[ 8 ]

119 15 8
                                    

Belum diedit!
💙💙💙

∞∞

Bell pulang sudah berbunyi sejak tadi, Rara dan Sabrina pun sudah kembali ke rumah masing-masing. Tadinya Rara mengajaknya pulang bersama tapi ia ingin pulang bersama papanya. Jadilah ia di sini, berdiri di belokan dekat sekolahnya. Sengaja ia tak menunggu depan sekolah karena pasti ramai.

My prize possession
One and only
Adore ya girl i want ya
The one i can't live without
That's you, that's you..

Dering ponselnya membuat ia tersadar dari lamunannya melihat jalan, Cayla segera menggeser layar ponselnya yang menyala setelah melihat caller id.

"Iya, Pa?"

"Key, Papa gak bisa jemput kamu. Karena ada meeting mendadak sekarang. Apa papa minta Mang Agus aja untuk jemput kamu?"

Ucapan papanya membuat Cayla sedikit kecewa, tapi ia tidak akan memaksakan keinginannya untuk dijemput Papanya. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang sendiri tanpa dijemput.

"Gak usah, Pa. Aku pulang sendiri aja,"

"Oh yaudah, maafin Papa ya? Papa janji besok jemput kamu."

"Iya Pa, gak apa-apa."

Setelah Papanya menutup telepon, Cayla menunggu taksi untuk mengantarnya pulang. 15 menit berlalu tapi taksi yang lewat selalu saja ada penumpangnya. Ia akan menunggu beberapa menit lagi, jika tidak ada taksi yang lewat maka ia akan menelpon supirnya untuk menjemputnya segera.

Beberapa menit itu sudah habis, Cayla pun memutuskan untuk menelpon Mang Agus. Tapi, baru saja ia ingin menempelkan ponselnya di telinga. Sebuah mobil berhenti tepat di depannya. Maxon keluar sebagai pemilik mobil. Laki-laki itu menghampiri Cayla.

"Lo kok belom balik? Jam pulang sekolah kan udah dari tadi,"

"Tadinya mau dijemput, tapi gak jadi karena Papa gue meeting mendadak," sahut Cayla tanpa menatap Maxon.

"Oh, yaudah bareng gue aja. Gimana?"

"Gak usah. Gue nunggu taksi aja deh,"

"Jam segini mah rata-rata taksi ada penumpangnya, nunggu angkot pun pasti angkotnya rame, mending sama gue." ucap Maxon dengan senyumnya.

Cayla berpikir sebentar sebelum mengangguk menyetujui ajakan Maxon, membuat laki-laki itu tersenyum semakin lebar. Mereka akhirnya memasuki mobil Maxon. Saat diperjalanan Cayla menyebutkan alamat rumahnya.

"Ternyata rumah lo gak jauh dari rumah gue ya, gue baru tau kalo rumah lo daerah sini juga," ucap Maxon saat mobilnya memasuki komplek perumahan elite tempat tinggal Cayla.

"Ohh." respon Cayla singkat.

Mobil Maxon berhenti di depan sebuah rumah mewah bercat putih dan coklat keemasan.

"Makasih udah nganter gue pulang." ucap Cayla sambil tersenyum.

Maxon mengangguk. "Iya Cay, kalo gitu gue balik ya."

Cayla tidak menyahuti, ia hanya melambaikan tangannya saat mobil Maxon mulai menjauh.

Cayla memasuki rumahnya dengan langkah pelan setelah memberi salam. Mamanya menyambutnya dengan senyum hangat.

"Loh, kamu gak bareng Papa?" tanya Mira, mamanya.

"Enggak, lapa ada meeting mendadak katanya."

"Terus kamu pulang sama siapa? Rara?"

"Bukan, pokoknya ada deh temen aku juga,"

"Oh yaudah sana, ganti baju."

Social Anxiety Disorder (SAD) [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang