Chapter 7

207 9 0
                                    


Di pagi hari di sebuah rumah yang cukup besar seorang lelaki tampan masih tertidur pulas di dalam selimutnya. Menggeliat kecil seperti bayi yang sangat menggemaskan.

"Aliiiiiiii banguuuuuunnnnn!!! " suara teriakan sang kaka mengganggu ketenangan sang empu kamar yang masih tertidur.

Kaia masuk ke dalam kamar Ali yang ternyata tidak di kunci, kaia berdecak kesal melihat adik nya yang masih asyik berselimut di hari yang sudah siang ini.

"Aliii bangunnn temenin guee!!!! "

"Pliss biarin gue hari ini tidur kak " gumam Ali menarik kembali selimut tebalnya.

"No!! Ayok bangun udah siang Li temenin gue ke supermarket buat belanja "

"Biasanya juga bareng mama kan?? "

"Mama gk ada lagi ke luar kota dan loe harus temenin gue!! Ayok buruan bangun " teriak kaia kembali menarik selimut Ali.

Mau tidak mau Ali pun harus bangun karena ia hafal kaka nya ini tidak akan berhenti mengganggu tidurnya sebelum keinginan kaka nya ini terpenuhi. Dengan mata yang masih sedikit mengantuk Ali langsung menuju ke kamar mandi.

"Buruan gak pake lama gue tunggu loe di bawah!! " teriak kaia keluar dari kamar Ali.

Selang setengah jam akhir nya Ali selesai bersiap dengan celana pendek kaos berwarna putih di balut kemeja putih yang tidak di kancing dan sepatu putih. Simple tapi terlihat perfect.

"Kebiasaan kalau dandan lama kaya cewe aja " gerutu kaia melihat Ali yang baru turun dari tangga.

"Ini tuh hari minggu waktunya gue bersantai bukan malah nemenin loe, udah bagus gue temenin " ucap Ali sebal karena waktu santai nya harus terganggu oleh teriakan sang kaka.

"Bawel loe, buruan ah " gumam kaia langsung menarik tangan Ali.

Di tempat lain.

Di sebuah rumah yang sangat sederhana terlihat seorang gadis mungil sedang berkutat di dapur dengan bersenandung kecil senyum indah nya kini telah kembali.

Aletta sudah selesai memasak nasi goreng untuk nya dan adik nya Alena. Setelah menyiapkan sarapan Aletta berlari ke kamar Alena yang sepertinya masih tertidur pulas.
Benar saja ketika pintu kamar gadis itu terbuka sang empu masih tertidur pulas.

Aletta mengelus rambut Alena dengan sayang, kini hanyalah Alena yang ia miliki Alena menjadi sumber kekuatan Aletta untuk tetap tegar menghadapi semua cobaan di hidup nya. Lalu mengecup kening Alena dengan penuh kasih sayang.

Aksi Aletta ternyata membangunkan sang empu yang sedang tertidur, Alena menggeliat kecil saat merasa ada sebuah bibir yang mengecup keningnya saat membuka mata ternyata sang kaka lah yang sudah membangunkan nya lalu Alena tersenyum manis mencium singkat bibir Aletta.

"Morning kak " sapa Alena dengan seulas senyum yang menggemaskan.

"Morning to honey!! " jawab Aletta mencium bibir Alena singkat.

"Oke sekarang kamu waktu nya mandi selesai mandi kita sarapan " lanjut Aletta memerintah sang adik.

"Oke " ucap Alena mengacungkan kedua jempolnya kemudian berlari ke kamar mandi.

Aletta tersenyum getir mengingat nasib ia dan adik nya yang harus hidup tanpa kedua orang tua nya ia sangat merindukan saat dulu di mana Ayah dan Ibu nya masih hidup. Tapi Aletta sadar jika semuanya tidak akan seperti dulu lagi sekarang ia harus menghidupi diri nya sendiri dan adiknya yang masih sekolah.

Di saat sedang menunggu adiknya yang sedang bersiap Aletta mengeluarkan Hp nya ia mengerutkan dahi nya ada pesan WA yang masuk tapi dengan no baru.

Cinta AlettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang