Chapter 9

186 9 1
                                    


"Kakaaaaaaa!! " pekik Alena melihat adegan yang belum pernah ia lihat.

Ali dan Aletta terperanjat tanpa sengaja Ali melepaskan tubuh mungil Aletta yang ia tahan sehingga tubuh Aletta mendarat sempurna ke lantai.

Brukkk!!

"Aduhhhh " jerit Aletta memegangi pantatnya yang menyentuh lantai

"Eh sory tta refleks " ucap Ali membantu Aletta untuk berdiri.

"Loe kalau gak niat nolongin gak usah nolongin deh " umpat Aletta kesal

"Ck gue bilang kan gak sengaja!! " ujar Ali membela diri.

"Sebenarnya tadi kalian ngapain sih?? " tanya Alena dengan polosnya.

"Kita gak ngapa ngapain kok sayang tadi kak Aletta mau jatoh jadi refleks kaka tangkap tubuh kaka kamu " tutur Ali menjelaskan kejadiannya agar Alena tidak berfikiran yang tidak tidak.

"Bener?? " tanya Alena kembali.

"Iya sayang " ucap Ali selembut mungkin.

"Tapi kalian udah baikan kan?? "

"Udah tuan putri " ucap Ali dan Aletta secara bersamaan. Membuat mereka semakin salah tingkah.

Alena hanya terkekeh melihat tingkah keduanya walaupun ia tidak mengerti semua yang terjadi antara kedua manusia yang berada di hadapannya.

Ketiganya lalu keluar dari tempat itu menuju keluar toko. Sementara Alena kembali melanjutkan bermainnya bersama boneka miliknya.

Ali dan Aletta di bangku panjang berwarna putih yang menghadap langsung ke arah jalan. Hanya ada keheningan diantara mereka sibuk dengan pikiran masing masing.

"Em tta loe lapar gk?? " tanya Ali memulai pembicaraan.

"Lumayan sih " jawab Aletta

"Ke sana yuk " ajak Ali sambil menunjuk tukang ketoprak yang berada di sebrang jalan.

"Boleh deh, lagian lagi sepi juga " ujar Aletta.

Aletta memasuki toko nya untuk berpamitan kepada Ali. Ternyata Alena adik yang sangat pengertian sehingga mengizinkan kaka nya untuk makan bersama Ali.

Setelah berpamitan kepada Alena,Ali dan Aletta menuju ke tempat makan tersebut di saat akan menyebrang tanpa di sadari Ali menggenggam erat tangan Aletta dengan tangan kekarnya.

Aletta yang menyadarinya menahan senyum dan tiba tiba pipinya menjadi blushing oleh perlakuan hangat Ali. Aletta merasa terjaga jika bersama Ali.

"Bang pesen dua ya satu dibungkus " ucap Ali kepada sang pedagang tersebut.

"Satu lagi buat siapa?? " tanya Aletta

"Buat adik loe lah " jawab Ali

"Eh gk usah Alena udah gue bawain bekel kok dari rumah " cegah Aletta

"Oh gitu,yaudah ntar buat Bastian aja dia kan doyan makan " ucap Ali santai

"Oh iya loe itu kerja bareng ziia?? " tanya Ali

"Emm iya tapi sebenarnya ini toko punya gue sma ziia " jelas Aletta

"Wow hebat yaa " ucap Ali kagum

"Gak hebat juga soalnya ini sebagian di bantu sma nyokap bokap nya ziia " tutur Aletta kembali menjelaskan.

"Oh loe sama zia kok gak lanjut kuliah ?? " tanya Ali

"Sempet kepikiran pengen kuliah tapi biaya nya yang menjadi masalah,lagian gue juga lagi gak pengen kuliah capek mikir " celoteh Aletta asal sambil terkekeh.

Cinta AlettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang