Hi again!

1.1K 130 42
                                    

Sebenarnya tidak ada yang dibenci Taehyung tentang sekolah, bahkan Ia selalu menjadi idola sekolah sejak Junior High School sampai menjadi murid tingkat 2 di Senior High School. Tapi tidak lagi semenjak insiden 'itu'.

Sebenarnya ini bukan insiden besar yang patut diperbincangkan berlarut-larut. Namun, lain cerita bila ada beberapa pihak yang sangat suka menabur garam diatas luka. Memanfaatkan sebuah insiden kecil, demi menjatuhkan reputasi seseorang. Pengecut, memang.

Bahkan tak ragu pula ada yang menyisipkan kebohongan diantara fakta. Membiarkan fakta yang bercampur dusta tersebar cepat tanpa meninggalkan seorang pun untuk luput darinya. Omongan yang awalnya hanya terselip sedikit dusta, berubah drastis menjadi sebuah omong kosong belaka.

Bisakah kau bayangkan, bila seseorang yang terlampau sering mendapatkan tatapan memuja secara mendadak mendapatkan tatapan mencemooh dari orang-orang yang memujanya dulu. Cetak tebal, miring, dan garis bawahi pada kata dulu.

Ya, sangat menyakitkan rasanya. Tapi itulah kenyataan yang dirasakan Kim Taehyung. Dulu, Taehyung terkenal sebagai namja polos, dan energik yang selalu bisa menyalurkan kehangatan hanya dengan melihat senyum kotak yang menjadi ciri khasnya.

Dan sekarang, yang bisa dideskripsikan dari Kim Taehyung hanyalah Penghianat, Pembunuh, serta Jalang.

-You-

'Hei, bukankah itu Kim Taehyung? Berani sekali dia kembali.'

'Sedang apa si Jalang itu disini?'

'Sekolah kita dalam bahaya! Cepat panggil polisi, seorang narapida baru saja kabur, hahaha.'

Kim Taehyung hanya menunduk mendengar semua cemoohan itu. Jujur saja, telinganya panas. Yah, bagaimana lagi, ini resiko yang harus Ia jalani bila kembali lagi ke sekolah. Dan dia hanya bisa berharap Seokjin hyung segera kembali.

Tadi, setelah memakirkan mobilnya, Seokjin mengajak Taehyung menuju Ruang Administrasi. Dia harus mengurus beberapa berkas untuk kembalinya Taehyung ke sekolah.

Setelah semuanya selesai, Seokjin malah dipanggil oleh Kepala Kesiswaan. Mengharuskan Taehyung untuk menunggu Seokjin didepan Ruang Kesiswaan sendirian. Kenapa begitu? Karena Taehyung tidak akan mau langsung ke kelas seorang diri. Pasti berita tentang kembalinya dia ke sekolah sudah menyebar dengan cepat. Dan dia tidak ingin sesuatu yang lebih besar terjadi hari ini.

Seperti yang Ia duga sebelumnya. Cemoohan itu datang begitu saja dari semua siswa yang berlalu lalang. Tak terkecuali para siswa baru. Jangan tanya kenapa para siswa baru itu tahu, tentu saja karena semua cerita tentangnya tak berhenti meskipun Ia telah pergi.

Namun, dibalik itu semua. Rasa takutlah yang paling mendominasi. Ia takut bila mereka menemukannya. Entah itu mantan sahabatnya ataupun Dia.

"Astaga. Semoga Seokjin hyung segera kembali." Gumam Taehyung pelan.

Mata Taehyung kembali memandang acak, tak lupa kepalanya yang aktif menengok ke kiri dan ke kanan untuk berjaga-jaga. Bila Ia melihat salah satu dari mereka semua dari kejauhan, maka Ia akan segera bersembunyi dibalik pilar secepatnya -untuk itulah dia memilih menunggu didekat pilar yang cukup besar didepan Ruang Kesiswaan.

"Hei Taehyung."

Suara yang cukup familiar tertangkap indra pendengarannya. Sialnya, suara yang Ia kenali itu berasal dari salah satu dari mereka. Dan bisa-bisanya mereka malah muncul dari arah belakang.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang