Kehidupan yang diberikan oleh Tuhan adalah suatu ketetapan. Dimana seluruh makhluk yang Ia ciptakan menjalaninya dengan cara yang berbeda-beda.
Semua memiliki fase, seperti fase dimana kita memiliki tahap awal dalam sebuah kehidupan yaitu fase saat kita terlahir kedunia, disambut penuh haru oleh keluarga.
Ada juga fase saat kita sudah sampai dititik terakhir dari sebuah kehidupan yang Tuhan berikan, saat seseorang dengan segala perjalanan dan perjuangannya selama hidup didunia.
Tangis pun kembali pecah, bahkan hampir seluruh orang yang berada disekitar UGD ikut merasakan kepedihannya.
Semua orang berhenti melakukan aktifitasnya, para pasien yang sedang berjalan-jalan, petugas kesehatan bahkan petugas kebersihan yang berada disekitar UGD ikut terpaku. Tak jarang terlihat orang-orang tersebut meneteskan air mata.
Dimulai saat dokter memberikan pernyataan kalau Feby sudah tiada, semua keluarga, sahabat termasuk
Mama yang baru sadar tersungkur,terkulai lemas dilantai. Ada yang kembali meraung-raung, ada yang diam tapi air matanya terus mengalir sembari menatap lantai kotak berkeramik putih seakan disana ada bayangan Feby yang tersenyum padanya.
Ya, itu adalah Dimas. Napasnya tersengal, tenggorokannya tercekat, dia terpekur seketika.
Dia tidak bisa membuka suaranya, lidahnya terlalu keluh,bibirnya bergetar hebat, dadanya terasa amat sangat sesak dan sakit seperti ada yang menohok dengan sebilah parang disana.
Pikirannya kembali teringat dimasa-masa ketika awal pertemuannya dengan Feby, awal dia mengetahui keberadaan Feby. Feby gadis lugu yang sering memfotonya diam-diam, Feby yang merupakan Secret Admirer-nya.
Awal perkenalan mereka yang sangat romantis menurut Dimas. Saat dia menggendong gadisnya yang pingsan, hingga dia harus berlarian agar segera sampai UKS.
Saat dia mulai mendekati Feby yang tampak seolah-olah tidak mengenal Dimas. Saat pertama kali mereka berdua berboncengan dan Feby pingsan di motor besarnya karena terlalu bahagia hingga menimbulkan detak jatung Feby tidak beraturan. Sampai akhirnya mereka berada dititik ini, sekarang ini.
❤
Gerimis hujan mewarnai kepergian gadis cantik yang telah berjuang cukup lama untuk melawan penyakit mematikan yang bersarang didalam tubuh mungilnya itu.
Rumahnya dipenuhi oleh pelayat, bahkan semua teman-teman semasa sekolahnya ikut datang bersama para guru. Mereka menyampaikan rasa bela sungkawanya.
Seakan alam ikut berkabung, gerimis berubah menjadi guyuran hujan yang sangat deras. Langit semakin gelap dan menghitam perlahan. Petir menyambar hingga ada beberapa pohon yang tumbang.
Ketika jasad Feby akan diberangkatkan menuju pemakaman, hujan yang sangat deras dan menakutkan itu berubah menjadi gerimis kembali.
Langitpun mulai menampakkan cahayanya, seolah bumi dengan senang hati ingin segera menerima Feby untuk menyatu dengan alam. Seolah Tuhan sudah melebarkan tangannya untuk menyambut Feby pulang kepangkuanNya.
❤❤❤
Di tempat lain, yaitu dirumah Dimas. Laki-kali itu duduk di ranjangnya sembari menatap keluar jendela yang langsung mengarah pada jalan raya.
Suasananya begitu lengang, tapi tidak dengan suasana hati Dimas. Keadaannya begitu menyayat hati siapa saja yang melihat.
Rambut yang acak-acakan, kaos putih yang sudah tidak jelas rupanya, celana hitam yang sobek-sobek akibat ulah gilanya sendiri.
Bahkan bukan hanya apa yang dia kenakan, tapi kamarnya juga. Kamar yang selalu tampak bersih serta wangi, kini berubah menjadi sebuah kamar yang layak disebut sebagai gudang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer (TAMAT)
Teen FictionAku terus melihatnya tanpa batas. Hingga suatu saat aku dijuluki sebagai seorang 'secret admirer' oleh ketiga sahabatku. -Feby Alaeta Wijaya- Aku terus memperhatikan dia yang selalu memperhatikanku tanpa dia ketahui. Aku rasa mulai aku mulai mengiku...