[ 6 ]

148 14 4
                                    

Author POV

"Kemaren siapa yang kepeleset?" Rara bertanya pada Cayla.

"Sabrina. Kocak sumpah, ngakak gue pas liat dia kepeleset depan kamar mandi hahaha," Cayla tertawa yang kemudian diikuti tawa Rara. Mereka terus tertawa dan membahas kejadian saat Sabrina terpeleset di kamar mandi rumah Cayla, tanpa memperdulikan Sabrina yang duduk depan mereka dengan ekspresi kesal.

"Ga lucu tau! Saat-saat kaya gitu malah diinget-inget," Ucap Sabrina.

"Abisnya pas lo jatuh itu ga enak banget gayanya! Mending kalo jatohnya duduk, lah ini? Kejengkang! Haha," Ucap Rara sambil tertawa dengan keras.

"Iya sab, bener tuh kata Rara. Yang bikin lucu bukan karena lo kepeleset, tapi gaya jatoh lo yang kocak," Cayla tertawa, tapi tidak seperti Rara yang tertawa keras.

"Au ah! Gue jatoh gaya apapun pasti lo berdua tetep ketawain gue kan!" Ucap Sabrina sinis.

"Idih, gitu aja ngambek, baper lo!"

"Bodo!"

"Mulai dan ributnya, gue lagi ga mood buat misahin lo berdua nih."
Ucap Cayla membuat mereka diam dan saling melempar tatapan sinis. Tapi, hal ini tak bertahan lama karena ucapan Cayla selanjutnya membuat mereka mengalihkan mata mereka pada Cayla.

"Hari ini katanya ada anak baru, cowok lagi." Mereka berdua langsung memfokuskan mata mereka ke arah Cayla dengan cepat.

"Serius? Ganteng ga? Pindahan dari mana?" Sabrina langsung bertanya.

"Lo tau dari siapa? Dia masuk kelas mana? Tumben lo tau berita-berita kaya gini? Lo udah liat orangnya belom? Blasteran ga? Jomblo ga? Apa jelek orangnya?" Tanya Rara bertubi-tubi.

Cayla menatap mereka tanpa ekspresi, Ia sudah tau jika akan mendapat pertanyaan bertubi-tubi seperti ini oleh sahabatnya. Biasanya jika ada hal seperti ini salah satu dari mereka lah yang memberitahu Cayla. Tapi sekarang berbeda.

"Gue denger dari anak cewek yang lewat depan gue pas gue mau masuk kelas tadi. Biasanya lo berdua paling duluan tau tentang hal beginian?" Jawaban Cayla membuat mereka sedikit kecewa karena tidak mendapat jawaban seperti yang diinginkan.

"Yah kirain lo tau info tentang si anak baru, kalo cogan kan lumayan juga haha," Ucap Sabrina. Lalu ia melanjutkan,

"Biasanya gue juga udah tau duluan, tapi gue lagi males nyari tau hal-hal baru lagi sekarang. Abisnya, gue jadi kaya kurang kerjaan."

"kira-kira masuk kelas mana, ya? Semoga aja kelas ini, Amin.." Ucap Rara penuh harap.

"Ga bisa, Semoga aja kelas gue, cogan di kelas lo kan udah banyak! Jangan maruk dong!" Sabrina menyahuti ucapan Rara.

"Lah, lah kenapa lo yang sewot?! Pake bilang gue maruk segala lagi! Itu si emang kelas gue aja yang beruntung banyak cogannya, kelas lo kan juga ada! Itu Devon!" Balas Rara. Saat Sabrina ingin membalas perkataan Rara, ucapan Cayla menghentikannya.

"Guys, please!" Ucap Kekey yang berhasil menghentikan mereka. Yang kemudian disusul bell masuk yang berbunyi.

"Gue ke kelas ya, ntar istirahat gue ke sini. Daaahh." Ucap Sabrina sambil melangkah keluar kelas XII IPA 2 untuk menuju kelasnya. Siswa/i kelas XII IPA 2 juga sudah duduk di tempatnya masing masing, Cayla mengeluarkan buku yang sesuai jam pertama tanpa melihat wali kelasnya -Bu Ika- yang memasuki kelas diikuti seorang Siswa lelaki yang berjalan di belakangnya. Kelas seketika hening, seisi kelas memusatkan perhatian mereka pada cowok tampan yang berdiri depan kelas mereka, kecuali Cayla yang masih sibuk dengan urusannya.

"Buku catetan gue, kemana ya, Ra? Padahal udah gue masukin semalem, masa ga ada sih?" Tanya Cayla pada Rara, masih dengan tangannya yang mengaduk-aduk isi tasnya.

Social Anxiety Disorder (SAD) [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang