Chapter 2C. Pest

1.2K 96 32
                                    

"Hmm...  Aku mengerti apa yang ingin kau sampaikan, tapi dengan memiliki umur tak terbatas, bukankah kita sudah tak bisa disebut sebagai manusia lagi?"

Manusia memiliki batas. Dan karena batas itulah membuat manusia menjadi makhluk yang indah. Tetapi di saat yang sama membuat manusia begitu lemah dan rapuh.

Meskipun begitu, manusia berhasil membuktikan kalau mereka berada di puncak dengan segala batas itu.

"Aku senang anda mengerti Dr. Hirosaka. Yang aku maksud di sini adalah tentang proses manusia menjadi makhluk yang lebih tinggi. Sebagai seorang yang ahli genetika manusia, aku yakin anda paling mengerti apa yang aku maksud."

Hirosaka menunjukan raut terkejut, namun itu dengan cepat berubah menjadi sebuah senyuman.

"Kau pasti berbicara tentang kisah salah satu film fiksi ilmiah. Kemungkinan memang kita bisa melakukan modifikasi pada tubuh manusia di masa depan, tapi seperti yang aku bilang tadi, jika kita melakukan itu, kita sudah tak bisa disebut sebagai manusia lagi."

"Apakah anda tak sama sekali memiliki niat untuk mewujudkan hal itu?"

Akira sudah bisa mengetahui orang seperti apa Hirosaka, jadi dia tak menahan diri lagi.

"Haha..  mungkin itu akan menarik jika terwujud, tetapi aku sama sekali tak memiliki niat itu. Bahkan aku meneliti genetika manusia dengan tujuan untuk menyembuhkan penyakit bukan untuk membuat manusia menjadi makhluk lain. Jika kita menyentuh buah terlarang, kita akan mendapatkan hukuman dari Tuhan. Bagiku manusia sekarang sudah sempurna."

Saat itulah Hirosaka menunjukkan raut murung seolah melihat sesuatu yang jauh.

Akira sama sekali tak tahu apa yang Hirosaka pikirkan, tapi ini mungkin berkaitan dengan penelitiannya.

"Meskipun ada bilang kecewa pada manusia?"

Hirosaka mengangguk.

"Kecewa atau tidak, itu suatu yang alami. Tak ada yang perlu diubah. Tidak, sejak awal memang manusia seperti itu."

"Anda benar benar seorang yang luar biasa. Aku bisa belajar banyak dari anda."

Kon kon!

Di saat itulah terdengar suara ketukan pintu. Mereka berdua melirik secara bersamaan dan melihat seorang pemuda dengan pakaian lab berada di depan pintu masuk ruang kaca.

Hirosaka melirik jam dan terkejut.

"Aku tak menyangka sudah jam segini. Seperti biasa jika aku sudah fokus, aku akan lupa waktu. Maaf, Akira-kun. Tapi kita sampai di sini saja."

"Saya mengerti. Justru saya yang meminta maaf karena menghabiskan waktu anda."

"Kau tak usah sungkan. Kapan kapan kita bisa bicara lagi. Entah mengapa aku merasa cocok denganmu."

"Kalau begitu, aku tak akan sungkan lagi."

Ini adalah kesempatan yang tak Akira duga, jadi dia akan memanfaatkannya sebaik mungkin.

Hirosaka lalu pergi keluar bersama dengan pemuda yang memakai jas lab. Kemungkinan dia adalah murid atau seseorang ilmuan yang bekerja di tempat ini.

Melihat mereka sudah pergi jauh, Akira bersiap pergi.

(Jika melihat ekspresi yang dia katakan tentang topik keabadian, aku tak melihat dia berbohong atau menyembunyikan sesuatu.)

Justru Akira bisa melihat kalau apa yang dikatakan Hirosaka berasal dari lubuk hatinya yang terdalam.

Ini menyelesaikan kecurigaan Akira, tetapi di saat yang sama ini menimbulkan pertanyaan baru.

Jika bukan Hirosaka, lalu siapa?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Girlfriend Is Vampire Vol. 02Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang