Indira calling...
Gracia yang baru keluar kamar mandi, langsung meraih handphonenya yang berdering. Handuk yang belum sempurna mengeringkan rambut panjangnya, dibiarkan terkalung begitu saja di leher.
"Ya? Ada apa?"
"Maaf ya Gre, aku ga jadi bareng. Mendadak ada urusan sama Ci Desy juga Ota, soal CFD"
"Loh? Kok?"
"Ya gitu deh, pokoknya maaf ya, aku ga bisa bareng."
"Hmm.. Yaudah deh. Tapi nanti makan siang bareng ya?"
"Sip tuan putri. Anything for you."
Gracia melempar handphonenya sembarang ke kasur. Ia kemudian duduk di depan meja riasnya, bersiap mengeringkan rambutnya dengan hair dryer.
Sambil sesekali menyisir rambutnya yang tengah dikeringkan, Gracia teringat obrolannya dengan Ve kemarin. Ia senyam senyum sendiri di depan cermin, membayangkan wajah Ve dengan baju kasual yang begitu dekat. Walau dipisahkan oleh meja, Gracia masih bisa mencium aroma parfum Ve.
Bukan rahasia memang Gracia ingin menjadi seperti Ve. Selain dengan memotong rambut dengan model serupa dengan sang oshi, Gracia juga kerap menggunakan alis ceklis. Beberapa pose fotonya juga terlihat mirip dengan Ve. Tak heran banyak fans yang menganggapnya 'adik' Ve.
Gracia memandangi salah satu selfienya dan Ve yang dicetak kemudian dibingkai. Di sebelahnya, ada fotonya bersama Elaine dan Sofia.
Mata Gracia terus melirik satu persatu foto yang dipajang di dinding kamarnya sambil mengeringkan rambut. Sampai akhirnya pandangannya terkunci pada fotonya dan Shani.
"Shani..." Gumam Gracia. Gadis yang semanis coklat selembut sutra itu mendadak menjadi pikiran Gracia.
"Rasanya ada yang aneh sama Shani. Dia kok kayak ngejauhin aku ya... Apa perasaanku aja?"
***
"Wah, Shani udah dateng." Sapa Beby pada Shani. Shani hanya balas tersenyum kemudian duduk di sebelah Beby.
"Gimana reaksi Gracia?"
"Seneng sih kak..."
"Kamu puas ngeliat dia seneng?"
"Emm..."
Shani terdiam. Beby yang bingung kemudian merunduk, menatap Shani yang menunduk. Shani menangis.
"E-eh loh kok nangis sih?"
Beby berinisiatif menarik Shani dalam rangkulannya kemudian mengusap kepala Shani.
"Beby tahu, pasti Shani kangen Gracia ya?"
Shani tidak menjawab. Beby mengalah, membiarkan Shani menangis dalam rangkulannya.
Sepuluh menit berselang, Shani sudah berhenti menangis. Tapi ia masih belum angkat bicara. Beby pun melepaskan rangkulannya.
"Haii... Loh? Kok Shani sembab? Kamu apain Beb?!?!"
"Nju... Gak! Ini gak kayak yang kamu kira..." Beby menyilangkan kedua tangannya. Awalnya Shanju tidak percaya, namun Shani mengiyakan pernyataan Beby.
Shanju kemudian duduk di sebelah kanan Shani.
"Yang sabar ya Shan," Shanju mengusap punggung Shani. Shani mengangguk sambil menyeka air matanya.
"Iya, kapanpun kamu butuh kami, kami selalu ada di sisimu~" tambah Beby.
Lima menit Beby dan Shanju luangkan sampai Shani tenang.
"Shani sayang sama Gre. Sayang banget. Tapi Shani ga tau gimana caranya... Shani ga bisa kayak Nina dulu. Shani takut juga, nanti kalau Shani kenapa-napa... Gre..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beby & Shanju: Comblang Mission!
FanfictionSebuah misi comblang untuk Beby Chaesara dan Shania Junianatha! Siapa kliennya kali ini?