19

12.9K 1.1K 88
                                    


Kim Taeoh dan Park Jiwon terlihat akrab sore ini, mereka sedang bermain dengan banyak senyuman serta saling berbagi mainan. Sangat lucu , sesekali Taeoh berbicara dibalas Jiwon yang menanggapinya, obrolan balita yang tidak begitu dipahami oleh orang dewasa.

Walau ketika pertama kali mereka bertemu Taeoh menatap dingin Jiwon yang memanggil Ayahnya 'Appa' namun kali ini tatapan dingin itu telah menghilang. Wajahnya terlihat memancarkan Aura hangat. Mereka sepertinya akan baik-baik saja sekarang, membuat para orang dewasa merasa lega. Sementara kedua orang tua mereka hanya memperhatikan dari kejauhan kegiatan kedua bocah tersebut. Orang-orang dewasa lebih memilih mengobrol pembicaraan ringan, seperti Chanyeol yang terus menceritakan tentang tualang panjangnya menjelajahi berbagai belahan dunia untuk mencari Jati diri. Sementara yang lain hanya mendengarkannya saja. Seulgi terlihat sangat tertarik mendengarkannya, Jongin sesekali menangapinya, dan Soojung yang terlihat enggan. Soojung lebih memilih memantau Taeoh putranya daripada mendengarkan Chanyeol.

Melihat Taeohnya bermain lebih menyenangkan dari pada cerita Chanyeol, Soojung bisa melihat Taeoh yang berbaik hati meminjamkan mainannya pada Jiwon. Tapi, Soojung yakin jika itu berupa Jongin Taeoh tak akan bersedia membaginya. Anak itu ingin menguasai Ayahnya seorang diri. Soojung tersenyum memikirkannya, anaknya benar-benar Egois seperti dirinya dulu. Wajah Jongin dan sifat Soojung, Sempurna.

"Sepertinya aku terlalu banyak bicara." Chanyeol menggaruk tengkuknya seolah sadar ketika tatapannya tertuju pada Soojung yang terlihat tidak begitu menanggapinya.

"Kau terus bicara seolah semua orang disini siap mendengarkannya." Ucap Seulgi. Ia sebenarnya juga sadar akan gelagat Soojung yang terlihat enggan. Mungkin kehadirannya dan Chanyeol disini tak begitu diharapkan.

"Aku senang mendengarkannya, kau melakukan banyak hal diusia muda mu. Kau bebas!" Sela Jongin, seperti memiliki maksud terselubung.

"Dan sekarang aku merasa beralah." Ucap Chanyeol, ia paham akan maksud perkataan Jongin.

Kebebasan Chanyeol dan ia memenjarkan Jongin, begitu maksudnya. Tanpa perlu penjelasan Chanyeol bisa memahaminya dengan Baik.

"Jangan bicarakan itu lagi. Sekarang bukan kah kita sudah bersama dengan pasangan masing-masing? Jadi Kapan kalian akan menikah?" Tanya Jongin.

"Secepatnya begitu surat perceraian mu dan Seulgi keluar aku akan langsung menikahi Seulgi." Ucap Chanyeol tegas.

Chanyeol tidak bisa menunggu lebih lama waktu itu. Menikahi Seulgi adalah yang akan pertama kali ia lakukan setelah berkas perceraian Seulgi dan Jongin di Sah kan oleh pengadilan.

"Tentu saja kau harus melakukannya, secepatnya." Tambah Jongin menepuk bahu Chanyeol.

"Dan kami akan menyusul kalian menikah." Jongin merangkul Soojung, tak ada tanggapan.

-

Soojung dan Taeoh sudah beberapa hari ini tinggal bersama Jongin di Apartement milik Jongin. Taeoh benar-benar tidak ingin berpisah lama dengan Jongin, ia terus-terusan minta Jongin untuk berada di sisinya. Ia tidak ingin lagi kehilangan Ayahnya. Bahkan ia menangis saat Jongin hendak pergi bekerja, dan harus ditenangkan dengan berbagai macam alasan.

"Persiapkan diri kalian, besok kita ke Amerika." Hyohyeon menyerahkan tiket pada Soojung.

"Amerika?" Tanya Soojung.

"Mengunjungi orang tua mu." Ucap Hyohyeon kembali menjelaskan. "Apa Jongin tidak mengatakan apapun?" Tanya Hyoyeon.

"Tidak."

BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang