Chapter 1B [Sisters]

1.7K 150 34
                                    

"Aeria-sama, kau harus bisa menahan nafsu membunuhmu. Cobalah untuk tenang. Akira-sama saat ini masih belum sadar siapa mereka sebenarnya."

Sebastian terus mencoba menenangkan tuannya yang begitu menyeramkan karena dimakan oleh api cemburu.

Siapa yang tidak? Saat ini Aeria melihat suaminya dikelilingi oleh 7 orang gadis cantik yang sanggup melelehkan hati lelaki manapun. Lalu ditambah mereka bukanlah orang yang memiliki hubungan darah dengan Akira, Aeria tak hanya cemburu, namun waspada ada yang akan menyerang suaminya (secara seksual).

"Aeria-san, jika kau seperti itu terus kau akan membuat mereka mengetahui posisi kita. Aku hanya ingin memberitahumu kalau saudara Aki-chan cukup sensitif dengan hal seperti itu."

Tak jauh dari mereka berdua Miku sedang menikmati cemilan di atas tempat tidur. Berbeda dengan Sebastian, dia begitu tenang seolah tak peduli dengan apa yang terjadi.

"Aeria-sama, kumohon tenanglah. Kita tak mau usaha untuk membuntuti Akira-sama akan langsung ketahuan di hari pertama."

"..."

Aeria masih tak menjawab. Kepalanya saat ini memikiran perkataan keduanya dan emosi yang dia rasakan saat ini. Apakah dia lebih menuruti emosinya atau mementingkan keberhasilan misi mereka.

Lalu setelah berpikir keras, dia akhirnya menyerah dengan pentingnya keberhasilan misi yang bisa dibilang cukup unik.

"Ha~~~ maaf, Sebastian. Aku terlalu mementingkan emosiku. Entah mengapa hal ini selalu terjadi saat berhubungan dengan Akira."

Sebastian tersenyum lega karena Aeria sudah kembali seperti semula.

Tetapi dia langsung kembali dibuat cemas saat Aeria kembali menggunakan teropong berteknologi canggih untuk melihat keadaan Akira lagi yang berada di apartemen seberang.

Teropong yang dipakai Aeria memiliki fitur yang lebih canggih daripada teropong yang digunakan oleh militer. Melihat suhu, sinar x, fungsi zoom hingga 16 kali, dan fungsi lainnya yang bisa dibilang sangat berguna untuk memata matai suami. Sayangnya, teropong itu masih belum memiliki fungsi impian para lelaki, yaitu fungsi tembus pandang.

"Aeria-sama..."

"Tenang Sebastian. Aku masih bisa mengendalikan diriku. Saat ini mereka sedang makan malam. Dari cerita Miku-chan, saudara Akira sangat menyayangi Akira. Dengan kata lain mereka semua brocon. Melihat fakta yang ada, aku masih tak percaya mereka semua bisa menahan diri."

Aeria sesekali menggertakan giginya. Dia terlihat marah dengan apa yang dia lihat, namun di saat yang sama dia bisa menahan diri.

"Aeria-sama, daripada memata matai Akira-sama terus menerus, bagaimana kalau anda makan malam? Anda masih belum makan apapun sesampainya di Tokyo. Selain itu, kita juga harus berdiskusi tentang apa saja yang kita lakukan dan pantangan yang diberikan oleh orang tua anda."

"..."

"Jika yang anda lihat benar, aku yakin tak ada yang perlu dikawatirkan malam ini. Mereka hanya rindu dengan adik lelaki yang mereka sayangi."

".....baiklah..."

Aeria akhirnya berhasil dibujuk, tetapi dia masih menunjukan wajah tak senang.

Sebastian kemudian menyiapkan makan malam dengan cepat seperti yang biasa dia lakukan sebagai pelayan pribadi Aeria.

Menu yang dia buat untuk dua orang, Miku dan Aeria.

"Oh benar, Sebastian. Bisakah kau menyebutkan informasi yang kau dapat tentang mereka bertujuh?"

"Apakah informasi dariku tidak cukup? Kau sungguh orang yang merepotkan."

Miku mengeluh, namun dia tetap melanjutkan makan dengan santai seolah tak peduli.

My Girlfriend Is Vampire Vol. 02Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang