Rayi, biar sama - sama profesional. ngerti kan maksud gue?"

gue hanya mengangguk tanda gue memahami apa yang dimau oleh Ikhsan, dia memperbolehkan gue sama Rayi melanjutkan hubungan kita. tapi dengan satu syarat, kalo putus harus tetep profesional. gue mengerti.

gue gaakan jadi pecundang yang cuma karna masalah pribadi, tanggung jawab yang harusnya gue laksanain malah gue tinggal gitu aja.

----

NEXTTT!

Beautiful ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang