13

15.4K 1.5K 131
                                    

XIII

Jongin melangkahkan kakinya tegas memasuki caffe milik kakak perempuannya. Ia tak pernah merasa lebih baik dari pada saat ini, merasa tak ada beban lagi yang ia pikul di punggungnya. Tidak ada lagi yang harus ia tahan. Ia merasa dirinya bebas.

Saat ini Jongin sudah mengantongi surat perceraiannya dengan Seulgi. Ya setelah pembicaraannya dengan Seulgi beberapa waktu lalu mereka sepakat untuk bercerai bahkan sebelum Jongin menemukan Chanyeol.

Sebenarnya Jongin sama sekali belum mengetahui dimana keberadaan Chanyeol , Pria yang berstatus sebagai Ayah kandung dari Jiwon . Ia sudah meminta beberapa orang kepercayaannya melacak keberadaan Chanyeol dan termasuk meminta bantuan Sehun juga Baekhyun. Sangat berharap Pria itu segera di temukan, dalam keadaan apapun.

Dengan kepercayaan diri yang begitu Besar Jongin kembali datang ke Busan. Ingin segera memeluk anaknya yang berpipi gempal dan wanita yang di cintainya melebihi apapun. Sejak perjalanan dari kantornya ia sudah memamerkan senyuman yang tak pernah ia tunjukan pada banyak orang.

"Nunaa." Sapa Jongin pada kakak perempuannya.

Hyoyeon cukup di buat terperangah dengan adik laki-lakinya ini. Datang tanpa memberi kabar dan menujukan dirinya yang lain, atau lebih tepatnya melihat diri Jongin sang adik dengan wujud asli yang telah lama menghilang.

"kau datang? Apa yang membuat mu kembali datang ke Busan dengan aura yang berbeda?" Tanya Hyoyeon.

Jongin tidak menjawab , ia hanya terus memamerkan senyuman menawannya yang sudah lama tidak terlihat itu .

"yak, behenti tersenyum." Hyoyeon memberikan pukulan di pundak Jongin. Kembali Jongin hanya tersenyum sebentar kemudian menatap Hyoyeon teduh.

"Nunna, aku akan bercerai dengan Seulgi." Ucapnya tanpa beban. Seolah perceraian bukan lah sebuah masalah , atau ia merasa ini adalah pristiwa yang sangat ia nantikan selama sejak lama. Jongin terlihat bahagia.

"WHAT? Kau bercanda?" Hyoyeon menatap Jongin tidak begitu yakin. Ia sangat tahu bagaimana Sosok Seulgi yang begitu mengunci Jongin selama ini. Wanita yang di nikahi adiknya itu bukan sosok yang dengan mudah melepaskan apapun yang menjadi miliknya.

"tidak! Aku serius! Dia setuju dengan gugutan perceraian kami.!" Jelas Jongin.

"Seorang seulgi menyetujuinya?" tanya Hyoyeon kembali ragi.

"Nunna, Seulgi tidak seburuk itu. Dia hanya ikut terjebak disini bersama ku." Jelas Jongin.

"kau membela rubah betina itu?" Hyoyeon ketus.

"nunna, sudahlah! Aku juga akan terlepas darinya, jadi tidak bisa kah Nunna ikut bahagia sekarang.?" Jongin merangkul kakak perempuannya.

"Baiklah, aku akan ikut bahagia bersama mu. Melihat kau bahagia aku merasa sangat lega sekarang. Akhirnya adik ku yang tidak tampan ini bisa tersenyum. Aigoo.." Hyoyeon mengacak rambut Jongin, entah kapan terkahir ia memperlakukan Jongin seperti ini. Ia merindukan moment seperti ini bersama Jongin.

"jadi apa yang akan kau lakukan selanjutnya setelah ini?" Tanya Hyohyeon lagi.

"tentu saja menjemput kebahagian ku yang lain." UCap Jongin dengan sangat yakin.

"Kebahagian mu yang lain.?" Hyoyeon menaik kan satu keningnya.

"Nunna tahu jelas apa dan siapa yang ku maksud."

"ya aku tahu,, temui dia, minta maaf dan mulailah hidup dengan bahagia sekarang bersamanya." Ucap Hyohyeon tulus pada sang adik.

"Tentu Saja aku akan melakukannya."

BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang