"Hm... Aku bau karena belum mandi. Jika kau tak suka, sebaiknya kau menjauh."
"Bukan itu maksudku, bodoh."
Hibiki jengkel dan menambah hukuman pada Akira. Setelah tubuhnya seperti boneka rusak, akhirnya Hibiki melepaskannya dengan senyuman puas.
"Untuk alasan tertentu kau lebih kasar daripada biasanya. Apa aku membuat salah padamu?"
Aneh. Akira tak ingat membuat Hibiki atau saudaranya marah.
Hibiki sekali lagi mendekat. Tak hanya itu, Hibiki merebahkan kepalanya pada pundak Akira.
"Kami hanya kawatir ada orang yang merebut adik kesayangan dari kami. Kau tahu kan, Shizuka-nee adalah yang paling pintar menyembunyikan perasaannya. Jika terjadi sesuatu padamu, dia bisa menghancurkan kota ini."
"..."
Akira sama sekali tak bisa membantah hal itu. Dia ingat kejadian yang membuat dirinya melihat sisi buruk Shizuka.
"Yah.. selama tak ada gadis yang mendekatimu, aku rasa kehidupan keluarga ini akan baik baik saja. Kau mengerti?"
"..."
Keringat langsung membasahi Akira. Dia tahu kalau saudaranya tak begitu suka jika dia mendekati seorang gadis. Apa yang terjadi padanya jika mereka tahu dirinya sudah menikah?
Dia cukup beruntung Megumi adalah adik yang pengertian, tapi dia juga tahu Megumi akan mengatakan semuanya jika dia dipaksa.
"Ahaha.. kau masih belum pacaran kan?"
"Tidak. Tidak tidak. Mana mungkin orang tak populer seperti diriku memiliki pacar ahaha..."
Dia mengalihkan pandangannya ke arah lain, tapi jika seperti itu dia akan ketahuan. Untuk meningkatkan kebohongannya, dia ingin menatap langsung mata Hibiki.
Tetapi dia tak bisa.
Karena posisi dan sudut pandang yang berbahaya, Akira tak bisa melakukannya. Sekali lagi dia ingat kalau dirinya bukan anak kecil yang harus dimanja oleh saudara perempuannya. Lalu fakta kalau dirinya bukanlah saudara kandung membuat hati Akira merasa rumit.
Di saat seperti inilah dia memiliki cara jitu untuk menghentikan pemikiran aneh yang muncul. Dia membayangkan wajah Aeria dengan pakaian seksi.
"Akira-chan, apa kau memikirkan seorang gadis?"
"..... Tidak.."
Apakah saudaranya seorang esper? Tidak, mereka lebih daripada itu.
✡️✡️✡️
Hari ini giliran Megumi yang membuat sarapan. Di meja makan Akira tak melihat Akame. Kemungkinan dia berolahraga pagi.
Shizuka sudah memakai seragam kerjanya dan sarapan terlebih dahulu. Untuk Merisa masih terlihat mengantuk dengan mata setengah terbuka. Dia juga belum bersiap sama sekali.
Hibiki juga tak jauh berbeda. Hanya saja dia memakai kaos dan tak memakai pakaian di bagian bawah. Dengan kata lain dia setengah telanjang. Untuk si kembar, mereka makan dengan senang karena menikmati sarapan yang dimasak Megumi.
Jika melihat situasi ini, semua orang pasti berpikir kalau keluarga Akira aneh. Mereka bersaudara, tapi tak ada satupun yang mirip (kecuali Yuni dan Yuna).
Yah.. ini menjadi pemandangan yang biasa bagi Akira, jadi dia tak begitu peduli.
"Akira, apakah urusanmu sudah selesai?"
Tiba tiba Shizuka bertanya.
"Tentang masalah Edward-san?"
Shizuka mengangguk kecil.