"Aku memutuskan akan pulang untuk sementara waktu."
"Akira, apa yang kau maksud dengan pulang? Bukankah di sini rumahmu?"
"Fumufumufumu.."
Saat sarapan, tiba tiba Akira mengumumkan hal yang tak terduga. Tetapi reaksi yang dia terima begitu datar seolah tak ada yang peduli.
Aeria menganggap perkataan Akira hanyalah sebuah candaan. Wajar saja, mungkin karena saat ini mereka sudah berada di rumah. Dan alasan lainnya karena dia tak mengerti kenapa Akira tiba tiba ingin melakukan itu.
Sementara itu, Miku yang sarapan bersama mereka terus melahap sarapan berupa roti yang berlapis selai kacang dengan nikmatnya. Meskipun sekarang dia vampir, namun bukan berarti dia tak bisa menikmati makanan biasa.
"Iya memang. Ini adalah rumahku sekarang, tetapi yang aku maksud adalah kembali ke rumah orang tuaku di Tokyo."
"..."
Aeria langsung mematung. Dia seolah mendengar sebuah bencana. Memang.
"Fu?"
Akira tak terlalu terkejut dengan reaksi mereka lalu melanjutkan.
"Sekarang liburan musim panas, aku ingin pulang walau hanya sebentar."
Wajah Aeria semakin membiru.
"T-Tunggu, bagaimana dengan rencana bulan madu kita?"
"Eh? Aku baru tahu kita memiliki rencana itu?"
Akira benar benar tak tahu. Memang mereka belum lama menikah, tetapi mereka hampir bercinta setiap hari (dan berjam jam). Bisa dibilang kebutuhan seksual mereka terhadap pasangan selalu terpenuhi. Lalu mereka juga selalu bersama.
Tetapi dalam hati Akira tahu. Bagaimanapun juga Aeria ingin hal seperti itu. Sayangnya, karena masalah yang terjadi, hal seperti itu tak pernah dibahas.
"Itu karena aku menunggu kau mengajakku. Bagaimana dengan rencana ke Paris yang sudah aku siapkan?"
"Woy..."
Bukankah itu terlalu berlebihan?
Akira menenangkan dirinya dan kembali ke topik.
"Sebenarnya aku pulang selain ingin melihat keadaan mereka, aku ingin menanyakan beberapa hal tentang diriku. Sekarang aku tahu diriku bukan manusia biasa, dan juga aku tahu kalau aku bukanlah anak kandung mereka. Aku harap mereka memiliki petunjuk siapa diriku yang sebenarnya."
"..."
Aeria terdiam karena mengerti apa yang Akira inginkan.
Malam itu, saat orang tua Aeria datang dan membunuh Akira, Aeria berpikir kalau semuanya berakhir.
Tetapi kenyataan berkata lain. Ini barulah awal.
Saat jantung Akira hancur, Akira memang mati, tetapi setelah beberapa saat luka di tubuh Akira pulih dan penampilan Akira berubah seperti sekarang ini.
Rambut putih dengan mata merah menyerupai vampir, sayangnya Akira bukan vampir.
Lalu jika bukan, dia itu apa?
Orang tua Aeria tak begitu tahu. Hanya saja mereka berkata kalau Akira adalah manusia abadi yang keberadaannya sangat langka. Keberadaan mereka bahkan hanya terlihat setelah mereka mati, jadi tak ada yang bisa memastikan apakah manusia lain seperti Akira ada di dunia ini.
Berkat ini Akira mendapatkan restu dari orang tua Akira dan akhirnya mereka berdua menikah dengan upacara sederhana di rumah Aeria.
Sayangnya, bukan berarti masalah telah selesai.
