Chapter 8

6K 455 12
                                    

Sinar matahari berlomba-lomba masuk melalui celah jendela kamar membuat sang penghuni kamar terganggu dari tidur lelapnya.

Kyungsoo terbangun karna cahaya matahari yang menyilaukan wajahnya. Ia terduduk di ranjang empuknya guna untuk mengumpulkan nyawanya. Kyungsoo melirik jam yang berada di nakasnya

"Astaga pukul 9 pagi, aku bisa telat menuju kaffe " Kyungsoo berjalan dengan tergesa-gesa keluar kamar menuju kamar mandi, tidak lupa juga tangannya menyambar handuk yang terletak tidak jauh dari ranjangnya.

Karena sekarang adalah hari Minggu kaffe biasannya buka pada pukul 9.30 dan bagaimana bisa Kyungsoo tertidur lelap sampai terbangun siang hari seperti ini. Jawabannya adalah karna semalam ia menemani Baekhyun, mendengar curhatan Baekhyun, dan menenagkan Baekhyun karna ia menangis hingga larut malam.

Setelah selesai membersihkan badannya, Kyungsoo kembali menuju kamarnya untuk memakai pakaian. Setelah selesai memakai bajunya Kyungsoo seperti melupakan sesuatu.

"Ya dimana Baekhyun, mengapa anak itu belum kelihatan" Langsung saja Kyungsoo menuju kamar Baekhyun yang berada di sebelah kamarnya. Tidak biasanya Baekhyun belum bangun hingga siang seperti ini, biasanya ia bangun lebih awal dari pada Kyungsoo dan menyiapkan makanan untuk mereka.

Kyungsoo membuka pintu kamar Baekhyun, dan benar saja Baekhyun masih meringkuk di ranjang dengan posisi yang membelakangi pintu.

"Baek ireona! Ini sudah siang, kita bisa telat ke kaffe"

"Yaa Baek ireona palli" Kyungsoo memukul badan Baekhyun dengan bantal, dan menyibakkan selimut Baekhyun, berusaha membangunkannya.

"Egh.." Baekhyun mengeliat dari tidur lelapnya namun ia masih belum membuka matanya.

"Baek palli" Kyungsoo tidak sabar dengan pergerakan Baekhyun yang sangat lamban, bisa-bisa mereka benar-benar telat menuju kaffe dan lihatlah bahkan Baekhyun belum bersiap-siap dan masih bergerumul dengan gulingnya.

Kyungsoo benar-benar sudah tidak sabar dengan Baekhyun. Ia menarik telapak tangan Baekhyun guna untuk membuat namja itu terbangun dari ranjangnya. Tapi tunggu Kyungsoo merasakan ada yang tidak beres dengan Baekhyun.

"Ya! Baekhyun badanmu sangat panas, kau demam baek" Tangan Kyungsoo terulur untuk memegangi seluruh tubuh Baekhyun. Dan Baekhyun benar-benar demam, badannya terasa sangat panas.

"Tidak Kyung aku baik-baik saja" Baekhyun sudah terbangun dari berbaringnya. Ia merasa kepalanya benar-benar sakit dan perutnya terasa mual.

"Tidak! Sebaiknya kau tidak usah bekerja baek, kau kelelahan dan butuh istirahat"

"Tidak kyung aku hanya masuk angin. Aku akan bersiap tunggu sebentar" Baekhyun bangun dari ranjangnya untuk bersiap-siap pergi ke kaffe. Kyungsoo sudah melarangnya tapi mau bagaimana lagi Baekhyun sangat keras kepala. Pada saat Baekhyun ingin membuka pintu kamarnya ia merasa kepalanya sangat amat sakit dan pengelihatannya berputar-putar.

"Akhh sshhh.." Baekhyun memegang kepalanya, hampir saja ia terjatuh jika Kyungsoo tidak segera menangkapnya

"Aku sudah bilang padamu baek, sudahlah sebaiknya hari ini kau istirahat saja" Kyungsoo membopong kembali Baekhyun ke ranjang dan membaringkannya.

"Tunggu sebentar Baek" Kyungsoo berjalan keluar kamar Baekhyun menuju dapur, menyiapkan air hangat untuk mengompres Baekhyun. Kyungsoo merawat Baekhyun dengan sangat telaten, Kyungsoo juga sudah membuatkan bubur untuk Baekhyun sarapan, dan membawakan obat. Tapi Baekhyun menolaknya karna perutnya sangat mual, Baekhyun berjanji akan memakannya nanti jika perutnya sudah lebih baik. Kyungsoo pun menaruh bubur itu di nakas samping ranjang Baekhyun tidak lupa juga dengan obat dan segelas air.

Dont hurt me, please!! [Chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang