Sweet

Part-13

Minji mengirimiku pesan singkat dengan dua buah foto, saat kubuka mataku benar benar terbelalak .

From.Minji
: Yunha, Kau benar-benar berkencan dengan minghao?
*photo*

To.Minji
: Bukan begitu

From.Minji
: lalu foto ini apa? Kalian pergi ke Myeongdong bersama-sama bukan, ayolah yun... Jujur saja, untuk menghindari ini semua sangatlah sulit, aku yakin rumor ini akan menyebar secepat mungkin.

To.Minji
: Maaf aku belum bisa menjelaskannya sekarang, akan aku hubungi secepat mungkin, kumohon bantu aku ya...

From.Minji
: pasti!, mulai sekarang, kalau kau pergi keluar rumah... sebisa mungkin tutupi wajahmu ya, aku takut kau kenapa-napa.

To.Minji
: Baiklah.

Setelah menerima pesan itu, aku benar benar shock, bagaimana tidak aku takut karir minghao akan hancur karena 'ku

Aku rasa langkah pertama yang harus aku lakukan adalah menghapus beberapa media socialku seperti instagram, aku yakin mereka akan melacak akun 'ku dalam waktu dekat.

Setelah menghapus beberapa akun social mediaku, aku langsung menghubungi minghao...

Ini sudah ketiga kalinya aku berusaha menghubunginya, tapi kenapa tidak ia angkat, aku takut... air mataku sudah mengalir sedari tadi, aku benar benar putua asa 'please someone help me' minghao, kumohon cepat hubungi aku kembali...

aku hanya diam menangis, dikamar... sesekali aku mengecek ponselku, apakah ada pesan masuk atau tidak.

'Cling'

Pada awalnya aku berharap bahwa minghao yang mengirimiku pesan, tapi bukan, itu hayoung...

Aku menghela nafasku dan segera membuka pesannya .

From.Hayoung
: Yun, kau baik-baik saja 'kan?

To.Hayoung
: Tidak.

From.Hayoung
: aku kesana ya? Tunggu aku.

Aku tidak membalas pesannya, aku kembali menangis lagi, aku butuh seseorang untuk menenangkanku sekaranh... bisa 'kah seseorang menyuruh minghao untuk menghubungiku?

Tidak selang begitu lama, hayoung datang... aku mengeluarkan semua keluh kesahku padanya
"Hayoung, aku takut.." kataku dengan nada suara yang disambi sesegukan tangisanku "tenanglah, aku ada disini, aku yakin pasti ada jalan keluarnya kok" sahutnya, ia meraih kepalaku dan menyandarkan kepalaku dipundaknya

"Kita harus yang sabar, apa kau sudah mendapat kabar dari minghao?" Tanya hayoung, lantas aku menggeleng "ia tidak mengangkat telephoneku, bahkan pesanku saja tidak ia baca" jawabku masih menangis.

"Berikan ponselmu, aku akan mencoba menelephone soonyoung, kau punya kontaknya 'kan?" Kata hayoung meminta ponselku, aku memberikan ponselku padanya .

"Yobouseyo? Oh, soonyoung-ah.. ini aku Hayoung"

"Iya, ada apa?"

"Katakan padaku, apakah kalian sudah mendengar berita terbarunya?"

"Kami mendengarnya"

"Lalu, kenapa minghao tidak mengangkat telephone yunha, bahkan tidak membaca pesannya?"

"Ponselnya disita, kami berusaha menenangkanya... ia selalu diam sedari tadi"