"KUBILANG PERGI DARI SINI, SLUT!" Seorang yeoja berambut panjang berwarna coklat gelap dengan ombre pirang menggebrak meja Taehyung dengan keras, membuat si pemilik meja sedikit tersentak kaget. Bahkan pensil serta alat tulisnya yang lain hampir saja terjatuh dari meja akibat getaran hebat yang tiba-tiba dibuat oleh yeoja tersebut.
Sebenarnya, sedari tadi Taehyung telah bersabar mendengarkan segala caci maki, umpatan, bahkan bentakan yang tak henti-hentinya dilontarkan Yoo Gyuri -yeoja itu- padanya. Ini baru jam istirahat pertama, seluruh siswa dikelas Taehyung telah berhamburan keluar kelas, entah itu untuk ke kantin; lapangan; taman sekolah; perpustakaan; atau malah karena sekedar tidak betah dengan kehadiran Taehyung disana.
Awalnya hari ini berjalan tenang, yah meskipun dia harus mencelat dengan fakta bahwa Ia bertemu dengan Jungkook, Jimin, dan Hoseok pagi tadi. Dan setelah itu Jin mengantarkan Taehyung ke kelas barunya karena Jin sedikit khawatir dengan Taehyung, karena berbagai kemungkinan buruk terus saja berputar dikepalanya.
Saat tiba dikelas pun Taehyung diterima hangat oleh seorang guru yang kebetulan saat itu sedang mengajar -abaikan fakta bahwa dia guru magang hingga tidak tau apa-apa tentangnya. Namun bagian terpenting dari semuanya adalah kenyataan bahwa bangku paling belakang sedang kosong hingga 2 kursi, dan dua orang yang sedang menatap Taehyung tajam duduk di sisi yang berlainan.
Cukup jauh, dan cukup aman.
"Slut ini berterima kasih atas saran anda Noona, tapi maaf slut tidak tau diri sepertiku tidak bisa melakukannya." Ujar Taehyung jengah. Cih, kupingnya telah berdengung mendengar segala hal yang dilontarkan yeoja cerewet sepertinya.
"Aw, kau mulai berani rupanya."
Taehyung hanya mengedikkan bahunya acuh lalu berujar, "Hanya bosan menjadi pihak yang lemah."
"Wah~ sepertinya ada yang lupa siapa yang masuk kelas dengan wajah ketakutan dan hampir menangis." Hardik Yoo Gyuri.
"Itu Kim Taehyung yang tadi pagi, karena berkat ceramah darimu aku sadar bahwa aku yang lemah akan selalu tertindas." Taehyung bangkit dari kursinya perlahan, sedangkan ekspresi Yoo Gyuri terlihat bingung dan kaget. "Jadi terimakasih Gyuri Noona." Lalu Taehyung berlalu meninggalkan kelas begitu saja.
"Cih, apa-apaan dia. Mestinya dia takut dan langsung pergi dari sini. DASAR ANEH!"
-You-
"Pengganggu." Ujar pemuda berambut coklat eboni yang berdiri disamping kursi pengawas.
Sekelompok namja tengah berkumpul disebuah ruangan dengan empat monitor besar yang menampilkan setiap sudut sekolah -kecuali kamar mandi- dalam tampilan tiles.
"Tapi tak apa. Kurasa ini akan menarik." Jawab pemuda dengan potongan rambut sedikit pendek dan di cat warna kuning pirang.
"Tapi bila dia melawan balik, semuanya akan berantakan, hyung." Pemuda bermata sipit yang berdiri disamping pintu.
"Tenang saja, selalu ada rencana B. Jangan panggil aku si Jenius bila membuat rencana cadangan pun tidak bisa. Lagi pula ini akan jadi lebih menarik bukan."
-You-
Masih tersisa 15 menit sebelum jam istirahat usai. Sedangkan cukup 5 menit untuk sampai ditempat itu. Hanya tinggal beberapa langkah dan viola~ Taehyung menemukan mereka. Berkumpul ditempat biasa, persis seperti dulu sebelum Ia pergi.
Taehyung berjalan mendekati segerombolan siswa itu. Dan entah mendapatkan keberanian dari mana, Taehyung mendekat dengan begitu percaya diri. Seolah semua ketakutannya tadi pagi hanya bualan semata. Bahkan Taehyung begitu berani menampilkan senyum menantangnya saat salah seorang dari mereka menyadari kedatangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You
Fanfiction[Ganti Summary] Life is about painful, just like a Love and Friendship. Past in past, future is mystery. Sorry about my past thing, I know, I would never be forgiven. But, I really regret it. For sure. Persahabatan yang indah ini telah hancur. Dan a...