7

17.1K 1.7K 237
                                    

BAB VII

Soojung dan Seulgi, dua wanita cantik itu sedang duduk berhadapan di salah satu meja di sudut caffe. Tidak ada yang membuka suara terlebih dahulu hingga detik ini. Waktu mereka seakan di habiskan hanya dengan saling menatap tajam, serta membawa mereka melayang dengan pemikiran masing-masing. Seulgi hanya terus menatap penuh keraguan pada Soojung, wanita lain dihadapannya. Serta sosoknya menangkap Sosok kecil yang berada di dalam pelukan Soojung.

"Bawa, Jiwon ke mobil." Ucap Seulgi pada seorang wanita yang baru saja datang.

"ne."

Sesuai perintah dari Seulgi, pria kecil yang bersamanya pergi bersama babysister-nya.

"Lama tak melihat mu, Jung Soojung." Ucap Seulgi. Namun tak ada balasan. Soojung hanya diam.

Dalam hati Soojung seakan menjerit harus kah ia bersorak gembira menyambut wanita itu. Mereyakan pertemuan mereka kembali setelah bertahun-tahun? Jawabannya adalah TIDAK! Soojung bahkan berniat mengusir Seulgi pergi, dan menjauh dari hadapannya detik ini juga serta tak muncul lagi di kehidupannya.

"Aku tidak pernah menyangka bertemu dengan mu di sini." Seulgi bersuara kembali.

Soojung lagi-lagi hanya diam. Tak ingin meladeninya. Keheningan kembali terasa.

"jadi kau sudah menikah?" suara itu terdengar lagi setelah ke heningan beberapa saat. Seulgi terus mencoba berbicara pada Soojung.

"ya." Jawaban singkat itu terdengar. Selanjutnya hanya suara tarikan nafas yang begitu berat dari keduanya.

"dan itu putra mu?" pertanyaan itu terdengar lagi.

"ya." Kembali jawaban singkat itu terdengar.

"wah, seorang Jung Soojung memiliki seorang putra." Cela Seulgi.

"apa yang salah jika aku memiliki seorang anak , Kang seulgi? Kau bahkan juga memilikinya." Ucap Soojung, sebenarnya ia sangat malas meladeni wanita didepannya. Tapi ia tak ingin membuat keributan ataupun kekacauan di caffe ini. Ia mencari aman dan tetap tenang untuk saat ini.

"tidak ada yang salah, hanya saja seseorang pasti akan sangat terkejut mengetahui hal ini." Ucap Seulgi memandang Soojung dalam. Soojung tercekat, ia tahu siapa seseorang yang dimaksud Seulgi. Atau mungkin ia sangat tahu.

"kenapa kau terus menutupi wajah putra mu itu?" ucap seulgi.

Memang Sejak tadi Soojung terus memeluk Taeoh , tidak membiarkan seulgi melihat sedikitpun wajah putranya . Tidak akan pernah sedikit pun. walau sejak tadi Taeoh terus memberontak ingin lepas tapi satu kalimat yang sebenarnya enggan Soojung ucapkan harus di ucapkannya.

"jika taeoh menurut, maka appa akan datang." Itulah kemudian yang membuat Taeoh diam, dipelukan Soojung. Benar-benar anak yang penurut. Soojung menatap tajam kearah Seulgi. Sedikit menyeringai dengan senyuman dingin diwajahnya.

"putraku tidak boleh bertatapan langsung dengan wanita seperti mu." Ketus Soojung kemudian ia beranjak ingin pergi meninggalkan Seulgi .

"aku dan Jongin sudah menikah." Ucap Seulgi tiba-tiba membuat langkah Soojung terhenti.

"Kau sudah tak memiliki harapan bersamanya."

BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang