akhir atau awal?

134 4 0
                                    

"masihkah ada dia di hatimu bertahta
atau ini saat bagiku
untuk singgah di hatimu

namun siapkah kau tuk jatuh cinta lagi

meski bibir ini tak berkata
bukan berarti ku tak merasa
ada yang berbeda di antara kita

dan tak mungkin ku melewatkanmu
hanya karena diriku tak mampu untuk bicara

bahwa aku inginkan kau ada di hidupku"

Hivi - Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi

Ara's POV

setelah mendengar omongan dari Ikhsan, gue sama Ikhsan pun langsung balik ke ruang osis dan pas gue sama Ikhsan terlihat muka kawan - kawan gue yang sangat amat kepo atas apa yang gue sama Ikhsan omongin.

tapi sebelum mereka menyerbu gue dengan pertanyaan yang mereka kepoin, gue langsung bergegas kedepan gerbang tempat kak Prama janji buat jemput gue.

gue lagi nunggu kak Prama yang katanya lagi diperempatan deket sekolah gue macet karna emang lampu merah yakan gamungkin nerobos, akhirnya gue rela nunggu kakak gue yang tersayang ini deh.

pas gue lagi nunggu tiba - tiba ada sosok lelaki tegap yang udah gaasing dimata gue, Vano.

"nih ra, makalah lu. makasih banget, itu ngebantu gue banget." ucap Vano, dengan nada dingin.

gue pun hanya mengangguk lemah.

galama mobil kak Prama keliatan, dan sebelum Vano ngomong hal - hal lain gue pun langsung pamit dan bergegas menuju mobil kak Prama.

sesampainya dirumah, gue langsung kelantai atas menuju kekamar gue dan langsung merebahkan tubuh gue dikasur.

---

ternyata tadi gue yang niatnya cuma rebahan, akhirnya ketiduran. dan sekarang gue terbangun jam 7 malem ya kira kira gue baru tidur sekitar 3 jam dari jam 4, dan gue langsung cek hp gue.

10 missed call From Rayi f. Brahmantya

25 messages From Rayi f. Brahmantya

2 messages From Vano

kalo missed call sama messages dari Rayi gue mah gaheran, dia emang kaya gitu kalo LINE nya gak gue bales. tapi lah kenapa Vano ngeLINE gue? gue pun memutuskan membuka LINE dari Vano terlebih dahulu.

Vano: you should open it, i'll wait for 3 hours.

Vano: it seems my efforts to fix this is useless, you wont give me a chance anymore.

gue pun termenung sejenak. maksudnya apa? secara gue telmi gitu ya.

dan akhirnya gue konek.

"you should open it" kayaknya yang dia maksud itu makalah sejarah gue kali ya.

gue pun langsung bergegas ngambil makalah yang masih ada ditas gue. dan bener. dihalaman terakhir ada kertas tambahan gitu, tempelan.

maaf ra, maafin gue.

gue tau gue bukan yang terbaik buat lu, gue belum bisa bahagiain lu pas kemarin gue milikin lu. tapi sekarang setelah semua hal brengsek yang udah gue lakuin dibelakang lu, gue sadar. lu itu cewek yang seharusnya gue jaga baik - baik. bukan malah gue sakitin, plis maafin gue ra.

gue janji akan ngerubah semuanya kalo lu mau ngasih gue kesempatan lagi, gue gaakan pernah ngulang lagi semua kesalahan gue yang lalu - lalu. plis ra. gue butuh kesempatan.

ill wait for 3 hours. text me.

-V

setelah baca tulisan itu, ga kerasa. air mata gue turun perlahan - lahan. bukan karna gue terharu sama kata - kata indah yang dia tulis disitu. tapi karna gue muak, muak sama semua janji palsunya dia tiap sehabis putus sama gue. gue capek.

gue udah gamau terjebak dalam permainan Vano, sekuat apapun gue. gue punya titik lemah. dan sekarang adalah titik lemah gue, gue gamau lagi. dan gaakan lagi.

taukan rasanya dikecewain? apalagi dikecewain sama orang yang kita sayang? sakit banget.

sekalinya udah diboongin pasti untuk percaya lagi itu susah. apalagi udah berkali - kali kepercayaan gue dihancurin sama Vano.

gue memutuskan buat bales LINEnya Vano.

Ayu Kusuma: sorry, i cant do this anymore.

gue pun langsung nge endchat LINE dari Vano itu.

galama suara kak Prama kedengeran dari bawah teriak manggil gue.

"Araa turun cepetannnn!"

gue pun bergegas turun kebawah sambil mengelap sisa - sisa air mata di muka gue, dan betapa kagetnya gue liat ada Rayi.

"ngapain lu disini jir?" tanya gue heran.

"lu lagian ditelfon sama di LINE gabales, gue kira kenapa. ya gue kesini lah, taunya kata kak Prama lu tidur. lu abis nangis?" tanya Rayi.

"ayo ke halaman belakang aja, gue mau cerita." ajak gue kepada Rayi.

sesampainya gue dihalaman belakang, gue duduk dipinggir kolam renang sambil setengah kaki gue masuk kedalam air. sedangkan Rayi duduk di ayunan yang gajauh dari tempat gue duduk.

"kenapa ra? Vano?" tanya Rayi.

gue hanya mengangguk lemah, dan gatau ada angin apa, seketika gue nangis lagi sesegukan.

"gue capek ray, gue capek sama semua hal tentang Vano. semua orang mandang gue baik - baik aja selama gue sama dia, padahal enggak. gue hanya menampilkan apa yang orang lain mau liat dari hubungan gue sama Vano. tapi apa? nyatanya gue juga gakuat berpura - pura terus, dan akhirnya gue jadi cewe selemah ini lagi. gue capek terus - terusan berulang jatuh terpuruk lagi. gue kira sama Vano semua luka masa lalu gue hilang, tapi apaa?? Vano malah nambahin luka baru lagi." tangis gue pun semakin kejer memecah keheningan.

gue merasa ada tangan hangat mendekap gue tiba - tiba, itu Rayi. dia meluk gue, rasanya nyaman.

"Ra, gausah sedih. dia gapantes lu tangisin, lu terlalu baik untuk nangisin cowok kaya dia. masih banyak cowo yang lebih baik buat lu, contohnya gue." ucap Rayi.

tangis gue pun berenti, dan gue langsung mendengak kearah dia.

"Maksudnya?" tanya gue heran sambil mengelap air mata gue.

"gue tau gue emang adek kelas lu, gue tau emang gue tokoh baru dihidup lu, gue tau emang gue belum lama kenal sama lu. tapi sejak pertama gue ketemu lu, gue tau ada yang berbeda dari lu ra." Rayi mengambil nafas panjang sebelum melanjutnya omongannya.

"gue gabisa ngejanjiin, tapi gue bakal berusaha jadi yang terbaik buat lu." tambah Rayi.

air mata gue pun kembali turun, bukan air mata sedih. bukan. gue terharu.

"will you become my girl?" ucap Rayi sambil mendengakan dagu gue dengan jarinya.

gue blushing dan gue bingung nutupinnya gimana.

"gue mau ray, tapi kaya yang lu bilang tadi. Gue baru putus, apa itu gamasalah buat lu?" Tanya gue dengan ragu - ragu.

"itu bukan masalah buat gue, selagi lu sama gue. gue bakal nemenin dan ngebantu lu buat ngelupain masalalu lu yang buruk dan ngejalanin masa depan sama gue." jawab Rayi matang.

akhirnya gue ngangguk perlahan dan Rayi langsung meluk gue erat.

di malam itu, ada yang berakhir didalam hidup gue dan ada yang menjadi awal baru dihidup gue.

----

NEXT!

Beautiful ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang