5

17.2K 1.6K 249
                                    

BAB V

Sepanjang malam Soojung tak dapat tidur dengan nyanyak.Ia terus terjaga hingga pagi datang. Jangankan untuk tertidur , memejam kan matanya pun soojung tidak bisa. Bayangan menyakitan masa lalunya kembali terasa. Rasanya lebih menyakitkan dari pada dahulu.

Ia melihat sosok yang dihindarinya selama kurang lebih 3 tahun. Ia melihat sosok itu tepat berada di depannya berjalan didekatnya dengan nyata. Ini bukan sekedar mimpi, walau Soojung berharap melihat sosok itu hanyalah sebuah mimpi yang seperti biasa ia alami saat ia tertidur.

Walau pun penampilannya telah banyak yang berubah, tapi sosok itu masih tetap sama di mata SooJung. Soojung tak sedikit pun melupakan pria itu walau kebencian akan sosoknya itu terus menggerogoti hatinya.

Sosok itu, Kim Jongin. Pria yang menghancurkan keseluruhan didupnya. Pria yang membuat semua terasa sulit. Pria yang dicintainya namun di bencinya secara bersamaan. Sosok pria yang di hindarinya namun sekarang pria itu muncul.

Entah, bagaimana bisa ia berada di Busan saat ini. Soojung bukan seorang yang bisa memprediksi kemudian mencegah seseorang untuk datang Ke Busan. Tapi, Soojung benar-benar tak ingin jika seorang Kim Jongin datang ke Daerah dimana saat ini SooJung bersembunyi dari dunia luar. Kedatangan Jongin membuat Soojung memiliki banyak bentuk pertanyaan di otaknya.

'kenapa kau bisa disini?' menjadi pertanyaan yang begitu kuat berada di barisan nomer satu.

Namun, Soojung tak mungkin menanyakan itu, semalam saja jelas Soojung berpaling saat Jongin berjalan semakin dekat dan melewatinya. Sangat bersyukur ia tak mengenali Soojung saat itu. Ia mungkin tidak melihat soojung karena ia terlalu sibuk dengan handphonenya.

Namun tetap saja itu membuat Soojung tidak tenang semalaman bahkan hingga saat ini. Rasa khawatirnya masih terus ia rasakan.

Hatinya gelisah tidak karuan. Perasaan berkecamuk tidak jelas. Terus memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

Bagaimana jika Jongin melihatnya?

Bagaimana jika Ia bertemu Jongin lagi?

Bagaimana Jika......

Terlalu banyak hal yang menjadi pertanyaan di kepala Soojung. dan di tambah ada rasa ketakutan yang juga ikut menyelinap di dirinya . ia takut. Tapi entahlah apa yang ia takutkan saat ini. Soojung hanya tak ingin pria itu membuat dirinya jatuh kembali. Jatuh kedalam rasa yang pernah ada dulu, Atau jatuh pada rasa yang ada sekarang dan menambah rasa sakitnya.

Soojung berjalan kearah Taeoh yang sedang menghabiskan sarapannya. Melihat putranya dapat mengurangi kegelisahan hati Soojung. walau tak menghilangkan semua kegundahan itu. Taeoh menjadi obat penawar untuknya yang Sangat mujarab.

"Jangan pernah tanyakan keberadaan Appa mu lagi, Taeoh-aa." Ucap soojung pelan.

"Wae?" Tanya Taeoh spontan seakan ia paham dengan apa yang Soojung ucapkan padanya. Ia menatap Soojung seolah menunggu jawaban.

"Jangan tanyakan laki-laki itu. Jangan menyakiti hati eomma." Ucap Soojung lagi mengusap rambut Taeoh dengan rasa sayangnya.

Taeoh hanya kembali menatap nanar kearah soojung , matanya yang bulat berbinar cerah. Ia menyentuh wajah Soojung penuh sayang seolah membalas rasa sayang sang ibu padanya. Walau ia seorang anak usia 3 tahun yang tidak paham akan apapun situasi yang terjadi, namun anak itu sangat peka akan ekspresi Soojung yang terlihat khawatir. Soojung tersenyum dengan respon yang Taeoh berikan. Soojung kembali berfikir, ia harus pergi bekerja. Dan Taeoh sedang sakit.

BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang