Chapter 7

1.6K 73 1
                                    

Disinilah Naruto sekarang terbaring. Diruangan bernuansa putih dan hanya tercium bau obat-obatan yang menyengat. Yah ini adalah rumah sakit. Naruto dirawat di ruangan 107.

Sudah ada seorang wanita bersurai merah tengah menangis dalam pelukan seorang pria yang mirip dengan Naruto dan Naruto yang terbaring lemah di atas ranjang dengan mengenakan baju pasien, infus pada tangan kirinya dan perban yang melilit telapan tangan kanannya.


"Hinata...."Gumam Naruto seketika disaat sadarnya.
"Naruto,Kau sudah sadar Nak?" Ucap Kushina yang berhambur kearah Naruto dan menciumi kening Naruto sambil mengelus surai kuningnya.

Kushina meraih mangkuk dimeja sisi kanannya yang berisi bubur berniat menyuapi Naruto.

"Naruto,Sekarang kau makan yah Nak?" Ucap Kushina yang menyodorkan sesendok bubur pada Naruto. Naruto memalingkan wajahnya tanda menolak.
"Kau harus makan Nak.Kaasan mohon."Pinta Kushina lirih.
"Aku belum lapar Kaasan.Nanti saja."Elak Naruto.
"Tapi nak kau harus-
"Gomen mengganggu..." Ucap sesosok gadis dengan membawa buah-buahan ditangan kanannya. Yah dia adalah Yugao.Tunangan Naruto.
"Gomen mengganggu kalian sekali lagi,Minato-sama,Kushina-sama..."Ucap Yugao dengan membungkukkan badannnya.
"Tidak apa Yugao. Kau pasti datang untuk menjenguk Naruto bukan? Kemarilah..."Ujar Minato dengan tersenyum.
"Haiii Naruto-kun,Bagaimana kabarmu hari ini?" tanya Yugao dengan tersenyum.
"Kau bisa melihatnya sendiri bukan?"Jawab ketus Naruto dengan memalingkan wajahnya kearah kanan.
"Yugao hanya ingin menjengukmu,Naruto. Dia tunanganmu. Hargai dia."Kilah Minato yang mulai geram dengan sikap acuh Naruto.
"Dia tunangan bagi Tousan. Bukan bagiku..."Elak Naruto.
"Minato-sama,Kushina-sama bolehkah aku menjaga Naruto sekarang? Kalian bisa beristirahat sejenak."Pinta Yugao.
"Baiklah. Kami akan pulang dulu.Kau jaga Naruto dengan baik. Ayo anata.."Jawab Minato sambil memboyong Kushina keluar kamar Naruto dirawat.

Yugao kini mulai menghampiri Naruto dan duduk disisi ranjang sebelah kiri Naruto.

"Kenapa kau begitu acuh padaku,Naruto-kun?"Tanya Yugao dengan menatap lekat Naruto yang hanya dibalas dengan wajah dinginnya. Sampai kemudian...
"Aku menolak pertunangan ini,Yugao. Kau harus tau,Aku mencintai gadis lain. Bukan dirimu. Aku tak bisa melanjutkan pertunangan ini.Aku mohon mengertilah aku "Jawab Naruto dengan nada seraknya namun masih terdengar oleh Yugao.
"Apa gadis yang kemarinlah yang kau cintai,Naruto-kun?"
"Ya,Dia Hinata. Dia gadis yang sangat aku cintai. Aku tidak akan menikah dengan siapapun selain dia. Waktu itu adalah hari ulang tahunnya. Aku malah memberi kado pertunanganku ini padanya yang jelas-jelas aku tidak mengetahui rencana Tousan."Jawab Naruto.Ada setitik cairan bening yang mengalir dipelupuk safirnya. Yugao menyadari satu hal,Bahwa percuma ia melanjutkan pertunangan ini. Ia tau jika Naruto sangat mencintai Hinata. Mencintai gadisnya yang tak akan tergantikan olehnya.
"Apakah jika aku membatalkan pertunangan ini,Kita akan terus menjadi teman?" tanya Yugao dengan menyeka air mata yang akan turun jika ia tidak mencegahnya.
"Tentu saja kita akan jadi teman. Aku bahagia memiliki teman yang memahami aku,Yugao."Ujar Naruto dengan tersenyum.
"Jika kita teman,Apakah kau mau memakan satu sendok bubur dari tanganku?" pinta Yugao dengan meraih mangkok bubur di sisi kanannya.
Naruto hanya mengangguk. Naruto memakan satu sendok bubur dari tangan Yugao. Walau hanya itu,Yugao sangat bahagia. Ia memang harus melakukan sesuatu untuk Naruto.
"Naruto-kun,Gomen. Aku harus pergi. Ada urusan yang harus aku selesaikan.Cepatlah sembuh,Naruto-kun..."Ucap Yugao berdiri dan memegang tangan kiri Naruto.Naruto hanya membalasnya dengan tersenyum. Yugao pun lantas melenggang keluar kamar agar Naruto bisa istirahat.







******

Disinilah Yugao berada,Di kediaman keluarga Namikaze. Kini ia tengah duduk dihadapan Minato dan Kushina.


"APA? kau ingin membatalkan pertunangan ini? Tapi kenapa Yugao?"Tanya Minato yang mulai geram dengan sikap Yugao.
"Aku ingin Naruto-kun bahagia,Minato-sama. Aku tidak mungkin membiarkan Naruto bersedih menjalani kehidupannya nanti denganku. Aku juga tidak mau menjalani kehidupan dengan unsur keterpaksaan didalamnya. Aku ingin menjalani kehidupanku dengan orang yang mencintaiku."Jawab Yugao dengan menitikkan air matanya. Ia sudah tidak bisa membendungnya kali ini.
"Apa kau sudah memikirkan hal ini matang-matang,Nak?"Timpal Kushina kali ini yang angkat bicara.
"Sudah aku pikirkan,Kushina-sama. Hanya ini jalan untuk bahagia. Aku ingin melihat Naruto-kun bahagia dengan gadis pilihannya. Aku tidak mau menghalanginya lagi atau sekedar menjadi orang ketiga. Naruto sudah menganggapku temannya.Teman tidak mungkin membiarkan teman lainnya bersedih bukan? Untuk itu,Aku membatalkan pertunangan ini. Dan soal hubungan bisnis,Itu tidak akan terpengaruh. Karena keluarga kami tak akan mencampurkan urusan bisnis dengan urusan pribadi."Ucap Yugao yang dibalas dengan Kushina yang tersenyum padanya. Kushina menghampiri Yugao dan memeluknya.

Will You Marry Me, Hinata?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang