Chapter 4

1.2K 74 0
                                    

Sosok pria paruh baya sedang frustasi di sofa Mansionnya. Ia sudah mencoba menghubungi Anaknya yang sedari tadi belum kunjung pulang. Raut kekhawatiranpun menyergapi sesosok wanita bersurai merah panjang.

"Kemana Anak itu? Dia belum kunjung pulang. Di telpon & di SMS pun hasilnya nihil" Ucap Minato dengan nada kesal tingkat dewanya.
"Kemana Naruto,Anata??? Aku khawatir padanya. Belum pernah dia seperti ini." ujar Kushina sangat cemas.
"Aku tau keberadaan anak itu,Kita kesana" ajak Minato dengan cepat yang hanya dijawab dengan anggukan.







******


Naruto masih dengan keadaan setengah berlutut didepan rumah Hinata. Rautnya sudah kusam,Kemeja yang ia pakaipun sudah lusuh.Surai kebanggaannya pun sudah tak berbentuk. Ia masih berkutat dengan pendirian agar Hinata mau menemuinya entah apapun yang terjadi.

"NARUTO!" Teriak Minato mendapati anaknya yang seperti orang gila disana.
"Apa-apaan kau ini hah??? Kau mempermalukan dirimu sendiri disini demi gadis itu. Apa yang kau pikirkan tentang gadis itu hah?? Kau bahkan bisa mendapatkan gadis yang lebih baik darinya. Kau sudah kujodohkan dengan Yugao. Mau apalagi kau ini,Hn???" ujar Minato naik pitam.
"Naruto,Kenapa harus seperti ini Nak? Lihat dirimu itu" Sambung Kushina dengan nada khawatirnya.
"Aku tidak mau dijodohkan dengan Yugao,Tousan. Aku ingin bahagia dengan pilihanku. Tousan jangan mencoba mencegahku lagi. Aku sudah geram diatur olehmu lagi,Tousan! Jawab Naruto yang tak jauh geram pada Tousannya.

PLAKKKKKK.......

Sebuah tamparan kini berhasil mendarat di pipi tan kiri Naruto. Yah,Minato menamparnya.

"Dasar anak tidak tau diuntung! Kau kujadikan sukses tidak untuk mengemis dihadapan seorang wanita,Naruto! Aku tousanmu...Kami berhak mengaturmu. Kau adalah anak kami." Kilah Minato memberi penjelasan pada Naruto. Ia sudah diambang kesabaran.
"Sudah Nak,Kaasan mohon. Pulang yah? Kaasan khawatir padamu. Kau akan tega pada kaasan,Nak?" ucap Kushina merendah. Ia pun tak tega melihat putranya seperti itu.
"Sekarang juga kau harus pulang! Lupakan semua tentang gadis itu dan mencobalah berhubungan dengan Yugao."
"Tapi Tousan-"
"PULANG NARUTO! TOUSAN TIDAK MAU PENOLAKAN! Potong Minato dengan nada tinggi dan dingin.
"Ayo Nak kita pulang. Kaasan mohon turuti Tousanmu untuk saat ini." bujuk Kushina dengan memegang lengan Naruto.

Naruto menepis lengan kaasannya. Ia lantas pergi. Ia sudah muak dengan sikap Tousannya. Ia ingin bahagia. Hinata adalah kebahagiaannya.









*******






Sesosok gadis bersurai indigo berdiri dibalik jendela. Tubuhnya sudah lemah. Ia menyandarkan dirinya pada dinding & lantai yang dingin. Ini adalah hari ulang tahunnya. Ia ingin mendapat kado istimewa dari Naruto. Uraian air mata pun sudah jatuh mengenai lantai rumahnya yang dingin.

"Naruto....Hiks ..Hiks ...." isak tangis Hinata menggema di ruangan rumahnya. Apakah ia kan mendapatkn kado terindah di Ultahnya yang sudah menginjak 22 tahun ini?






"Aku mencintaimu,Naruto" hanya seuntaian kalimat itulah dia bisa mengutarakannya walau hanya angin malam yang dingin yang bisa mendengarnya.













TBC






Wew~ jadi hurt gini yah ternyata??? :D

Haiii minna ^_^


Minta krisar dong & kalau bisa sih vote :v
Tpi udah dibaca juga udah WoW kok buat aku....

See you ^_^

Will You Marry Me, Hinata?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang