Sreeek
"Pagi sunshine"Mata gue silau. Dan terasa lebih hangat sedikit dari yang sebelumnya. Siapa yang berani beraninya bangunin gue di weekend ini. Mengganggu ketenangan gue aja. Gue mencoba membuka mata meskipun masih ngantuk berat.
"Eh ngapain lo dikamar cewek? Keluar lo keluar" teriak gue saat gue lihat ada rendy yang sudah duduk di pinggir kasur gue. Gue mencoba sekuat tenaga untuk mendorong tubuh atletis Rendy itu keluar dari kamar gue.
"Yah jahat amat sih gue di dorong dorong. Bukannya di sayang sayang kek malah diusir." kata Rendy manja yang mencoba menggoda gue. Ciih gue gak mempan di goda kayak gitu kalo lo masuk sembarangan ke kamar gue.
"Ya lo sih masuk masuk kamar gue. Gak sopan tau. Udah deh sana keluar" gue tetep mendorong tubuh rendy keluar. Sampai Rendy sudah diluar kamar gue, gue menutup pintu kamar .... Belum sampai tertutup sempurna, tangan Randy menghalangi pintu itu dan ....
"Lo cantik chel kalo habis bangun gini. Bikin gemes gitu" katanya dan .... Rendy meluk gue di depan kamar gue .
"Yaelah baru diginiin aja udah blushing gitu. Yaudah sana buruan mandi, gue mau ajak lo ke suatu tempat " sebelum Rendy meninggalkan gue dia mengacak acak rambut gue dan mencubit pipi gue
***
Saat ini gue udah di perjalanan bareng Rendy. Gue masih gak tau mau diajak kemana."Kita sebenernya mau kemana sih Ren? "
"Udah ah bawel. Diem aja udah"
"Ih pelit lo Ren"
Setelah sekitar setengah jam dari percakapan kita yang tadi, akhirnya sampai juga di resto namanya umbulsidomukti.
"Umbulsidomukti? Dimana ini ren?
"Ini di bandungan. Tempatnya bagus banget buat foto foto dan .... Ah enak bangetlah pokoknya. Yuk masuk" Rendy menggandeng tangan gue.
Gue melihat tangan gue dan tangan Rendy bersentuhan, gue kangen sekali sama genggaman lo ren. Gue ga nyangka bakalan bisa kayak gini lagi. Gue menatap mata Rendy, matanya yang selalu buat gue jatuh cinta lagi dan lagi.
"Duduk sini ya, biar kita bisa lihat viewnya " kata Rendy
"Oke"
Gue melihat sekitar dan merasakan suasana yang nyaman. Jarang gue ngerasain suasana yang kayak gini di kota.
"Eh ren itu kok ada rumah ya di atas sini? Emang ada yang mau tinggal disini" tanya gue penasaran mengingat perjalan ke resto ini sangat menegangkan, jalan setapak yang berliku liku dan tanjakan yang curam
"Itu villa. Pasti ada yang tinggal disitu, tapi yang dari luar kota kebanyakan. Karena mereka gak mau ninggalin kesempatan ini, di kota kan jarang ada suasana kayak gini gak ada malah. "
"Oh gitu yaa"
Setelah selesai makan... Eh bukan bukan makan yang berat tapi disini hanya menyediakan makanan ringan tidak seperti nasi atau semacamnya.
Gue dan Rendy berjalan ke atas. Disana ada halaman yang nyaman dan rumput rumput terawat. Gue duduk dibawah pohon.
"Chel. Lo kedinginan? "
"Iya nih. Lama lama dingin ya"
"Iyalah namanya juga di gunung pasti dingin"
Rendy melepaskan kemejanya dan meletakkannya di punggung gue."Makasih ren"
"Iya sama sama"
Gue masih tetap kedinginan. Dan.... Akhirnya Rendy meluk gue. Ahhhhh indahnyaa.
Di tempat yang seindah ini, tempat yang menyediakan pemandangan luas dan ditemani sosok pria berbadan atletis ini. Gue merasa hidup gue sempurna."Hei chel bangun. Kita pulang yuk tambah dingin disini. Ntar lo sakit lagi" kata Rendy membangunkan gue.
Ternyata gue tertidur di pelukannya rendy. Gue segera bangkit dan berjalan ke mobil.
***
Gue sudah dirumah. Sudah siap siap untuk tidur.
Gue ngantuk berat tapi gak bisa tidur. Entahlah mungkin masih keinget sama kejadian yang tadi. Hari ini hari yang sangat indah. Rendy sudah kembali. Mungkin ini hadiah dari Tuhan karena gue udah sabar menghadapi segala pencobaan.
Gue pingin kayak gini terus sama Rendy.Hari ini seperti mimpi. Mimpi yang indah. Gue gak mau dibangunin. Gue takut. Kalau nanti gue bangun semua kembali seperti semula. Kembali ke dunia yang kejam.