part 2

26 1 0
                                    

DIVA POV

Selesai kelas ekonomi aku pun mengajak rachel untuk ke kanti karna perut ku ini sangat lapar maklum saking semangatnya untuk ke sekolah tadi aku lupa sarapan

"Chel ke kantin yuk, aku lapar" ucap ku kepada rachel
"Hmmm kayanya aku gak bisa deh div kan aku harus ke perpus" ucapnya kepada ku sambil tersenyum tipis
"Yahhh tuhan bagaimana ini perut ku sudah berbunyi tetapi tidak ada yang mau menemani ku" ucap ku dengan wajah yang lemas dan memegang perut ku
"Yasudah kamu ke kanti duluan saja div nanti aku susul" ucap rachel
"Yasudah lah aku pergi duluan saja" ucap ku sambil tersenyum pada rachel
"Okey" balas rachel dan langsung pergi menuju perpustakaan.

Aku pun berjalan menuju kantin dengan muka ku yang sudah lemes dan perut yang kelaparan. Saat sedang berjalan menuju kantin aku melihat anggara dan advan seperti sedang ngobrol di depan ruang olahraga tanpa basa basi aku langsung menghampiri mereka

"Hai" ucap ku sambil tersenyum kepada mereka
"Hai div"sapa advan rama sedangkan anggara sibuk melihat bukunya dan tidak peduli kehadiran ku.
"Sedang apa kalian di sini" ucap ku
"Ini aku dari tadi mengajak anggara ke kantin tapi dia tetap fokus terhadap bukunya" ucap advan dengan mukanya yang sedikit kesal
"Yasudah van sebaiknya kamu sama aku saja ke kantinnya biarkan orang dingin dan aneh seperti dia di sini" ucap ku dengan nada menyindir dan menarik tangan advan.

Saat kami ingin pergi tiba tiba anggara menahan kami

"Tunggu" ucapnya
"Ada apa lagi tuan yang sangat dingin" ucap ku dengan nada yang sedikit tinggi
"Apa maksud perkataan mu tadi nona?" Ucap nya dengan nada yang tidak terima aku mengatahi nya
"Kenapa dengan perkataan ku tadi? Memang nya salah? Bukan kah kau orang yang dingin dan aneh" ucap ku kepadanya dengan nada yang tinggi
"Hei nona kalau bicara di jaga sedikit" jawabnya
"Apanya yang harus di jaga? Perkataan ku itu benar semua kau memang orang yang aneh dan dingin sampai sampai teman mu sendiri saja kau biarkan kelaparan" ucap ku

Suasana pun hening anggara tidak bisa berkata apapun sedangkan advan yang melihat ku dengan anggara hanya terdiam dan tidak bisa memisahkan kami. Sampai pada akhirnya anggara pergi meninggalka aku dengan advan.

"Sudah lah nona lebih baik kita ke kantin sekarang" ucap advan
"Aku tidak jadi ke kantin napsu makan ku hilang karna nya" ucap ku lalu meninggalkan

Mohon vote dan commentarnya yah guys pokoknya semua kritik dan sarannya akan aku terima kok 😊
Terimakasih sudah membaca

A Billion FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang