Chapter 5

1.2K 68 0
                                    

Naruto sedang tidak fokus pada pekerjaannya. Walaupun ia berkutat dengan berkas dihadapannya,Namun jiwanya sedang tidak ada disana.

Jiwanya sedang memikirkan bagaimana keadaan kekasihnya saat ini. Naruto terus saja memijat pelipisnya yang terasa nyeri memikirkan itu.

Bagaimana tidak? Hinata kini tidak menghubunginya untuk sekedar memberi kabar. Berkali-kali Naruto mencoba menghubungi bahkan mengirimkan puluhan pesan,Namun hanya dibaca saja tanpa ada balasan.




Nyut....



"Siallll,Kepalaku pusing sekali. Hinata,Kenapa kau tak membalas pesanku." Ujar Naruto lirih.









***



Sementara itu sosok gadis bersurai indigo tengah duduk di meja kantin Universitasnya. Ia menatap malas pada gelas yang sudah kosong dihadapannya itu.




"78 pesan?" Pekik Hinata saat melihat pesan yang masuk dari handphonenya.



From: Naruto


Hinata sayang,apa kau baik-baik saja? Aku mengkhawatirkanmu."



Hinata terus saja memperhatikan dengan malas pesan itu. Baik-baik saja? Bagaimana bisa setelah kado istimewa yang Naruto berikan. Itu sungguh membuat dadanya seakan ingin meledak hancur.



Hinata bangkit dari duduknya. Kini ia berjalan untuk pulang karena memang jam ngampus sudah usai.


Tap...
Tap...
Tap...

Langkah kakinya menyusuri jalanan untuk keluar dari kampus. Namun langkahnya terhenti kala ia melihat sosok pemuda yang ia kenal dan bahkan sangat kenal tengah bersender di bagian depan mobil Lambhorgini merahnya. Sosok itu terlihat kacau. Sama seperti keadaannya saat ini.




"Naruto...." panggil Hinata lirih.
"Hinata,Aku sudah menunggumu daritadi. Kenapa kau tak membalas semua pesan-pesanku. Kau tau,Aku mengkhawatirkanmu." Ujar Naruto dengan nada getir.
"..." Hinata tidak menjawab. Justru pandangannya tidak menuju pada Naruto.
"Kau masih marah? Maafkan aku,Aku sungguh mencintaimu Hinata. Kumohon jangan abaikan aku. Aku benar-benar tidak menyetujui pertunangan itu,Hinata." Ucap Naruto dengan mencengkram bahu Hinata yng mulai bergetar.
"Aku tidak butuh kalimatmu itu Naruto. Jika kau ingin aku kembali padamu,Bisakah kau membatalkan pertunangan itu? APAKAH KAU BISA????" Kilah Hinata dengan nada tinggi dan dingin. Pertahanan untuk tidak menangispun gagal sudah. Ia sudah muak.
"Petunangan itu Tousan yang menginginkannya,Hinata. Aku-"
"Cukup Naruto,Kita sudahi saja hubungan yang menyakitkan ini. Kita putus. Jangan mencoba untuk menghubungiku lagi atau berdiri dihadapanku. Selamat tinggal! Semoga kau bahagia dengam pilihan Tousanmu." Ujar Hinata lantas berlari secepat yang ia bisa meninggalkan Naruto yang terus membeku mendengar kata putus dari Hinata.




"Hinata...."Panggil Naruto dengan menjambak Surainya.
"SIALLLL!" Umpat Naruto frustasi...




BUGH...BUGH....



Tinjuan melesat di bagian depan mobilnya. Tak peduli jika ia harus terluka. Batinnya justru hancur tak tersisa.

"Kenapa kau lakukan itu padaku Hinata. Kenapa???" lirih Naruto terluka.





















TBC

Hai ^_^ ketemu di chap 5 nih :D

Semoga makin suka... Vomen yah??? Kalau ikhlas vote juga...

Salam Author gaje ini ^_^


Will You Marry Me, Hinata?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang