Chapter 3

288 20 0
                                    


Ali pov

Pagi pagi sekali aku sudah di bangunkan oleh suara renyah Bastian shit! Itu sangat menggangguku huft entah apa mau nya anak jangkung ini.

"Loe ngapain sih Bas pagi pagi gini udah ada di rumah gue?? " tanyaku setengah mengantuk dengan suara khas bangun tidurku.

"Loe lupa li hari ini kita ada ujian ?? Dan loe masih bilang ini masih pagi?? Oh god come on li ini udah jam 8 pagi man!!!  " jelas Bastian setengah berteriak di telinga ku benar benar anak ini minta gue bunuh pagi pagi.

Dan shit aku hampir lupa hari ini yang di katakan sahabat jangkung ku memang benar. Ada ujian hari ini oh Tuhan kenapa aku hampir lupa.

Aku segera melesat ke kamar mandi setelah selesai mandi aku memakai celana jeans warna hitam dan kaos putih di balut kemeja kotak warna merah hitam dan merapikan sedikit tatanan rambutku.

"Loe kenapa gk bilang sih Bas?? " tanyaku sambil memasukkan buku buku ku ke dalam tas.

"Loe gk cek hp loe emang?? Hah?? " jawab Bastian

"Gue lupa cek hp!! "

Aku menarik Bastian dari kamarku yang sedang memainkan gitar kalau tidak bisa sampai besok pagi dya di kamarku.

"Pagi ma pagi kak " sapa ku kepada Mama dan Kaia yang sedang sarapan di meja makan.

"Pagi Sayang " jawab mama mencium keningku

"Pagi sunshine " ucap Kaia mencium pipi ku.

Tanpa sarapan aku dan Bastian segera melesat ke kampus membelah kota jakarta yang sedikit macet. Semoga aku tidak telat sampai kampus ini semua gara gara cewe freak itu yang membuat aku pulang tengah malam kenapa aku harus bertemu dengan wanita seperti itu??.

Tidak butuh waktu lama aku dan Bastian sampai di kampus dengan keahlian Bastian menyetir seperti pembalap mungkin dya punya cita cita terpendam untuk menjadi pembalap.

Nasib baik sedang berpihak padaku dan Bastian aku tidak telat masuk kelas untuk mengikuti ujian walaupun aku belum sempat belajar tapi aku bisa menjawab semuanya entah apa hasil akhirnya.

Setelah mengikuti Ujian yang menurutku mendadak aku bisa bernafas lega. Aku mendapat pesan dari Mama yang menyuruhku untuk membeli bunga kesukaannya.

"Bas selesai ngampus anterin gue "

"Kemana?? " jawab Bastian sambil mengunyah makananan nya.

"Ke toko bunga " sahutku

"Ngapain?? "

"Beli gitar listrik! Ya beli bunga lah Bas ngaco loe pake acara nanya lagi!!"

"Oh buat siapa? " tanya nya penasaran

"Nyokap " jawabku ya memang itu untuk mama ku bukan buat siapa siapa.

End Ali Pov

Seorang gadis sedang asyik menata bunga dya memang sangat menyukai bunga sambil sedikit bernyanyi wajah cantik nya makin terlihat ketika terpancar cahaya matahari senyumnya tidak pernah pudah dari bibir mungilnya.

"Pagi Aletta! " sapa zia dengan senyuman lesung pipi nya

"Hai pagi juga Ziana Salsabila si lesung pipi haha " jawab Aletta langsung mencium pipi zia dengan gemas.

Di saat mereka sedang asik bercanda ada sebuah mobil terparkir di depan toko bunga mereka. Aletta dan zia saling pandang penasaran siapa yang datang.

"Ini li toko bunganya?? " tanya Bastian dari mobil tersebut

"Iya nyokap gue ngasih Alamat nya ke sini bener kok nama nya Ziitta Florist " jawab Ali

Cinta AlettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang