Chapter 2

9.7K 689 7
                                    

Baekhyun dan Kyungsoo sudah berada di dalam kelas, ternyata kelas masih sangat sepi. Para siswa rupanya masih sibuk dengan urusan mereka di luar kelas.

Baekhyun dan Kyungsoo berada di kelas yang sama, kelas 12-2 mereka juga duduk bersebelahan.

Nafas mereka masih tersengal-sengal karna aktifitas berlari nya yang lumayan menguras tenaga, karna harus berlari dari kantin sampai kelas mereka.

Sebenarnya mengapa mereka harus berlari? Bahkan tidak ada yang mengejar mereka. Ini semua ulah Baekhyun, dia menarik tangan Kyungsoo dengan sangat kencang dan otomatis Kyungsoo juga ikut berlari mengikuti Baekhyun.

"Baek wajah mu pucat sekali" panik Kyungsoo yang melihat wajah pucat Baekhyun dan peluh yang membanjiri nya.

"Ahh tidak apa kyung aku hanya kelelahan" jawab Baekhyun. Sebenarnya Baekhyun pucat bukan hanya karna lelah berlari dari kantin sampai kelas. Tapi juga karna dia melihat kekerasan yang di lakukan oleh Park Chanyeol yang terjadi di kantin tadi hanya karna masalah sepele.

Itu membuat Baekhyun kembali mengingat apa yang terjadi dulu yang menyebabkan trauma nya kambuh dan jantung nya menjadi berdetak lebih kencang.

Flashback.

"Appa kumohon jangan sakiti eomma lagi, pukul saja akuu" Baekhyun berlutut di kaki appa nya yang tadi sedang memukul ibunya menggunakan stik golf.

Saat itu Baekhyun masih berusia 8 tahun. Di usianya yang sekecil ini ia harus menerima penyebab dari pernikahan orang tuanya yang gagal. Kondisi ini sangat berbahya bagi Psikologi anak seusianya.

"Kau sama saja dengan eomma mu ini, menyingkirlah dari kaki ku bodoh!" Tuan Byun menendang Baekhyun sampai jatuh terpental. Dahi Baekhyun terbentur meja.

"Baekkk..hyunn" teriak nyonya Byun yang melihat Baekhyun sudah tidak sadarkan diri. Nyonya Byun menghampiri Baekhyun yang terbaring di dekat meja dengan sisa tenaganya.

"Dasar lemah!! Jangan halangi ku lagi untuk pergi bersama kekasihku. Dan urus sendiri anakmu" Tuan Byun pergi keluar rumah menghampiri kekasihnya yang seeang menunggu di mobil.

Flashback off

"Baek sudahlah aku tahu apa yang ada di dalam fikiran mu, aku akan selalu ada di samping mu. Jangan menangis lagi baek"

Baekhyun tersadar dari lamunannya, dan seperti yang tadi Kyungsoo katakan Baekhyun menangis. Entah sejak kapan Baekhyun tidak menyadarinya

Kyungsoo memeluk Baekhyun agar membuatnya merasa lebih tenang. Kyungsoo tahu betul bagaimana masa lalu Baekhyun.

Mereka bersahabat sejak kecil. Dan satu fakta yang harus kalian tahu, Baekhyun dan Kyungsoo tinggal bersama di apartement.

Nasib mereka berdua sama, mereka sama-sama sudah tidak mempunyai orang tua. Tapi nasib Kyungsoo sangat jauh lebih baik di banding Baekhyun, karna masih mempunyai sanak saudara.

Bahkan Baekhyun dan Kyungsoo bekerja paruh waktu di kafe saudara Kyungsoo untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

"Aku takut kyung, aku juga sangat merindukan eomma" Baekhyun semakin mengeratkan pelukannya kepada Kyungsoo, peluh terus bercucuran di dahinya.

Baekhyun terus terbayang-bayang bagaimana appanya yang menyiksa dia dan eommanya dulu. Bahkan appanya sampai tega membunuh eommannya. Dan sejak eommanya meninggal Baekhyun terus di siksa oleh appanya jika tidak menuruti perintahnya.

Ketika Baekhyun sudah menginjak remaja dia kabur dari rumahnya dan membiayai hidupnya sendiri bersama Kyungsoo.

"Aku mengerti baek, sebaiknya aku antar kau ke ruang kesehatan, kau tidak akan berkonsentrasi belajar jika seperti ini"

Dont hurt me, please!! [Chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang