part 9

8 0 0
                                    

Perlahan pintu perpustakaan pun dibuka diva lalu gadis itu berjalan menuju lorong tempat buku yang sering iya baca ketika bosan. Sesampainya di depan rak tempat buku yang biasa iya baca diva pun langsung mencari buku itu dengan wajah yang teliti diva melihat satupersatu buku yang ada. Tetapi tak dapat juga buku yang iya cari sampai akhirnya dia memutuskan untuk membaca buku lain dan duduk di meja yang berada tepat di depan lemari itu.

Diva pun duduk lalu membaca buku yang dia ambil berjudul "kau dan sejuta harapan" buku itu adalah buku pengganti ketika buku kesukaannya yang satu lagi di pinjam murid lain untuk baca. Diva pun membuka halaman terakhir yang ia baca lalu membacanya kembali dengan wajah yang fokus diva menghayati satu persatu kata yang ada di dalam buku itu. Sampai akhirnya diva pun menyadari bahwa cuman ada dia dan seseorang yang berada 4 kursi dari sebelah kirinya. Nampak terlihat seperti lelaki yang ia kenal namun diva mencoba untuk tidak peduli,tatapi ada sesuatu yang mencuri pandangan diva yaitu buku yang di baca pria itu.

"Hmm itu seperti buku yang aku cari" gumam diva di dalam hati sambil melihat buku yg di pegang pria itu dengan jelas.

"Ya betul itu buku yang ku cari" gumamnya lagi setelah melihat jelas buku itu

Diva pun penasaran dengan lelaki itu,karna lelaki itu membaca buku yang benar benar ia suka dan dia pun sudah melihat beberapa kali lelaki itu membaca buku itu di perpustakaan tetapi dia tak pernah mangetahui siapa lelaki itu karna mata nya yang tak bisa lihat jelas ketika terlalu jauh dan pria itu juga kalo membaca suka menutup wajahnya dengan buku.

Diva pun memutuskan untuk menghampiri lelaki itu tapu saat ingin menghampiri tiba tiba saja seseorang memanggil nya.

"DIV" ucap rachel
Diva pun langsung melihat ke sumber suara dan disana dia melihat sahabatnya itu memanggilnya

"Lu ngapin di sini sih chel?" Tanya diva
"Yahh nyamperin lu lah" ucap rachel
"Mau ngapain sih lu tadi?"tanya rachel
"Hmm tadi gue manyamperin org itu" ucap diva lalu berbalik ingin menunjuk org yang dia maksud tapi ternyata orang itu sudah tidak ada.
"Siapa sih div?" Tanya rachel
"Itu tadi ada org di situ" ucap diva sambil melihat sekelilingnya
"Mana sih org dari td cuman ada lu" ucap rachel
"Nggak mungkin tadi itu ada org di situ cwo baca buku yang biasa gue baca dan buku itu sering bgt di pegang cwo itu kalo gue cari" jelas diva
"Yahh mungkin aja dia juga suka ama buku itu" ucap rachel
"Tapi itu tuh gak mungkin bgt kalo cwo suka sm itu buku" ucap diva
"Hmm yaudah lah yah lupain aja mending sekarang lu temenin gue ke lab kimia" ucap rachel sambil menepuk pundak diva
"Mau ngapain ke lab kimia?" Ucap diva
"Nyari jodoh" ucap rachel
"Yeehh serius"ucap diva
"Yah ngambil alat lah di suruh sm bu nurmala tuh" ucap rachel
"Oh" ucap diva
"Oh doang nih?" Ucap rachel
"Iya yaudah ayo"ucap diva lalu menarik tanggan rachel keluar dari perpustakaan

Diva dan rachel menuju lab kimia di lantai 2 tapi saat sedang berjalan tepat di depan lab kimi  anggara keluar membuat diva dan rachel berhenti,dan diva pun bertanya pada anggara tentang apa yg terjadi padanya dan advan saat di kantin tadi

"Tunggu" ucap diva
Anggara pun berheti
"Ada apa?" Tanya anggara datar
"Ada yang mau gue tanya sama lu" ucap diva
"Nanti aja gue harus bawa ini ke kelas" ucap anggara
"Tapi ini penting" ucap diva
"Lebih penting ini karna ini tugas langsung dari bu nurmala" ucapnya sangat datat lalu berjalan

Anggara berjalan meninggalkan diva dan rachel dengan waja yang datar sambil membawa beberapa buku.

"Gila yah tuh cowo" ucap diva kepada rachel
"Gila knp?" Tanya rachel
"Lu liat aja sendiri gue di tinggal gitu aja, padahal gue cuman mau nanya satu pertanyaan" ucap diva
"Yaudah gak ush di pikirin mending kita ambil alatnya sekarang" ucap rachel

Rachel dan diva pun langsung masuk ke dalam lab kimia dan mengambil barang yang di suruh bu nurmala. Setelah mengambil barangnya mereka lalu menuju ke kelas, sesampai nya di kelas diva dan Rachel pun meletakkan alatnya di atas meja lalu duduk .

Saat ingin duduk diva melihat muka Anggara yang begitu datar membuat nya kesal, namun hal itu di biarkan ya karna dia sadar bahwa ada guru skrg.

*bel pulang sekolah

Diva pun menuju parkiran tempat ia memarkirkan mobilnya namun saat di perjalanan tiba tiba dia bertemu dengan Dimas.
"Mau ke mana nona" sapa Dimas
"Kepo bgt sih lu" ucap diva jutek
"Jangan jutek jutek gitu lah" rayu nya
" mending sekarang lu minggir" ucap diva
"Gue gak mau" ucap Dimas tegas
"Minggir atau gue bilangin cwe lu si Michelle" ucap diva
"Bilang aja paling dia gak percaya sama lu" jawabnya santai

Diva pun mulai bingung karna dia tidak tau lagi mau menanggapi Dimas bagaimana lagi. Namun saat dia di landa kebingungan seseorang datang dari belakang lalu menggenggam tanggannya dan menyuruh Dimas untuk minggir. Sontak diva kaget karna tangan lelaki itu

SORRY SORRY DAN SORRY BGT GUE BARU PUBLISH LAGI GUE MINTA MAAF SEBESAR BESAR NYA TP GUE JANJI GAK BAKAL PHPIN KALIAN LAGI KARNA GUE TAU RASANYA DI PHPIN #curhat

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAH 😘💕💕

A Billion FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang