Chapter 4

225 17 1
                                    


Aletta Pov

Pagi yang sangat indah.aku menghirup udara di pagi hari dari jendela kamarku aku melihat halaman ku yang di penuhi bunga dan rerumputan hijau. Aku sangat menyukai bunga.

Aku mengedarkan pandanganku  ke seluruh ruangan aku tidak mendapati Ayah dan Ibu ku kemana mereka aku hanya melihat Adikku yang sedang sarapan tumben sekali.

"Pagi sayang " sapa ku mencium pipi adikku.

"Pagi kak " jawabnya mencium pipi ku

"Oh iya Ayah sma Ibu kemana?? " tanyaku penasaran

"Kakak lupa ya semalem kan Ayah sma Ibu pergi ke bandung nengokin nenek " jelas Adikku Alena.

Oh iya aku baru ingat semalem Ayah sma Ibu kan pergi ke bandung ya ampun Aletta kenapa sampai lupa sih .

"Oh iya kk lupa hehe " jawabku sambil nyengir
"Hari ini kk bakal antar Alena ke sekolah kan?? " tanya Adikku

"Iya dong sayang tentu " ujarku bersemangat.

Di saat aku sedang bersiap ada yang mengetuk rumahku siapa ya? Apa itu Ayah san Ibu asik semoga saja mereka pulang cepet. Aku segera membuka pintu aku mengerutkan dahi ku kenapa ada polisi?? Ada apa ya??

"Maaf ada apa ya pak?? " tanyaku sangat sopan.

"Apa benar ini rumah bapak arman wiranto dan Ibu Anna ziudith?? " tanya polisi itu

"Iya saya anak nya ada apa ya pak?? " ucap ku makin penasaran kali ini perasaan ku benar benar tidak enak.

"Maaf mbak saya hanya ingin memberitahu Mobil bus yang di tumpangi oleh orang tua anda masuk ke dalam jurang saat akan melakukan perjalanan ke Bandung dan orang tua akan di temukan tewas " Jelas polisi itu.

Bagai tersambar petir dan tertimpa beratan ton aku membulutkan mataku sempurna mendegar penjelasan polisi tersebut aku terduduk di lantai menutup mulutku dan buliran bening mengalir deras dari kelopak mataku.

Aku dan  Alena di antar oleh polisi tersebut rumah sakit yang di mana Ayah dan Ibu ku jasad nya di simpan aku terus menggenggam tangan Alena dan kami sampai di ruangan yang bertulisan Kamar Jenazah aku menarik nafas ku dalam dalam dan membuangnya secara perlahan aku dan Alena mendekatai jasad Ayah dan Ibu ku.

"Ini jasad orang tua kalian silahkan di identifikasi apakah benar mereka orang tua Anda " ucap polisi itu

Aku membuka kedua kain berwarna putih itu dengan tangan bergetar aku berusaha kuat untuk Alena. Terlihat jelas wajah kedua orang tuaku yang sudah pucat tak bernyawa aku memeluk kedua orang tuaku dan menangis histeris. Alena ikut menangis dengan memeluk lenganku.

"Kak ayah sma ibu kenapa?? " tanya Alena dengan suara serak nya

Aku tidak menjawab pertanyaan Alena aku langsung memeluk tubung mungilnya menumpahkan semua kesedihanku. Aku harus bagaimana Tuhan kenapa engkau tega mengambil kedua orang tua kami.

Aku membawa jasad kedua orang tua ku untuk di makam kan aku sudah menghubungi semua keluarga dan juga sahabatku.

"Aletta yang sabar ya gue turut berduka " Ucap sahabatku zia memeluk erat tubuhku dan ikut menangis.

Aku terus menangis meratapi kepergian ayah dan ibu ku aku membalas pelukan zia aku benar benar butuh bersandar sekarang aku sudah kehilangan Ayah dan Ibu terhebatku. Kuatkan aku Tuhan.

End Aletta Pov

Hari ini Ali dan Bastian tidak terlalu di sibukkan oleh jadwal kuliah dan selesai kelas mereka sedang bersantai di kantin kampus terdengar suara panggilan telpon dari Hp Bastian melihat siapa yang menelpone nya Bastian segera mengagkat nya.

Cinta AlettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang