7

71 16 12
                                    

~ Segala sesuatu yang dilakukan dengan niatan buruk tak akan pernah berhasil. Sekali pun berhasil itu tak akan pernah bisa lama. Ingat ! Karma itu nyata. ~
- I Love My Little Sister Novel -

***

Cola mendengar isakan dari tempat tidur sebelah. Gadis beruntung itu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut warna krem. Banyak tanda tanya bersarang di kepala Cola karena melihat kondisi Arianna yang seperti ini. Selama ini yang ia tahu Arianna hanya akan menyimpan setiap luka dan tangisnya sendiri. Sekalipun itu pada orang terdekatnya seperti Kevin.

Tapi tadi yang dilihatnya Arianna masuk ke dalam kamar dengan tergesa, kepala tertunduk, dan wajah merah. Pintu kamar langsung dibanting agak keras setelah gadis itu sudah masuk. Dan kelanjutannya pasti kalian sudah bisa menebaknya, kan?

Yeah,dan alhasil sekarang tengah menangis di balik selimutnya. Ralat, maksudnya selimut hotel. Perlu kalian ketahui bahwa sebenarnya Cola juga sedang mengkhawatirkan gadis itu. Karena sangat langka mendapati kondisi Arianna seperti saat ini. Pemuda itu melangkah ke tempat tidur Arianna.

'Ya, tidak. Ya, tidak,,,' batin Cola. Ia menggeleng lalu berbalik hendak kembali ke kasurnya. Tapi kemudian kembali berbalik dan dengan canggung berdiri di samping tempat tidur itu. Lalu perlahan dengan keraguan yang tak terhitung duduk di kasur empuk itu.

"Kau baik ?" Tanya Cola masih dengan nada ragu.

Tidak ada jawaban dari Arianna. Dan isakan itu mulai terdengar lirih, mungkin Arianna terpaksa menghentikan suara tangisannya karena ada orang yang mendengar. "Kau baik ?" Cola kembali bertanya.

"Apa pedulimu ?" Arianna balik bertanya dengan suara sengau. Cola menarik napas panjang lalu menarik selimut krem itu. Dilihatnya Arianna meringkuk sambil memeluk lutuknya. Wajah merah dan mata sembab terpampang di hadapan Cola. Pemuda itu berbaring di sebelah Arianna,menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik Arianna. Mata biru Arianna bertemu dengan mata hitam Cola. Tiba-tiba senyum yang dirindukan Arianna terukir di bibir tipis Cola.

"Apa yang kau la,,," kalimat Arianna menggantung. Lidahnya kelu karena apa yang di lakukan oleh mantan kekasihnya itu.

"Jika kau masih ingin menangis, menangislah ! Aku akan berpura-pura tidak tahu," ucap Cola masih dengan memeluk Arianna.

Tapi gadis itu masih terpaku,ia sulit mengartikan tindakan Cola. Ia takut tapi juga bahagia( Artikan sendiri bagian takut dan bahagia dalam imajinasi kalian). Dan walau ada kombinasi rasa tersebut, akhirnya Arianna memutuskan untuk memihak rasa bahagianya. Karena hal itu ia mendekatkan wajahnya ke dada bidang Cola yang masih memeluknya. Menyadari tindakan Arianna, Cola semakin erat memeluk gadis itu.

Arianna menutup mata, dan tanpa diketahuinya Cola juga melakukan hal serupa juga. Lalu keduanya tidur dalam diam yang panjang.

***
'

Tok tok tok'

Suara ketukan itu membangunkan Arianna yang memang mempunyai pendengaran tajam. Ia membuka mata dan sadar bahwa sedang ada di pelukan seseorang. Dahinya berkerut sambil mengingat apa yang terjadi sebelum tidur tadi. Dan akhirnya ia ingat tentang apa yang terjadi tadi. Bibir Arianna tersenyum tipis.

'Tok tok tok'

Ketukan pintu kembali terdengar. Dan itu memaksa Arianna benar-benar harus bangkit. Gadis itu pergi ke kamar mandi terlebih dahulu untuk membasuh mukanya yang terlihat buruk. Setelah itu mengelapnya dengan handuk.

Amore Non CorrispostoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang