Kehidupan biasa Akira Kanata berubah 180 derajat setelah kepindahannya ke kota Chiyama. Tapi penyebab perubahannya yang terbesar adalah pertemuannya dengan seorang vampir cantik yang kini merupakan istrinya.
Dia mencintainya dan yang terpenting dia bisa bercinta dengannya kapanpun dia mau. Itu yang terpenting. Bagi seorang pemuda normal yang masih memiliki gairah tinggi.
Meskipun begitu, dalam catatan sipil dan masyarakat dirinya masih berstatus sebagai seorang kekasih, jadi dia tak punya pilihan untuk menyembunyikan hubungan itu.
Kehidupan yang kini dia lalui telah membuatnya sadar akan misteri dunia ini. Dan disaat yang sama, dia sadar kalau dirinya merupakan bagian dari misteri itu.
Siapa dirinya?
Kenapa dia seperti sekarang ini?
Apakah ini bagian dari rencana takdir?
Lalu kenapa dia memiliki kekuatan itu?
Kekuatan untuk menarik hati vampir manapun. Jika dilihat dari sudut pandang orang lain, mungkin itu suatu anugrah.
Tapi bagi Akira yang harus kehilangan darahnya setiap hari, mungkin itu bukan anugrah yang menyenangkan.
"...ugh..."
Terutama saat jumlah sang penghisap darah bertambah. Dan orang tambahan itu adalah teman masa kecilnya sendiri yang juga berubah menjadi vampir.
Baiklah, itu belum seberapa, tapi ada satu masalah yang selalu membuatnya sakit kepala.
(Dia telanjang lagi kah? Kenapa hal ini terus terjadi? Dan kenapa kau membiarkannya, Aeria? Apa benar kau istriku? Apa yang terjadi jika aku kehilangan akalku? Kau akan membunuhku jika aku melakukannya, benarkan? Ta- tapi.. Tap-)
Dia tak peduli lagi.
Pagi yang cerah tak secerah hatinya.
Jika bisa dia ingin berlibur ke suatu tempat yang jauh. Sendirian. Dan tanpa ada yang menghisap darahnya.
