Naruto POV..
Aku merasa nyaman dengan pelukan Hinata.Perlahan aku melepaskan pelukannya yang lembut dengan menggunakan tangan kiriku, jujur saja tubuhku masih terasa lemas. Lalu dapat aku lihat kedua matanya yang indah telah basah dengan air matanya. Aku tidak tahan melihatnya menangis. Dengan lembut aku menghapus air mata yang membasahi sudut mata dan pipinya dengan tangan kiriku, agak sulit memang karena infus yang terpasang ini mengganggu pergerakanku.Aku tersenyum hangat.
"Sudahlah, Hinata jangan menangis, kau membuatku merasa bersalah." Ucapku. Aku memang merasa bersalah karena aku sudah membuat orang yang aku cintai menangis.
"Na-naruto-kun..." gumamnya lirih.
Naruto POV END...
Cklek...
Suara pintupun terbuka...Masuklah seorang laki-laki paruh baya bersurai kuning jabrik diikuti oleh wanita bersurai merah dari belakang.
Hinata bangkit dari tempat duduknya. Ia menunduk tak mau menatap sosok Minato. Ia tau jika Minato tidak menyukainya."Naruto, kau sudah sadar?"Tanya Minato terkejut.
"Ya, Aku Sudah sadar." Ucap Naruto malas.
"Syukurlah kau sudah sadar, Nak.Apakah masih ada yang terasa sakit?"Tanya Kushina dengan mengelus surai kuning putranya lembut.
"Tak ada yang sakit dalam tubuhku,Kaasan."Ujar Naruto dengan mengalihkan pandangannya pada Hinata yang wajahnya menunduk sarat akan ketakutan pada Tousannya.
"M-maafkan aku Minato-sama,A-aku s-sudah lancang d-datang kesini. Aku akan pamit."ucap Hinata dengan nada gugup dan takut. Ia masih menundukkan wajahnya.
"Tetaplah disini. Temani Naruto. Aku tau Naruto membutuhkanmu saat ini."Kilah Minato yang sukses membuat Naruto,Kushina,Dan Hinata menoleh padanya.
"Tousan..."Desah Naruto heran.
"Maafkan Tousan,Naruto. Tousan memang tak mengerti dirimu. Tousan memisahkanmu dari gadis yang kau cintai. Tousan yang bersalah hingga kau seperti ini."Ucap Minato dengan nada bergetar.Safirnya berkaca-kaca.Ada air mata yang ia tahan agar tak keluar dari singgahsananya.
"Tousan..."Panggil Naruto lirih.
"Tousan merestui hubungan kalian. Aku menyadari kesalahanku."Jawab Minato dengan menatap lembut Naruto.
"Bagaimana dengan Yugao,Tousan???"Tanya Naruto.
"Yugao sudah membatalkan pertunangan kalian. Dia menginginkanmu bahagia dengan pilihanmu."Jawab Minato dengan tersenyum.Naruto memeluk sang ayah. Ayah yang selama ini dia benci karena keegoisannya. Kushina hanya menatap haru melihat suami dan putranya sudah akur kembali.
Minato melepas pelukannya pada Naruto. Ia mendekat kearah Hinata.
"Maafkan aku,Hinata. Aku terlalu egois."Ucap Minato dengan nada lirih.
"A-aku sudah memaafkanmu,Minato-sama."Jawab Hinata dengan tersenyum.
"Mulai sekarang panggil aku Otousan."Ujar Minato dengan mengelus surai indigo Hinata dengan lembut.
"O-tousan..."Panggil Hinata lirih. Air matanya pun mengalir dengan deras dipelupuk lavendernya.
"Tousan,Aku ingin pulang. Aku tak mau disini terus."Keluh Naruto
"Baiklah kau akan pulang."Ucap Minato dengan tersenyum.*****
Naruto sudah keluar dari rumah sakit. Kini Naruto bisa beraktivitas lagi seperti semula. Naruto kini sudah ada di kantornya. Duduk bersandar menatap tumpukan dokumen yang menggunung karena ia tinggalkan.
"Astaga,Kenapa pekerjaanku sangat banyak."Desah Naruto dengan memegangi keningnya lelah. Lelah meratapi tumpukan dokumen yang sempat terabaikan.
"Naruto-kun..."Panggil sesosok gadis cantik bersurai pirang memasuki ruangan Naruto.
"Ah...Ternyata kau Yugao."Jawab Naruto dengan tersenyum tipis.
"Bagaimana keadaan tanganmu,Naruto-kun?"Tanya Yugao berjalan mendekat kearah Naruto.
"Sudah tidak sakit,Yugao. Terimakasih atas semua yang kau lakukan. Aku berhutang sesuatu padamu karena kau mau membatalkan pertunangan kita."Ucap Naruto dengan bersender di punggung kursi kebanggaannya.
"Hanya hal kecil,Jadi lupakan saja.Kau menganggapku teman saja itu sudah cukup untukku."Jawab Yugao dengan tersenyum.
"Ehmmm...Bagaimana hubunganmu dengan gadis yang kau cintai itu? Hinata,Kapan kau akan menikah dengannya???"Yugao menghadiahi banyak pertanyaan pada Naruto. Naruto menautkan kedua alisnya.
"Aku akan melamarnya,Yugao. Tapi aku ingin melamarnya dengan cara yang tak akan Hinata lupakan sepanjang hidupnya. Ini untuk mengganti suasana saat ulang tahunnya yang kacau dulu."Naruto bangkit dari kursinya dan beralih duduk di sofa yang tak jauh dari meja kerjanya.
"Momen lamaran yang romantis yah??? Sepertinya aku bisa membantumu,Naruto-kun."Jawab Yugao.
"Kau yakin mau membantuku????"Tanya Naruto dengan membelalakkan safirnya terkejut.
"Ya,Aku akan membantumu. Kau tak perlu memikirkannya. Aku akan membuat momen lamaran kalian istimewa...Hehe..."Ucap Yugao dengan terkekeh pelan.
"Kau memang temanku yang baik. Arigatou Yugao-chan."Kilah Naruto dengan tersenyum bahagia.
"Itulah gunanya teman,Naruto-kun..."Ucap Yugao.TBC
Haiii Minna ^_^ chap 8 udah up nih :D
Gomen wordnya pendek. Ntah mengapa ide yuni jadi mampet...Hiks :'(Direncanakan chap 9 ending #horeyyyy...
Penasaran dengan apa yang Yugao siapkan untuk momen lamaran Naruto dan Hinata nanti??? ^_^
Voment yah???
See you ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Marry Me, Hinata?
Romance©Masashi Kishimoto Genre: Romance Pairing: Naruhina Summary: Hanya sebuah kejutan besar yang direncanakan Naruto disaat Ulang tahunnya.