Part 18 : Herobrine And The Hell, Nether

1.9K 122 21
                                    

"Apa yang kau lakukan?!" Jangan sentuh Alex! Lepaskan dia!" ucapku dengan mengarahkan pedang kepadanya.

Dia tersenyum kecil dan langsung menghilang.

Ctek!

Dia Teleport dirinya kebelakang dan menyerangku, dengan reflek aku berbalik lalu menahan serangannya dan mendorongnya terpental.

Aku bersiap menghadapi serangan berikutnya, dia tertawa aneh dan struktur tubuhnya mulai menghilang.

"A-apa? Apa yang terjadi?" ucapku tanpa sadar.

"Sa-m-pa-i ju-m-pa" ujarnya dengan suara aneh.

"K-ita ak-an ber-te-mu la-gi," timpalnya masih dengan suara aneh.

"Steve!" teriaknya dan kemudian dia menghilang.

Suara Herobrine benar-benar mirip dengan suaraku.

Aku masih bersiaga takut-takut dia kembali menyerang, dan sepertinya tidak.

Setelah yakin dia sudah menghilang, aku segera berlari menuju Alex yang sedang terbaring di tanah.
Dia pingsan, aku membawanya kembali ke rumah untuk mengistirahat Alex.

Beberapa saat kemudian Alex terbangun, aku sangat senang saat melihatnya tidak apa-apa.
Namun, reaksi yang Alex lakukan sungguh tidak terduga, dia ketakutan saat melihatku.

"H-hei, Alex? Kau tidak apa-apa?" tanya ku menenangkan.

"Pergi! Pergi! Pergi!" bentaknya.

"Hei? Hei ini aku!" ucapku.

"Pembohong! Pergi kau!"

"Ini benar-benar aku! Tatap mataku! Alex! Ini aku! Steve!" ujarku agar dia yakin.

"S-steve?" lirihnya sambil menatap mataku.

"Y-ya?" sahutku sedikit malu ketika dia menatap mataku.

"Steve!" kemudian dia memelukku sangat erat, entah kenapa akhir-akhir ini kami sering berpelukan.

"Kau tidak apa-apa kan?"

"Aku takut! Aku takut! Seseorang miripmu mengancam akan menghantuiku!" jelasnya sedikit menangis.

"Mengancam? Herobrine?"

"Aku tidak tau siapa itu, yang jelas aku ketakutan!" ucapnya mulai menangis.

"Tenanglah, sekarang sudah aman," tenangku.

***

Setelah itu kami menjalani hari-hari seperti biasa, hanya Alex sekarang lebih sensitif terhadap suara-suara yang ditimbulkan monster saat malam.

Herobrine pun masih belum menampakkan wujudnya entah aku harus bersyukur atau khawatir, aku khawatir karna dia bilang bahwa kita akan bertemu lagi.

Beberapa hari kemudian, Alex sudah lebih tenang dan menjadi dirinya yang seperti biasa.

Jadi aku mengutarakan keinginanku untuk pergi ke Nether. Dia setuju dengan syarat membolehkannya ikut, awalnya aku menolak, karna dia terus memintaku dengan wajah memelas, aku pun mengizinkannya.

Pagi ini aku bersiap menyusun Obsidian agar menjadi Portal untuk menuju Nether.

Aku menyusun potongan besar Obsidian secara horizontal lalu menyusunnya lagi secara vertikal, bentuknya seperti sebuah gerbang 4x5 potongan Obsidian.

"Ini Portalnya? Bagaimana cara masuknya?" tanya Alex sambil masuk kedalam rongga Portal yang belum aktif itu.

"Belum lah, ini belum aktif," ujarku padanya.

Lalu setelah Alex menyingkir dari portal itu, aku segera mengambil Flint and Steel dan menyalakannya tepat didalam rongga portal itu seperti yang diinstruksikan oleh Priest Villager.

Seketika, Obsidian disampingnya mulai bergetar seperti ditarik kedalam dan 1 detik kemudian, sebuah cahaya ungu muncul memenuhi rongga portal itu.
Didekat cahaya ungu itu aku melihat partikel-partikel yang mirip seperti partikel Enderman masuk dan keluar ke cahaya ungu tersebut.

Aku dan Alex terkagum akan keajaiban ini, kami menatap satu sama lain dan bersiap untuk masuk kedalam portal, kami bersiap dan berjalan ke dalamnya, dan kami malah menembusnya.

"Hei? kita tidak berpindah ketempat bernama Nether itu? apakah ini Nether?"

"Bukan, ini masih di dunia kita, apa yang terjadi?"

"Kita coba sekali lagi, sekarang kita akan mencoba menunggu didalam cahaya ungu itu," ujarku.

"Oke, ayo!"

Lalu kami mencoba dan menunggu didalam cahaya ungu itu. Awalnya kami kira gagal, sampai akhirnya perutku mulai mual dan pandanganku menjadi aneh.

Beberapa menit kemudian, aku membuka mata dan aku berada ditempat yang tanahnya dipenuhi oleh batu-batu berwarna merah tua, cairan lava mengalir dimana-mana dan menjadi kolam lava, api tumbuh seperti layaknya bunga, kerikil-kerikil ada dimana-mana, tanah dengan tekstur membentuk wajah arwah yang seperti terperangkap didalamnya, langit-langi tidak lagi secerah didunia, sekarang menjadi merah gelap dan tempat ini juga dihuni oleh makhluk-makhluk aneh yang belum pernah kutemui.
Ya... ini adalah dunia pararel dari Overworld, Ini adalah Netherworld.

Minecraft Life StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang