Di Sabtu yang tentram, aku duduk merenung. Apa aku salah membiarkan perasaan ini terus berkembang?
Bukan aku yang memaksa ia tumbuh, tetapi ini semua datang dengan tiba-tiba. Terjadi dalam sekejap, sehingga aku tidak sadar jatuh ke dalam pesonanya.
Apa aku salah jika aku sadar dia tidak akan pernah menjadi milikku, namun aku masih terus berharap?
Terkadang yang aku pikirkan hanyalah mengejar dirinya, tanpa berhenti. Terus berlari tanpa lelah walaupun ia tak pernah menoleh kebelakang.
Tanpa sadar, hatiku tidak baik-baik saja. Selama perjalan itu, ia dihalau berbagai rintangan.
Saat aku berhenti karena lelah berlari, aku baru melihat keadaan hati ini tak lagi utuh. Tergores luka dimana-mana dengan beberapa bagian yang retak.
Aku baru tersadar. Aku terlalu asyik mengejarmu hingga tidak memperdulikan lagi apa yang terjadi dengan hati ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Kata
PoetryEngkau tidak mengerti, sedangkan aku tidak bisa menjelaskan. Jadi izinkanlah aku menjelaskannya lewat goresan kata. Kuharap engkau bisa mengerti. (Amazing cover by kannanpan) #32 in Poetry (14/06/2017) #4 in Poem (04/07/2018) #34 in Poetry (08/07/2...